"Jadi, sebenarnya hubungan lo sama Ben itu apa?"

"Gue sama dia itu sepupu-an. Jadi, lo jangan cemburu sama gue ya," ucap Dara sambil menatap Farah.

"Ih siapa yang cemburu. Gue kan cuma nanya doang," elak Farah membuang pandangannya ke tembok.

"Tapi, kenapa dia harus bohong sama kita? Kenapa dia ngaku-ngaku kalo kalian pacaran? Dan, kenapa lo gak langsung ngasih tau kita?" tanya Ratih berbondong-bondong.

"Ya dia nyuruh gue buat gak ngasih tau. Gue ikut aja maunya. Tapi, karena gue rasa gue harus kasih tau kalian, makanya gue kasih tau deh," jelasnya.

"Kalo gitu hubungan lo sama Dino gimana?" tanya Farah.

"Gak gimana-gimana."

"Hadeh. Dar, lo tau gak sih Dino itu suka sama lo."

Dara sedikit terkejut. Apa benar yang dibilang Farah? Tapi, mana mungkin cowok dingin seperti Dino menyukai cewek jutek sepertinya? Itu tampak mustahil. Ia sendiri tidak menyukai Dino.

"Udah deh gak usah bahas dia lagi. Gue itu udah bosen dengar nama dia mulu."

"Sekarang lo boleh bosan, karena lo belum suka sama dia, tapi, nanti siapa yang tau kalo lo bakal cinta mati sama dia."

Dara tertawa keras membuat Farah dan Ratih heran.

"Kenapa lo ketawa?"

"Gini ya, Far, gue itu sama sekali gak suka sama dia. Dan, dia juga gak mungkin suka sama gue. Diliat dari manapun juga gue gak bakal cocok sama dia, karena kita gak akan pernah cocok."

Farah menghela napasnya.

"Gak suka. Gak cocok. Tapi, ditawar pulang bareng sama Dino mau. Itu yang lo bilang gak suka?" cibir Ratih.

"Kok lo malah ikut-ikutan Farah sih, Rat?" tanya Dara sedikit tidak terima karena Ratih berpihak pada Farah.

"Nah, bener itu Rat. Gue juga heran sama temen kita yang satu ini," timpal Farah.

"Ya gue terpaksa. Ben gak bisa anterin gue pulang, makanya gue mau pulang sama dia."

"Tapi lo seneng kan bisa naik motor berduaan sama Dino? Kapan lagi coba bisa berduaan sama Dino? Secara, kita semua kan tahu kalo Dino itu gak pernah boncengin cewek manapun di sekolah selain lo. Gue yakin Dino seratus persen suka sama lo," ucap Farah menggebu-gebu.

"Sadar, Ra. Dino itu suka sama lo. Kalo lo masih gak mau peduli dan mikir kalo dia gak suka sama lo, perkiraan lo itu salah besar."

"Kita semua juga tau kali sedingin apa Dino sama cewek di sekolah. Cuma sama lo aja dia banyak ngomong."

"Sekarang gue mau tanya sama lo, setiap lo dekat Dino lo ngerasain sesuatu gak?" tanya Farah.

Dara mengernyitkan keningnya. Ia masih tidak paham dengan pertanyaan Farah.

"Sesuatu maksud lo?"

"Ya sesuatu gitu. Misalnya, lo deg-degan gitu waktu sama dia. Pernah gak?"

Dara terdiam sejenak. Ia memang pernah merasakan itu ketika bersama Dino. Bukan hanya sekali, tapi beberapa kali.

Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang