26- MIDNIGHT MEMORIES

Mulai dari awal
                                    

"Baik, Bu"

Sooji segera meninggalkan ruang makan dan masuk kedalam kamar mandi setelah mengambil handuk dan pakaian ganti lebih dulu.

Sooji menghabiskan waktu sekitar setengah jam didalam kamar mandi. Begitu keluar, ia sudah rapi dan bersiap kembali ke kamar untuk membangunkan Myungsoo.

Myungsoo masih tertidur nyenyak, walau beberapa kali berganti posisi tidur sambil meringis dan memegangi bagian pundak.

Sooji menghela nafas pendek kemudian meraih balsem yang ada diatas meja riasnya.

Myungsoo terbangun ketika Sooji mengoleskan salep pijat tersebut ke area leher, pundak sampai lengannya.

"Bekas gigitan serangga baru saja hilang, dan sekarang giliran tubuhku yang pegal-pegal. Sepertinya karena posisi tidur yang salah"

Sooji tersenyum maklum. Ia tau betul tubuh Myungsoo pegal-pegal bukan karena posisi tidur yang salah, tapi karena bekerja di ladang tadi. Itulah resiko wajib yang harus diterima oleh para pemula.

"AWW IBU- PELAN PELAN!"

Dengar itu, teriakkan Sangmoon. Bisa ditebak Ibunya sedang memasangkan banyak koyo sambil memukuli punggung Sangmoon.

"Oppa, lepaskan kausmu. Aku akan memijat punggungmu sekalian"

"Tidak perlu, kau bisa kelelahan nanti"

"Ayolah Oppa, kalau tidak dipijat nanti otot-ototmu bisa membengkak"

"Baiklah, kalau kau memang memaksa"

Myungsoo setengah bangkit untuk melepaskan kaus yang menempel di tubuhnya.

Untuk beberapa detik, bibir Sooji mengatup rapat. Meski memang bukan kali pertama ia melihat tubuh berotot Myungsoo, tapi ia tetap terkesan.

"Berbalik Oppa"titah Sooji. Karena setelah melepas kaus oblongnya, Myungsoo mengubah posisi tidurnya menjadi berbaring.

Alih-alih menurut, Myungsoo justru menarik tangan Sooji dan membuat sang pemilik ikut berbaring disebelahnya.

"Oppa, apa yang kau lakukan?"

"Sebentar saja, tidak apa-apa kan?"

Sooji hanya bisa menghembuskan nafas pasrah melihat smirk di wajah Myungsoo. Ia mau tak mau menutup tutup salepnya dan meletakkannya diatas nakas. Lalu mengusapkan sisa-sisa salep ditangannya ke area perut penuh abs milik Myungsoo.

Myungsoo langsung meraup bibir Sooji dan membawanya kedalam ciuman lembut yang berujung menuntut.

Sooji membalas ciuman Myungsoo tanpa ada unsur paksaan.

Disela pagutan bibir tersebut, tangan kanan Myungsoo diam-diam menyibak ujung kaus Sooji kemudian meraba perut yang masih terasa rata.

Ciuman Myungsoo perlahan tapi pasti tersalur ke area leher, bahu dan tulang selangka Sooji.

Tok tok

Bunyi ketukan pintu menghentikan segalanya.

"Sooji, kenapa lama sekali? Ayo cepat keluar dan makan malam"

Suara Ny. Bae menggetarkan gendang telinga.

"Sebentar, Bu"sahut Sooji dengan nafas sedikit terengah."Cepat mandi. Kita lanjutkan nanti malam saja"ucapnya sebelum memukul punggung Myungsoo kemudian turun dari ranjang dan keluar dari kamar.

Selepas kepergian Sooji___ Myungsoo menjambak rambutnya sambil menggeram tertahan.




































Unlovable CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang