04. Cowok Tayo

Mulai dari awal
                                    

"Iya, Dek. Sabar!"

Siswi yang bernama Pipi tadi mengambil buku absen dari tangan Ayu sambil merengut. Menulis beberapa kata di buku absen, lalu menyerahkan bukunya kembali pada Ayu.

"Nih! Eh, by the way boleh kenalan gak?"

Setelah memberi buku absen pada Ayu, Pipi bertanya dengan senyum manisnya.

"Sama saya?" Ayu menunjuk dirinya sendiri.

"Bukanlah. Sama yang di samping lo itu. Hai!"

Pipi menunjuk Mark lalu melambaikan tangannya. Mark sudah pucat di tempatnya.

"Ohh sama Mar-- EH MARK MAU KEMANA?!"

Ayu berteriak memanggil Mark yang tiba-tiba berlari ke luar tanpa permisi, meninggalkan Ayu dan Pipi yang kebingungan.

"Hehe, maaf ya kak. Kayaknya dia malu. Hmm mari, Kak."

Ayu tersenyum canggung lalu ke luar kelas tersebut, menyusul Mark yang sudah sampai tangga.

"Mark tunggu oy!!"

"Lucu banget sih, Kecilku" Gumam seseorang dengan senyum manisnya sesaat setelah melihat Ayu pergi ke luar.

____________

"Dari mana, Neng?"

Jeno bertanya saat melihat Ayu baru saja masuk dengan Mima yang membawa baju olahraga masing-masing yang sudah apek.

"Ganti baju, A'a Jenong." Ayu mewakili menjawab sambil meledek.

"Jeno, anjir, kenapa jadi jenong?!" Jeno jadi kesal sendiri. Ayu dan Mima tertawa.

"Suka-suka gue lah. Mulut punya gue ini." Jawab Ayu asal lalu tertawa lagi.

"Iya iya, anak sultan mah bebas" Jawab Jeno pasrah.

"Yu, nanti ke rumah kuy" sambung Jeno.

Mima dan Ayu menoleh serentak.

"Ngapain? Ada bunda gak?"

"Ambil kamera atuh Neng. Poho?  Bunda mah pasti ada. Justru karena gue disuruh bunda buat ngajak lo ke rumah, katanya bunda kangen. Ya sekalian ngambil kamera, kan bentar lagi eventnya, Neng."

"Oh iya ya."

Ayu lantas ingat tugasnya dan Jeno yang didapuk oleh sang ketua OSIS menjadi seksi dokumentasi.

"Eh, baru nyadar gue, ternyata gue segitu ngangenin ya. Buktinya Bunda aja kangen sama gue. Kuy lah, gue juga kangen Bunda nih."

Ayu menyambung ucapannya, lengkap dengan senyum tengilnya, Jeno pura-pura jijik.

"Hoekk. Tau gitu gue males ngajak lo."

Mima yang merasa terkacangi akhirnya bersuara, "Lo gak ngajak gue, Jen?"

"Gak ah, nanti Mami lo nyariin." Jawab Jeno enteng, lalu kabur ke luar kelas.

"JENOO KAMPRET!!"

Mima mencak-mencak di tempatnya. Ayu lagi-lagi tertawa, melupakan kekesalannya pada cowok Tayo.

______________

Bel pulang telah berbunyi 5 menit yang lalu.

Ayu dan Jeno yang sudah berencana untuk ke rumah Jeno langsung cabut  ke parkiran.

Wajah Ayu berubah tak enak saat melihat keadaan parkiran dari kejauhan, sangat ramai. Jeno yang mengerti keadaan langsung berhenti berjalan, Ayu ikut berhenti di samping Jeno. Keduanya saling bertatap muka. Air muka Ayu menampakkan keenganan yang sangat, Jeno yang mengerti lantas menyuruh Ayu menunggu di gerbang depan.

[1] HEY, AYU! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang