●ALEXA NADILA●

Mulai dari awal
                                    

"Jadi pengen ke rumah lo"

"I--ih ngapainnn"

"Mau liat muka blushing cewe gue"


"Rain jadi maluu" cicit rain

Samudra tertawa pelan.

"Abis belajar langsung tidur,jangan bergadang lagi kalo engga gue kerumah lo"

"Siap pak bos,rain juga ga bisa bergadang ko"

"Besok gue jemput"

"Iyaiyaa rain mauu"

"Besok rambutnya di kuncir aja"

"Lhoo kenapa"

"Biar kecantikan cewe gue,cuman gue
yang liat saat di gerai"

Rain tersenyum lagi.

"Udah dulu ya,abis belajar langsung tidur jangan bergadang ga baik buat cewe gue"


"Iyaa,Kaka jangan pulang malem malem,kalo mau pulang hati hati di jalan jangan ngebut"

"Okee, selamat malam rain"

"Sun jauh dari gue buat lo"


Dan sambungan telepon terputus bertanda telah usai.

Rain tersenyum sendiri akibat samudra

Sama dengan samudra di sana di warung mbae tersenyum sambil membayangkan wajah gadis yang ia sayang,rain.

Mungkin malam ini rain akan mimpi indah.

"Selamat malam kembali,Samudra"

--••--

Nadira baru saja menyelesaikan sebuah catatan bahasa Indonesia yang ia pinjam ke tasya.

Nadira beranjak dari meja belajar nya dan keluar kamar mencari seseorang

Jesica,ibunya.

Nadira berjalan ke arah dapur dan mendapati sosok wanita kuat dengan kelembutan hatinya yang masih bertahan dalam sakitnya rintangan kehidupan.

Nadira,gadis itu tidak boleh ikut sedih di keadaan seperti ini bukan hanya tinggal berdua dengan ibunya rumah sederhana yang nyaman bekas peninggalan nenek dan kakek dari ibunya.

"Mamahh Nadira cariin mamah"ujar Nadira dengan manja

"Mama bikinin kamu susu putih kesukaan kamu,mama ga kemana mana dira"ucap Jesica dengan senyum lembutnya

"Dira sayang banget sama mama."Jesica tersenyum lalu mengusap lembut kepala anaknya,anak yang bersamanya yang menjadi kekuatan nya untuk bertahan

Dengan senang hati Nadira menerima susu putih buatan jesica lalu meminumnya

"Mama udah minum obat kan"tanya Nadira sambil meletakan gelas susu putih itu di meja dapur

"Sudah sayang"jawab Jesica

"Nadira mau tidur sama mama"pinta Nadira

"Abisin dulu susunya" dengan semangat layaknya anak kecil yang mendapatkan hadiah Nadira menghabiskan minumannya.

Bagi Nadira setiap waktu bersama ibunya itu sangat penting dan berharga maka dari itu Nadira tidak ingin melewatkan dan menyia-nyiakan waktunya bersama ibunya orang yang ia sayang,ibu nya sangat berarti di hidup Nadira.

RAINSAM (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang