Semuanya terdiam dan setuju untuk berpencar mencari Renjun.

.....

"Chagiya.. ada apa denganmu"

Tanya Junjie saat melihat Irene berjalan dengan Doyoung yang menuntunnya sampai duduk di sofa.

"Tuan kim, apa yang terjadi"

"Emm.. Nyonya.." kata Doyoung

"Renjun.." Sahut Irene

"Ada apa ? Kenapa dengan Renjun ? Apa kau sudah bertemu dengan wali kelasnya ? Apa Renjun membuat masalah ?"

Irene hanya menggelengkan kepalanya.

"Lalu apa yang terjadi ?"

Irene mulai mencertikan apa yang terjadi.

"Yaa !! Dia mengatakan Renjun bukan putraku ? Apa maksudnya ini. Anak tampan itu tentu saja putraku"

"Semua ini hanyalah salah paham"

"Tapi bagi Renjun ? Dia pasti mulai membenciku. Begitu juga denganmu. Dia menganggap kita berdua sudah berbohong"

"Maka dari itu kita harus menemukan Renjun dan menjelaskan semuanya"

Junjie mulai mengambil ponselnya dan menelpon seseorang. Terlihat ia sedang berbicara tentang Renjun dengan seseorang yang sedang ia telpon.

"Siapa dia ?" Tanya Irene

"Seseorang yang kukenal. Dia adalah polisi. Aku menyuruhnya untuk menemukan Renjun"

"Ah baiklah"

"Sekarang kau masuklah ke kamar. Kau harus istirahat. Biar aku yang mengurus Renjun"

Irene pun mengiyakan lalu pergi ke kamarnya.

.....

Hari sudah semakin malam dan mereka belum ada yang menemukan Renjun.

Mark dan yang lainnya sedang duduk dan makan mie instan di sebuah gazebo yang terdapat didepan minimarket.

"Kalian pulanglah. Ini sudah malam"  -Mark

"Tidak. Kita harus menemukan Renjun" -Jeno

"Benar kata Mark hyung. Kita harus pulang. Kita bisa mencarinya besok" -Haechan

"Kau pulang dan tidur nyenyak di selimut tebal. Tapi bagaimana dengan Renjun. Kita tidak tau dia dimana. Apakah dia tidur dengan nyenyak ? Menggunakan selimut ? Apakah dia sudah makan ? Bagaimana kalau tidak ?" -Jisung

"Benar" -Jeno

"Sejak kapan kau peduli dengan Renjun ?" -Jaemin

"Dia adalah orang yang baik.. aku berhutang budi padanya. Dan.. aku juga sudah menganggapnya sebagai hyungku sendiri" -Jisung

"Sudah sudah.. kalian pulanglah.. biar aku yang mencari Renjun" -Mark

"Kau sendirian ?" -Jisung

"Iya. Kalian pulanglah^^" -Mark

"Tapi hyung--" -Jisung

"Pulanglah. Ini perintahku sebagai seorang leader" -Mark

"Baik hyung"

Setelah semuanya kembali kerumah masing-masing, Mark berjalan menyusuri setiap jalan di kota Seoul. Sampai ia berhenti di sebuah halte bus dan melihat seseorang yang mirip Renjun. Mark memperjelas penglihatannya. Tidak salah lagi ternyata itu memang Renjun.

"Huang Renjun"

Sahut Mark dan berjalan kearah Renjun.

"Kauu..." kata Renjun

"Apa kau tau ? Semua orang mencarimu. Bahkan mamamu. Dia sangat mengkhawatirkanmu"

"Aku tidak peduli"

"Ini semua hanya salah paham"

"Salah paham apanya"

Mark menceritakan kepada Renjun yang sebenarnya terjadi.

"Begitu rupanya.." kata Renjun

"Jadi apa kau sudah paham ?"

"Tapi masih banyak hal yang mengganjal di pikiranku"

"Kau bisa menanyakannya pada mereka nanti. Yang terpenting pulanglah sekarang. Ayolah aku akan mengantarmu"

'Brrrrrrrrrrr'

Sebelum berdiri, terdengar suara perut Renjun. Terlihat wajah Renjun yang memerah. Ia menyembunyikan pandangannya kepada Mark.

"Ayolah kita makan" Sahut Mark

Mark menarik tangan Renjun yang dari tadi hanya diam disana. Mereka berdua pun pergi ke sebuah warung makan yang terdekat disana. Dan mereka memesan jjajangmyeon.

"Kenapa kau masih memakai seragam. Apa kau tidak pulang kerumah ? Kenapa ?" Tanya Renjun.

"Kami semua sibuk mencarimu.. Jeno, Jisung, Chenle, Haechan dan Jaemin baru saja pulang"

"Kenapa kalian sibuk melakukan hal yang tidak penting ?"

"Kau adalah bagian dari kami"

"Lalu kenapa kau tidak pulang"

"Karena aku sudah menganggapmu adikku. Sama seperti yang lain. Aku tidak tenang melihat salah satu dari adikku hilang tanpa kabar. Apa kau baik-baik saja diluar sana. Aku mengkhawatirkan itu"

Renjun hanya terdiam dan sibul menghabiskan jjajamgmyeon nya.

"Jika kau ada masalah dan butuh teman untuk bicara, bicaralah pada kami. Atau salah satu dari kami. Ceritalah padaku. Aku akan mendengarkan setiap ceritamu" kata Mark

Renjun hanya memperlihatkan senyum tipisnya dan itu juga membuat Mark Tersenyum.

Tbc.

Vaarwel | 7Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang