Forever With You

Mulai dari awal
                                    

Dia ikut tersenyum saat Evelyn menyukai kejutan ini. Pesta ulang tahun ini memang sengaja dirayakan pribadi, karena Varo akan memberi kejutan yang spesial untuk Evelyn. Dia hanya menurut saja saat Varo menyuruhnya mendekat setelah dia memberikan kejutannya.

Tak ia sangka kejutannya sangat mengejutkan untuknya. Setetes air mata jatuh dan disusul dengan lainnya dan semakin deras saat ia melihat mereka berciuman sangat mesra bahkan bergairah. Jika suara balon tak meletus dan dentingan musik piano yang hampir selesai disetiap liriknya, ia tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dia membekap mulutnya agar suara tangisannya tak terdengar, ia memejamkan mata dan kejadian tadi terus berputar-putar.

Perlakuan Varo yang manis saat menyuruh Evelyn duduk, memberi bunga, mencium tangannya, memotong kue, berdansa bersama, dan lamaran yang diakhiri ciuman. Ia tak sanggup melihatnya, lebih baik dia pergi dan menata hatinya untuk keesokan harinya.

Sepanjang perjalanan dia hanya menangis, ia memutuskan pergi ke Cafe tempatnya bekerja. Ia tahu dialah yang bersalah, menanam perhatian dan sikap manis Varo di hatinya. Tapi apalah daya, hati tak sejalan dengan pikiran.

"Mba Tisha bukannya izin yah hari ini?" tanya Eka teman seperjuangannya.

"Iya, kebetulan acaranya sudah selesai. Tisha mau bantu-bantu kok. Ini kan malam minggu pelanggankan ramai terus jam tutupnya juga hampir jam dua malam" ucapnya dan tersenyum.

"Oh ya udah, kamu ganti seragam dulu. Kebetulan hari ini pelanggan sangat ramai sekali" ucap Bu Hisya pemilik cafe ini. Eka hanya menganggukkan kepala dan Tisya pun mengiyakan.

***

Hampir tujuh tahun mereka selalu bersama, Varo selalu melindungi Atisha dari kejaran cowok-cowok brengsek yang ingin mendekatinya, walaupun dirinya salah satunya. Tapi untuk sahabatnya dia akan benar-benar menjaganya. Dia akan mengancam siapapun yang berani mendekatinya bahkan tak segan-segan memberi pelajaran. Dengan kekuasaan yang dia miliki dia bisa, melakukan apapun yang dia inginkan. Dia disegani dan cukup terkenal dikalangan para wanita. Yeah, dia salah satu ciptaan tuhan yang begitu sempurna. Anak dari orang kaya, memiliki wajah yang amat tampan, memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Tubuhnya yang proposional pun tak kalah indahnya.

Awal mereka bertemu saat mereka memasuki sekolah menengah atas. Ketika tak sengaja Tisha menemukan Varo terluka di pinggir gang sempit saat dia akan pulang ke panti, ia pun memapahnya membawa ke ruang kepala panti. Kondisinya cukup parah, keesokan harinya dia sudah siuman. Dan mengucapkan terima Kasih kepadanya.

Keesokan harinya, mereka bertemu di sekolah mereka yang cukup bergengsi. Sejak itu mereka dekat dan selalu pergi bersama. Atisha bersyukur dia memiliki teman di sekolah ini dan sangat berterima Kasih kepada sepasang suami istri yang kaya Raya yang menyekolahkan dirinya. Karena dia telah menyelamatkan Putri kesayangannya lagi pula ia juga memiliki otak yang cukup cerdas. Sebagai terima Kasihnya mereka menyekolahkan Tisha hingga lulus dan kuliah, dia sangat bersyukur mendapatkan beasiswa saat kuliah.

Hingga kuliah pun mereka masih bersama dan beberapa Bulan lagi mereka akan mendapat gelar sarjananya. Kedekatan mereka pun merenggang sejak Varo mengenal gadis pindahan dari fakultas lain setahun yang lalu. Atisha tau tiba waktunya nanti dia akan pergi dari kehidupan Varo.

"Sha, kemarin malam kenapa kau pulang duluan? Bukankah aku akan memperkenalkan kalian?"

Atisha hanya tersenyum kecut, sebaik mungkin dia menormalkan suaranya.

"Hehe, gak mungkinkan kalau aku ganggu acara kalian?"

Varo hanya tersenyum menanggapi.

"Thanks, kau memang pengertian." Atisha hanya tersenyum.

Kumpulan CerbungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang