Kiss and Make Up

Mulai dari awal
                                    

Krystal terlihat berjalan menuju lift dan Kai baru saja keluar dari lift!

Jennie terus mengamati gerak-gerik kekasihnya itu, dia terlihat mengobrol dengan Krystal. Terdengar suara tawa mereka, bahkan sesekali Krystal memukul pelan lengan Kai. Krystal melambaikan tangannya dan mulai pergi. Jennie masih melihat bahwa Kai tersenyum sangat lebar.

Kai terlihat mulai berjalan ke arah Jennie.

"Hai sayang." Sapa Kai setelah masuk kedalam mobil Jennie.

Jennie tidak menjawab, bahkan wajahnya terlihat sangat kesal.

"Hei? Ada apa hm?" Kai mulai mengamati wajah Jennie dengan lekat.

Jennie masih tidak menjawab, dia hanya menatap Kai dengan pandangan tidak suka.

"Jika kau tetap diam lebih baik aku kembali." Ucap Kai sembari membuka pintu mobil.

"Dasar nggak peka!" Jerit Jennie dengan kesal.

Kai tersenyum lebar dan menutup pintu mobil pelan.

"Kenapa cemberut seperti itu, hm?" Tanya Kai dengan mengelus pelan pipi Jennie.

"Gibah apaan pas ketemu mantan sampe ketawa kenceng gitu?" ehhhhㅡ

"Nggak ppa, capek aja." Jawab Jennie kalem.

"Terus kenapa malah kesini bukannya istirahat?" ujar Kai sembari memainkan rambut Jennie.

Jennie semakin dongkol mendengar ucapan Kai.

"Nyebelin banget si!" Jennie meraih rambut Kai dan menjambaknya kesal.

"Aku salah apa si yang?" Tanya Kai bingung.

"Nggak papa." Jennie terlihat mengatur nafasnya, dia tiba-tiba merasa sesak.

Jennie merasa dia akan datang bulan karena hari ini dia emosional, lalu rasa rindu yang sudah menumpuk sampe ubun-ubun dan ditambah rasa cemburu membuat moodnya tidak karuan.

Bayangkan saja kau sedang rindu pake banget terus udah nunggu lama-lama ehh si doi malah asik ngobrol sama mantan sampe ketawa-ketawa dan nggak ngrasa bersalah sama sekali. Jennie mau nangis aja katanya.

"Hey kenapa menangis?" Tanya Kai panik yang melihat Jennie menangis tiba-tiba.

"Hiks.. Hiks.." Jennie mulai tersedu-sedu, Kai dengan pengertian melepas selt bet Jennie dan mulai merengkuhnya.

Dengan telaten Kai mengelus-elus punggung Jennie, sesekali Kai mengecup pelan Puncak kepalanya.

"Ada apa sayang?"

"Ak-hiks merindukanmu hiks."

"Ya ampun sayang, ku pikir apa."

Jennie langsung mendongak menatap Kai.

"Apa itu hal biasa buatmu?" ucap Jennie dengan sarkasme.

"Hahaha.. Tentu tidak sayang. Aku juga merindukanmu." Ucap Kai dengan semakin mengeratkan pelukannya.

Jennie mendorong pelan tubuh Kai agar menjauh, Kai mulai menatap Jennie bingung. Tetapi tanpa diduga Jennie mengecup bibir Kai cepat.

Jennie mengecup-ngecup bibir Kai berkali-kali. Dia itu kesal dan marah tapi rasa rindunya lebih gede, ya udah nyosor duluan aja daripada doi nggak peka-peka.

Kai mengerjapkan matanya pelan, bibirnya menyunggingkan senyuman. Ahh tidak, tapi smirk.

Tanpa persetujuan Jennie, Kai menempelkan bibirnya. Awalnya Kai mengecup dalam Jennie, seolah mereka mencurahkan semua rasa yang mereka rasa. Tetapi hasrat Kai tidak bisa ditahan, apalagi setelah melihat Jennie yang terlihat begitu seksi. Lama-lama ciuman itu berubah menjadi lumatan. Kai mengecup, menghisap, menggigit dan melumatnya dengan rakus.

Ini yang Jennie inginkan, tentu saja dia membalas semua lumatan Kai.

"Nghhh.. Opphah."

Kai tidak melewatkan kesempatan, lidahnya mulai masuk menjelajahi mulut Jennie bahkan dia tidak lupa untuk mengajak lidah Jennie berperang.

Kai menarik Jennie kepangkuanya, Kai dengan pengertian memundurkan jok mobil agar lebih leluasa.

"Akhhh.. Cuph.. Ah."

Nafas Kai dan Jennie sudah tak beraturan. Mereka saling memandang dengan nafsu yang membara.

Jennie bersyukur Kai memakai kemeja, dia mulai melepaskan satu persatu kancing kemejanya. Sentuhan lembut tangan Jennie didadanya membuat Kai hilang akal. Dilumatnya lagi bibir Jennie, tangan Kai tidak tinggal diam. Kedua tangannya sibuk meremas bokong Jennie yang sintal itu agar semakin dekat dengannya.

"Ehmuahh.. Akhh."

Jennie mulai menelusuri rambut Kai, terkadang dia meremas rambut Kai untuk menyalurkan gairahnya.

"Akhh opphahh.."

Kai melepaskan panggutannya, menatap wajah Jennie yang begitu menggoda.

"Hhhhh.."

Deru nafas keduanya tidak mereda, AC mobil bahkan tidak bisa membuat keduanya dingin. Mereka kepanasan.

"Hh biar aku yang menyetir." Ucap Kai pelan.

"Hhh kita mau hh kemana?" tanya Jennie dengan masih ngos-ngosan.

"Apartemen, tidak mungkin aku menyerangmu disini." Jelas Kai mengatur duduknya.

"Baiklah." Jennie membuka pintu mobil.

Sekarang mereka sudah bertukar tempat duduk, Kai dengan tidak sabarnya segera melajukan mobilnya.

.

.

.

Sampai bertemu di apartemen :v bayangkan sendiri...

A/n: Akhirnyaaa bisa up :v hati sempat gundah karena sejatinya bkan penumpang kapal ini :v tpi krna abis liat acara music kmren jdi bisa lnjut nulis.

Spam aku dengan comment donggg..

Semoga lagu Love Shot bisa menang banyak di acara musik, aamiin. Gelaaa gak si liat mas Jongin dance love shot?! Gue ampe nggk bisa tidur gengsss.. Kebayang mulu elahhhh.

Selamat tidur, gengs.

Fashion Week; JENKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang