what if

22 5 1
                                    

What if I lose my imaginary world today.....

*

Sejujurnya, selama ini gue masih ngerasa bahwa proses gue nulis ini berasa proses yang agak 'unreal'. Why? Karena sejak awal gue nggak pernah expect many things, seperti yang baik-baik kayak dukungan dan semacamnya sampe pengalaman (pahit) dari yang mulai dikopas sama orang yang tidak bertanggung jawab, ngalamin mood yang ancur banget sampe rasanya benci banget sama nulis bahkan benci banget sama setiap tulisan yang akhirnya berhasil gue tulis like ... what the hell am i doing this far. Gue lalui itu semua dan berada di titik ini setelah berulang kali, jatuh bangun, pasang surut, terhempas terjatuh, gue masih berasa kayak mimpi. Gue nggak nyangka bisa survive sejauh ini and feels gooodddd i guess.

Gue nggak tahu apa arti gue buat kalian, gue pun nggak mau berasumsi bagaimana cerita gue di pikiran kalian, tapi gue berharap semuanya positif.

Gue suka mikir, bagaimana kalau gue ada di titik di mana gue akhirnya berhenti. Gue akhirnya nggak punya cerita, pengalaman, sepotong perjalanan yang bisa gue bagi buat kalian. Apakah gue bakal lenyap seolah gue nggak pernah hadir? Atau gue tetap jadi kenangan buat kalian? Gimana sama semua pembaca setia gue, apakah mereka dapatin kehidupan yang mereka inginkan? Apakah mereka akhirnya bisa survive di realitas dan nggak bersentuhan lagi sama dunia imajinasi yang sangat sangat membantu kita ini buat bertahan dan tetap percaya sama-sama hal seperti ... harapan?

Gimana kalau gue sampe di momen gue akhirnya nggak punya lagi dunia imajinasi yang selama ini selalu mengisi hari-hari gue maupun kalian dalam bentuk tulisan dan kisah-kisah seperti yang ada di sini?

Apakah gue pun bakal inget sama nulis? Apakah gue justru lenyap dalam arus kehidupan yang menoton di mana hidup ini nggak ada tujuan selain dapet uang dan bahagiakan orang lain?

Gue berharap gue terus berkarya, entah untuk 10 tahun ke depan, 20 tahun ke depan, 50 tahun ke depan bahkan 100 tahun ke depan. Gue nggak mau tenggelam gitu aja dalam kehidupan yang hitam-putih, gue nggak mau hanyut dalam arus yang sama seperti kehidupan orang lain di luar sana.

Dan pertanyaannya adalah...

Apakah kalian masih di sini? Saat gue tumbuh dan terus berkembang? Ataukah kalian tetap di sini saat gue tetep berusaha menjaga 'dunia imajinasi' ini?

Apakah gue ini penting untuk bertahan?

Atau gue harus mengakui bahwa gue nggak kompeten dan memang seharusnya berhenti sejak awal?

Gue nggak mau menyesal sama keputusan yang gue buat. Gue nggak mau di kemudian hari hidup dalam 'kotak' yang gue sesali untuk selamanya.

Gue pengen tetap hidup sebagaimana gue seharusnya.

*

what if i lose my imaginary world todayWhere stories live. Discover now