Chapter 04 - Gemuruh Petir Menyapa

Mulai dari awal
                                    

Yoon Mi menganggukkan kepalanya. "Apa kau yakin tidak masalah jika libur musim panas ini kau habiskan untuk bekerja? Apa kau tidak ingin berlibur bersama Changmin dan Junsu?" tanya Yoon Mi memastikan sekali lagi.

Ia cukup terkejut mendengar keinginan Yunho untuk mengikuti pelatihan di perusahaannya minggu lalu. Biasanya anaknya lebih memilih untuk berlibur dengan teman-temanya-tapi kali ini Yunho memang terlihat berbeda. Ia sedikit berubah sejak Eun Ha memutuskan hubungan mereka secara sepihak.

Yunho menggelengkan kepalanya, "aku bosan. Aku masih akan tetap bertemu dengan mereka selama hidupku. Jadi tidak ada salahnya jika kali ini aku memilih haluan lain." Sahut Yunho.

Yoon Mi tersenyum. Sahabat Yunho memang unik. Shim Changmin dan Kim Junsu , dua orang yang berstatus sebagai sepupu itu memang terkenal dengan sebutan trouble maker. Keduanya bagaikan seekor kucing dan anjing, terkadang mereka akan bertengkar sangat hebat dan terkadang mereka akan kembali dekat seperti sepasang kekasih. Sayangnya, tiga sahabat kecil itu terpisah saat Junsu memutuskan untuk bersekolah ke Amerika karena impian gilanya untuk memiliki kekasih berambut pirang.

Ia masih sangat ingat betul saat Junsu mendeklarasikan impiannya di acara makan malam bersama. Dan mereka benar-benar dibuat terkejut dengan kenyataan jika dia sudah mendaftarkan dirinya di sekolah ternama dan mengurus seluruh keperluannya seorang diri. Cukup membuat putranya dan Changmin menganga akan tekad aneh miliknya. Hingga seminggu kemudian, anak itu berangkat seorang diri dengan bangganya, meninggalkan Yunho dan Changmin yang masih tidak percaya dengan semua itu.

"Aku masih ingat ekspresi wajahmu saat Junsu melambaikan tangannya bangga di bandara saat itu." kekeh Yoon Mi membuat Yunho hampir memuntahkan tegukan susu terakhirnya. "Oh, berapa lama aku sudah tidak bertemu dengan Junsu ? Aku benar-benar merindukannya." Kata Yoon Mi.

Yunho tersenyum. Ibunya benar. Mereka hanya berhubungan melalui skype atau telepon selama ini. Anak itu sudah pergi selama delapan tahun dan sama sekali belum pernah menginjakkan kakinya lagi di Korea. Tahun lalu, Ia dan Changmin yang memutuskan untuk pergi mengunjunginya.

"Dia akan kembali hari ini. Paman Kim memintanya untuk segera menggantikan posisinya." Kata Yunho mengingat pesan heboh yang Junsu kirimkan. Ia tersenyum. Teman masa kecilnya itu sama sekali tidak berubah, bahkan suaranya masih nyaring seperti ingatannya di masa lalu. Aneh. Mungkin dia tidak tumbuh di negara asing, pikir Yunho terkekeh.

"Undanglah mereka kemari sebelum kau berangkat. Aku akan membuatkan makanan kesukaan kalian."

Yunho memberikan kedua ibu jarinya dengan senyuman lebar sambil mengunyah sarapannya yang hanya mendapatkan senyuman dari sang Ibu. Sebelum keheningan menghampiri keduanya.

Yoon Mi tahu jika Yunho masih belum bisa sepenuhnya melupakan wanita cantik itu.
Kandasnya hubungan mereka ataupun fakta yang ia tumpahkan pada Yunho beberapa minggu lalu. Ia tahu siapa dan bagaimana Yunho.
Yunho memang terlihat bersikap baik-baik saja, seolah-olah tidak terjadi apapun. Namun, bagaimanapun juga Yunho adalah putranya. Dan Yoon Mi tahu jika putranya tidak baik-baik saja.
Tapi disisi lain, melihat ego Yunho yang sudah mulai mencair, Yoon Mi merasa sangat bangga. Walau tidak ia terlihat jelas, tapi pria tampan itu sedang berusaha untuk menerima Jaejoong sebagai kakaknya.

|

Dengan bangga, Yunho membungkukkan badannya di depan orang-orang kepercayaan ayahnya, "aku berada di bawah bimbingan kalian. Mohon bantuannya." Tegas Yunho menyunggingkan senyuman di wajah tampannya.

Sang ayah, Jung Dae Hyun-sengaja menepuk tangannya, diikuti oleh para pemegang saham disana.

"Aku tidak tahu angin apa yang menerpanya sampai-sampai dia ingin menghabiskan liburannya untuk menjadi karyawanku." Kekeh Dae Hyun yang mengundang tawa lainnya.

AgonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang