Setelah sholat maghrib, mereka langsung pergi ke rumah umi dan abah.

Saat sampai di depan rumah.

"Ini, bukannya mobil yang semalam ya?"tanya kinara. shafeera yang mendengar pun langsung menolehkan ke arah pandangan icha yang melihat mobil vellfire putih yang terparkir rapi di halaman rumah abah dan umi.

"Assalamualaikum."ucap mereka serentak saat memasukki rumah tersebut.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh."jawab mereka semua secara bersamaan.

Ketujuh wanita tersebut pun duduk di kursi tempat biasa mereka duduki.

"Jadi begini ustadzah, kedatangan umi kemari ingin mengkhitbah ustadzah untuk ketiga anak kami."ucap wanita paruh baya yang membuat icha menolehkan pandangannya.

"Umi? Umi gimana kabarnya? Sehat? Aishhh kangen bangen sama umi ku ini."kinara berlari dan langsung duduk di hadapan umi sambil memeluk umi dan mencium umi dari balik niqab nya.

"Kinara, gak sopan ih."ketus icha sambil menghampiri umi dan kinara.

"Umi gimana keadannya? Sehat kan umi? Icha sama yang lain kangen banget sama umi. Udah lama nggak ceramah bareng."ucap icha sambil memeluk umi setelah kinara melepaskan pelukannya.

"Alhamdulillah sayang, umi baik. Kalian semua sehatkan?"tanya umi, tak lama icha melepaskan pelukannya, barulah shafeera, maisha, aurell, salsa, caca dan alice yang memeluk umi.

Setelah selesai mereka kembali ke tempat duduknya kecuali kinara, icha dan shafeera yang masih duduk di samping umi. sementara suaminya berpindah duduk menjadi di samping ketiga anak lelakinya.

Kinara terus memeluk umi.

"Kinara kamu tahu kan kalau umi tadi bilang apa?"tanya umi pada kinara.

Kinara menggelengkan kepalanya.

"Umi ingin mengkhitbah kalian bertiga sayang buat ketiga anak umi yang masih single fisabilillah."ucap umi.

"Gimana jawaban kalian bertiga nak?"tanya umi sambil melirik satu persatu dari tiga ustadzah yang duduk di sampingnya.

"Eh? Emangnya icha termasuk mi?"tanya icha polos.

"Iya dong sayang, anak umi bilang mereka ingin melamar kalian."ucap umi.

"Ekhemm, jadi begini ukhti. kedatangan saya dan kedua adik saya ingin mengkhitbah kalian bertiga."ucap salah satu dari pria tersebut.

"Afwan kalau boleh saya bicara, apa yang membuat akhi yakin dengan lamaran akhi?"tanya icha sambil menundukkan pandangannya.

Bryan dan alfi menyenggol tangan alfa yang berada ditengah mereka.

"Karena saya yakin kalau ukhti adalah jodoh yang sudah dititipkan oleh Allah kepada saya."jawab alfa.

"Apakah kalian pernah melihat wajah kami? Bagaimana kalian bisa sangat yakin?"tanya shafeera, hanya pertanyaan test doang.

Alfa menyenggol tangan bryan yang berada di paling ujung.

"Memang saya tidak pernah melihat wajah ukhti namun saya yakin kalau ukhti adalah calon istri yang sudah disediakan oleh Allah kepada saya."balas bryan.

Ana Uhibbuka Fillah {TAMAT} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang