#8 : Mencekam

Mulai dari awal
                                    

Ia tak menyangka bahwa laki-laki itu nekat menginjak tombol yang dapat menyalakan bomb waktu. Disamping tombol tersebut, ada 5 sebuah bomb dengan jam yang berhitung mundur dari angka 20.00

Mereka memiki 20 menit untuk menjinakkan ke 5 bom tersebut.

"secure this area for 10 kilometers. all residents, journalists, animals must get out of this area. give the police line, don't let anyone enter. Including the police. Only give entry permission to the Odum team. understand?" Jelas Choi cepat kepada kepala polisi yang bertugas dengan mereka.

"Yes Choin"

Mereka dengan cepat membukarkan diri dan melaksanakan tugas masing-masing. Nayra dan Choi langsung berusaha keras mematikan ke lima bom waktu tersebut. Semua polisi bergerak cepat. Hanya dalam hitungan satu menit garis polisi sudah mengelilingi daerah tersebut.

"Clear Choin, over"

Jelas salah kepala polisi dari clip earphone yang ada di telinga kiri setiap yang bertugas pada misi kali ini. Setelah mendapatkan kabar tersebut, fokus Nayra dan Choi benar-benar terpaku pada kelima bom waktu tepat di depan mereka.

Sementara di depan penjagaan garis polisi, puluhan wartawan berdesakan menanyakan hal yang terjadi di dalam sana. Semua polisi juga siap menahan para wartawan.

"Pak apa yang telah terjadi di dalam pak?!"

"Mengapa daerah ini diberikan garis polisi?!"

"Apa yang terjadi pak?!"

Teriakan para wartawan bersahutan. Sepertinya mereka tidak perduli lagi bahwa mereka menayangkan berita live. Warga setempat juga mulai berbisik-bisik menduga apa yang sedang terjadi di dalam sana.

"5 buah bom waktu sedang berhitung mundur di dalam sana"

Semua orang tampak membeku. Mereka terkejut mendengar penuturan dari kepala polisi. Susana tampak semakin mencekam. Lidah wartawan yang sebelum nya tampak lentur seketika menjadi kelu.

"Didalam sana sedang ada 2 agent internasional yang sedang berusaha mematikan bom tersebut, jadi semuanya diharap tenang"

Lagi-lagi wartawan menyerbu polisi dengan pertanyaan yang membabi buta.

"Oppa! Barang apa yang mereka pakai?! Kenapa sulit sekali!" Nayra berteriak kesal.

"Nay, minta obeng sama polisi! Sekarang!" Ucap Choi. Nayra mengangguk dan langsung berlari keluar.

*****

"Kalian tidak kemana-mana?" Tanya Baekhyun mendapati ke 8 saudaranya berkumpul di ruang tengah. Sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Ga mood" ucap Chanyeol singkat, padat, dan jelas.

"Appa, dan eomma sibuk sekali di kantor. Gue gak punya ide pengen kemana" jelas Kai sambil bermain ponselnya.

"Gue nunggu nayra pulang"

Semua menoleh ke Lay. Xiumin menghela nafasnya pelan.

"Gue juga" ucap Xiumin. Suho yang disebelah Xiumin mengangguk setuju.

Entah mengapa, belum ada seminggu bersama Nayra, namun rasanya mereka sudah mengenal Nayra sejak dulu.

Hening seketika. Tak tau apa yang harus dibicarakan. Baekhyun dan Chen yang biasanya terus berkoar-koar menjadi kaku untuk bicara.

Sehun memutuskan untuk menyalakan tv untuk mencairkan suasana.

"2 Agent yang diketahui sebagai Agent rahasia dunia, sedang berada didalam sana berusaha mematikan bom waktu. Sekali lagi, suasana mencekam ini kami siarkan secara Live dari negara Indonesia"

Secret Agent & Her StepbrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang