(3)동동이• 후회. 작별 인사

Mulai dari awal
                                    

Air mataku langsung jatuh kala mendengarnya, ini lebih menyakitkan dari pada melihat Jessica yang bergelayut pada lengan Donghae. Oh.. itukah?

"Yoona.." Donghae maju mendekat dan secara refleks aku mundur, menghindarinya. "Kau tetap tempatku kembali, Percayalah."

Aku menggeleng dan menghapus air matku dengan punggung tanganku sendiri. "Aku percaya itu tapi saat ini tidak lagi, nyatanya hatimu tidak mengingankan kembali." Suaraku serak, "Hatimu mati untukku, hatimu membutuhkan tempat lain." Sambungku dengan getir.

"Yoona, kau salah--"

"Jika kau ingin sendiri harusnya kau sendiri tidak bersama wanita manapun! Tidak dengan Jessica atau wanita sialan manapun!" Suaraku benar-benar meninggi membuat Donghae terkejut, "Aku disini, menunggu dengan sabar berharap kau akan kembali tapi kau tidak. Dan kini aku sadar aku hanya berjuang sendiri untuk hubungan ini, lalu apakah itu pantas?" Aku menatap pada Donghae dan melihatnya yang tampak lebih terkejut dan kebingungan dengan pertanyaan yang aku lontarkan.

Aku terkekeh, Donghae tetap diam tak bisa menjawabnya. "Aku bisa menerima apapun yang kau inginkan, Donghae." Lirihku lalu mengalihkan tatapanku darinya, "Aku ingin kita putus." Akhirnya aku mengatakan kalimat itu, kalimat yang tidak pernah ingin aku katakan sebenarnya.

"Apa? Tidak... tidak."

Aku menatapnya saat mendengar penolakan dari Donghae. Wajah Donghae terlihat panik dan kaget.

"Kau tidak bisa." Ujar Donghae dan aku mengernyit padanya karna bingung. "Kau tidak bisa memutuskan hubungan kita, Yoona."

"Ya, aku bisa." Ujarku tegas dan berniat untuk berlalu dari hadapan Donghae tapi gagal karna Donghae bergerak terlalu cepat hingga kini tangannya meremas kedua bahuku dengan keras.

Tatapan Donghae melebar menatap kearahku. "Jika kau memutuskan ini kamu tahu itu artinya apa, Yoona!"

Aku menelan salivaku kemudian mengangguk, apapun itu akan aku terima dan berharap aku akan terbiasa dengan berjalannya waktu. "Ya."

Tubuh Donghae melemas kemudian tatapannya menatap padaku dengan lembut. "Pikiranmu sedang kacau Yoona, aku akan memberimu waktu untuk memikirkannya." Ujar Donghae dan air mataku kembali luruh, "Aku hanya tidak ingin itu terjadi." Sambung Donghae dan aku menjawab dalam hati dengan kalimat yang sama.

***

Aku tidak mengerti kenapa Donghae memintaku untuk memikirkannya dan kenapa dia menahanku untuk pergi saat hatinya sudah bukan untukku lagi, semuanya membuatku bingung.

Aku selesai dari kelas Management yang sama sekali tidak mampir di otakku, pikiranku terus berkutat pada permintaan Donghae yang memintaku untuk memikirkan baik-baik keputusanku dan itu cukup membuatku untuk goyah dan memikirkannya.

Aku menemukan Yuri yang melambai padaku, berdiri di ambang pintu kelas dengan senyum lebar super bodohnya, oh Tuhan aku masih kesal dengannya karna meminta Kyuhyun mengantarku pulang.

Dengan gerakan malas aku menyimpan buku dan alat tulis kedalam tas dan menata langkah mendekat pada Yuri yang semakin melebarkan senyumnya dan ku pikir itu akan menyentuh kedua telinganya, Ya Tuhan!

"Yoong!" Seru Yuri sesaat aku didepannya, "Bagaimana dengan Kyuhyun? Dia lumayan maniskan?" Tanya Yuri dengan semangatnya yang menggebu-gebu.

Aku memutar mataku ke arahnya dengan malas. "Kita membicarakan banyak hal, salah satunya tentang wanita bernama Seohyun."

Raut wajah Yuri seketika tegang dia tampak seperti mendengar sesuatu yang buruk.

"Ada apa?" Aku bertanya dan dia kembali melebarkan senyumnya.

YOONA's STORY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang