"Saya pikir semua akan berbeda dengan Anda di sisi tuan muda Wei."
Hati Lan Wangji tiba-tiba dipenuhi harapan bahwa Wei Wuxian akan melewati semua itu dengan keadaan baik. Di masa lalu, dia tidak mendapatkan kesempatan untuk menemani Wei Wuxian. Namun kini Lan Wangji ada bersama dengan Wei Wuxian. Dia semakin percaya bahwa apa yang akan terjadi berbanding terbalik dengan masa lalu.
"Apa yang terjadi?"
Lan Wangji segera mendapatkan kesadarannya kembali ketika mendengar suara putra semata wayangnya. Lan Wangji menoleh dan segera mendaratkan tatapan lembut di mata Lan Mingyu. Seolah mengisyaratkan bahwa semua baik-baik saja. Wei Wuxian, ibunya hanya sedikit mengalami masalah kesehatan. Meski pada kenyataannya tubuh Wei Wuxian masih berusaha beradaptasi dengan subruang yang mulai melindungi bayi mereka dari hal yang mengancam.
Lan Mingyu menjatuhkan langkahnya ke tempat di mana Lan Wangji tengah terjaga. Dia beringsut ke tepi ranjang dan mendapati bahwa wajah ibunya telah kembali hidup. Itu cukup menghentikan laju detak jantungnya hingga kembali normal. Dia tidak ingin membayangkan langit akan membawa ibunya lagi setelah begitu lama dia menunggu. Dia bahkan telah menjadi anak baik setelah ibunya benar-benar kembali. Itu terasa tidak adil jika ibunya benar-benar harus dirampas darinya sekali lagi.
"Ayah ..." Lan Mingyu bersimpuh di samping Lan Wangji. Dia telah mendengar bahwa ayahnya tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya. Dia tahu bahwa stamina ayahnya begitu besar. Namun tiga hari tanpa istirahat, pada akhirnya itu akan bisa membuat Lan Wangji tumbang. Jadi dengan penuh harap Lan Mingyu ingin ayahnya agar beristirahat. Dia telah kembali. Dia bisa berada di samping Wei Wuxian selama Lan Wangji memulihkan energinya kembali.
"Jangan lepaskan genggaman ibumu."
Pada akhirnya Lan Wangji mengalah. Lan Wangji berpikir bahwa itu terlalu egois jika dia hanya menyimpan Wei Wuxian sendiri. Bocah itu telah begitu lama menunggu sama halnya seperti dirinya. Bahkan lebih tragis bocah itu tidak pernah mendapatkan haknya dari Wei Wuxian.
Dengan pelan Lan Mingyu menerima genggaman tangan Wei Wuxian dari Lan Wangji. Dia membungkusnya dengan lembut di antara jari-jarinya. Seolah tangan rapuh itu akan hancur jika dia menekannya terlalu kuat.
Lan Mingyu mendaratkan tatapan teduhnya pada wajah Wei Wuxian. Sejujurnya ibunya memang terlihat mempesona. Namun bagaimana rupa wajah Wei Wuxian di masa lalu, Lan Mingyu hanya bisa membayangkan. Tidak ada lukisan satupun tentang bagaimana ibunya dulu. Itu cukup melukai hati Lan Mingyu. Meski dia ingin, namun dia tidak cukup berani meminta kepada Lan Wangji untuk melukis wajah Wei Wuxian di masa lalu. Ayahnya telah terluka dengan kepergian Wei Wuxian belasan tahun lalu.
Dan ketika kesempatan mendatanginya, Lan Mingyu tidak akan menyia-nyiakan hal tersebut.
Tepat di hari ke delapan, Wei Wuxian terbangun. Dia merasakan tubuhnya begitu ringan seolah rasa sakit dan lelah telah diangkat sepenuhnya dari dirinya. Wei Wuxian kembali seperti biasanya. Hanya saja sesuatu sedikit berubah ketika pemuda itu bangun seiring dengan Lan Wangji membuka mata.
Wei Wuxian tersenyum riang membuat seisi ruang makan ricuh penuh dengan bisik-bisik. Jika karena bukan deheman Lan Qiren mungkin ruangan itu tidak akan kembali hening. Dia dengan santai memakan sub herbal khas Gusu Lan seolah itu adalah makanan favoritnya. Dia berhenti membuat ulah dan mengikuti pelajaran dari Lan Qiren dengan semangat, seolah sedang menghabiskan waktunya berburu burung pegar di Yunmeng Jiang. Lan Qiren hampir menampar wajahnya sendiri ketika Wei Wuxian dengan tenang mendengarkan setiap pelajaran yang dia diberikan. Seolah mimpi itu belum berakhir, Wei Wuxian ikut berlatih dan menghabiskan waktu luangnya di Paviliun Perpustakaan bersama Lan Mingyu.
"Selama kampanye Sunshot, Wei Wuxian dikenal sangat menakutkan. Tidak hanya permainan serulingnya yang terdengar menyeramkan. Bahkan ketika marah, wajahnya akan mengerut seolah dia siap memakan lawan di depannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
I wanna Grow Old with You (WangXian - MDZS)
FantasyLan Wangji tidak pernah tahu kapan ia mulai jatuh cinta kepada Wei Wuxian. Yang Lan Wangji tahu, ia selalu merasa khawatir setiap kali tidak mendengar kabar dari Wei Wuxian. Dan ketika Lan Wangji menatap bungkusan di dekapannya, Lan Wangji pun meny...
Bab 9
Mulai dari awal