2 (Dua, two)

Mulai dari awal
                                    

"Oh boleh bu.."

Kemudian pak Agus membantu bu Mawar mendorong motornya sampai ke tempat tambal ban.

"Yuhhuu... Bocor bu! " nyeletuk si Suhen.

"Dorong ne yei " sambung Yunki.

"Owh.. Kerjaan kelen berdua ini kan. Ngaku kelen? " Bu Mawar mulai emosi.

"Pak Agus.. Gak usah dibantuin itu. Modus aja. Pak jaga sekolah lah. Nanti kalo ada maling gimana." ucap Suhen. Kampret memang anak ini.

"Iyah pak.. Ditinggal tinggal gitu gerbangnya." Yunki kompor.

"He.. Recok kali mulut kelen ya. Udah kerjaan kelen ini. Memang lontong dua ini."

"Hahahaha.. Emang enak." cetus Suhen.

"Eh.. Kau kok banyak cakap. Tadi pas ku suruh kempesin kau takut-takut. Uda gini kau berisik. Heleh..!" Yunki memasang wajah skeptis.

"Ide kau bobrok.. Noh.. Jadi beduaan kan dia sama pak Agus. Gak rela aku do." Suhen kesel. Cemburu lah satpam kesayangan jalan sama guru nyebelin. Pake dorong-dorong motor lagi. Ishh.. Jijay!

"Loh kok aku pula kau salahin. Tadi kan udah sepakat."

Yunki dan Suhen kesal. Miris, niat mau ngerjain malah buat si ibu kesenangan. Sial bet akh..


.
.
.



2 jam sebelum pulang sekolah.

Yunki dan Suhen berjalan santai ke parkiran. Bohong sama guru Bahasa Inggris miss Jeni. Katanya aja mau ke toilet tapi dua biji rempah ini malah ke parkiran.

Rencana disusun. Kempesin itu ban motor si bu Mawar. Balas dendam.

"Uda kau bawa pakunya?" tanya Yunki pada Suhen.

"Kau lah.. Kau suruh nyari paku." keluh Suhen.

"Lah.. Kan aku jaga-jaga tadi kalo ada guru. Kalo ketauan kita nyari paku di dekat kantin cemana? Nghaa~?" Yunki membela diri.

"Terserah kau itu.. Neh pakunya." Suhen menyerahkan pakunya pada Yunki.

"Aku yang ngempesin ini? " Yunki malah nanya. Polos kali mukaknya.

"Ya kau.. Kan aku uda nyari paku tadi. Kau aja. Aku jaga. Takut-takut pak Agus ngepergokkin kita."

"Heleh.. Cemen kau. Tadi semangat kau. Sok berani. Giliran aksi kau mundur."

"Udah lah.. Merepet aja mulut mu. Cepat uda buat. Kempesin. Pak Agus lagi di panggil kepsek tadi." perintah Suhen, mau gak mau Yunki ngalah.

Serba salah dua curut ini. Maju mundur syantik perkara mau kempesin ban motor bu Mawar.
Gaya swag di depan di belakang diam-diam. Diam ngetes ombak dulu sih, kalo kelewat besar mereka mau juga gabung kelompok tawuran yang di ketuai si Tata sama Juki. Yaa... Cewek gak boleh menye kata bu Mawar. Kan.. Bu Mawar kece kan. Murid tawuran aja dia woles. Besoknya murid di jamur seharian di lapangan sambil ngutipin sampah. Dia goyang kaki memperhatikan sambil minum sirup marijan.

Biji RempahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang