Part 25

676 105 7
                                    

Pagi yang cerah, hari itu hari minggu dan hari dimana Al merasa sangat senang karena dia bisa seharian bersama istri tercintanya. Ditambah lagi hari ini mereka merencanakan untuk belanja dan jalan-jalan bersama.

" udah cantik ajanih sayangku " ucap Al sambil melihat Yuki yang baru selesai berdandan.

" pagi-pagi udah sarapan gombal ajanih " sindir Yuki tertawa geli. Alpun berjalan mendekati Yuki dan dengan perlahan mendekatkan bibirnya ke bibir Yuki, dengan cepat Yuki mendorong dada Al pelan, hal tersebut membuat Al mengerutkan dahinya.

" mau kemana hmmm? "tanya Yuki lembut. Al masih memeluk Yuki erat

" kesini mmmm " ucap Al langsung mencium bibir Yuki. Yukipun tak bisa lagi menolak, dia menikmati morning kiss yang diberikan suaminya itu. Cukup lama mereka dengan aktifitasnya dan Yukipun semakin kehabisan nafas, dengan pelan Yuki melepaskan bibirnya. Al membuka matanya dan menatap Yuki seolah memprotes tingkahnya yang baru saja melepaskan bibirnya. Lalu Al kembali mendekatkan bibirnya ke bibir Yuki namun dengan cepat Yuki mendorong Al.

" sayaaaaang " ucap Yuki lembut

" kenapasih? " Al nampak kesal atas penolakan istrinya baru saja

" kita sarapan Yu " ajak Yuki mengalihkan, Yukipun berjalan menuju pintu keluar kamar. Namun dengan cepat Al menarik tangan Yuki dan kembali mendekapnya.

" aku ingin sarapannya kamu sayang " bisik Al pelan tepat di daun telinga Yuki sampai membuat Yuki bergidik karena merinding. Alpun kembali mencium bibir Yuki pelan dan menuntut balasan, Yukipun mulai menutup matanya dan membalas ciuman Al tak kalah lembut. Kali ini Al yang melepaskan bibirnya pelan, Al membuka matanya dan melihat Yuki dengan tatapan lembut dan dengan jarak yang sangat dekat, bibirnya merah beku.Yuki hanya menggigit bawah bibirnya sambil membalas tatapan Al yang membuat ia salah tingkah.

" I Love You " ucap Al pelan dan kembali mendekatkan bibirnya dengan bibir Yuki, Al kembali memejamkan matanya menikmati bibir istrinya pelan, Al merasa sangat menyayangkan jika bibir istrinya yang merah dan manis ini ia lepaskan. Bibir Yuki terasa sebagai candu untuk Al,  Al ingin menciumnya lagi dan lagi.

" Dor.. Dor.. Dor.. " suara pintu kamar terdengar ketika mereka sedang asik dengan aktivitasnya.

" maaf tuan, non, sarapannya sudah siap " ucap bi Inah di balik pintu. Yuki yang tidak menyadari sejak kapan tubuh suaminya berada diatas tubuhnyapun tersentak, meskipun mereka masih mengenakan baju kumplit tak ada yang terbuka sehelaipun namun hal itu membuat Yuki sedikit terperanjat.

" aaahh iya bi, kita akan segera turun mmm " jawab Yuki setengah berteriak dan lagi-lagi Al menyerangnya dengan ciuman lembut. bi Inah yang sedikit mendengar jawaban dari nyonyanya meskipun di akhir kalimatnya tidak begitu jelas ia dengarpun mengerti.

" iya non " jawab bi Inah berlalu pergi.

" Alllll....  " Yuki mendorong Al kesal, Alpun tersenyum nakal melihat kekesalan istrinya

" kamu apa-apaansih, gimana kalau bibi denger, kan malu " ucap Yuki beranjak dari tempat tidurnya. Namun lagi-lagi Al menarik Yuki sampai-sampai Yuki terduduk di pangkuan Al.

" memangnya kenapa kalau bi Inah denger, dia taukan kalau kita suami istri " ucap Al memeluk Yuki yang sekarang duduk di pangkuannya.

" iya tau... Tapikan tetep aja malu gitu Al " jawab Yuki manyun,  Al tersenyum melihat istrinya yang lucu itu

" sayang, aku ingin semua orang tau,aku ingin isi dunia ini tau betapa beruntungnya aku punya istri kaya kamu sayang " ucap Al menatap Yuki dalam

" aaaahh udah ah turunin aku, digombalin terus " ucap Yuki kesal tambah malu.

MASA LALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang