50 - Berdamai Dengan Masa Lalu

Mulai dari awal
                                    

"Gue di jual sama Toro dan Sekar demi uang! Sekali lagi demi uang dia rela menukar anaknya!" ucap Rolland tajam.

"Loe denger dulu rekaman ini," sentak Leo mulai emosi.

Asbi langsung menekan play membuat Rolland langsung mendengar rekaman suara Sekar - ibunya.

Rolland gemetar mengetahui fakta bahwa ia bukan di jual seperti yang dikatakan Subagyo ayah angkatnya sekaligus bos nya itu.

"Mereka jadi gak pernah menjual gue sama Subagyo?" tanya Rolland tercekat.

Amira menggeleng. "Gak kak! Mereka memberikan kakak sama Om Subagyo untuk dirawat sementara waktu dan mau diambil lagi setelah mereka punya penghasilan,"

"Kurang ajar! Jadi gue dimanfaatkan sama Subagyo itu? Sialan!" umpat Rolland murka.

Dulu Subagyo mengatakan bahwa Sekar dan Toro menjual Rolland padanya membuat Rolland jadi membenci kedua orang tua kandungnya sendiri dan dendam.

Subagyo sendiri tidak punya anak dan berencana mewariskan Rolland bisnis gelapnya itu maka dari itu ia terus mengompori Rolland agar Rolland tidak kembali kepada Sekar dan Toro karena Subagyo sudah menyiapkan Rolland sebagai penerus bisnis gelapnya itu.

Rolland terpengaruh dan benci pada kedua orang tuanya sendiri apalagi saat Subagyo mengajaknya melihat keadaan Sekar dan Toro yang baru saja mempunyai seorang bayi yaitu Amira membuat emosi Rolland memuncak bahkan ia tidak pernah merasakan kasih sayang Toro dan Sekar membuat iri bercampur dendamnya semakin menjadi.

Sampai akhirnya Amira kelas X Subagyo menawarkan ide balas dendam pada Rolland dengan cara memfitnah Toro sampai akhirnya Toro di pecat lalu Rolland berpura-pura menawarkan pekerjaan pada Sekar dan rencana hampir berhasil, Sekar terbujuk oleh iming-iming gaji yang besar bekerja di Malaysia.

Disana Rolland membuka identitasnya membuat Sekar kaget bukan main dan berusaha meminta maaf atas kesalahannya di masa lalu namun, Rolland terlalu buta akan dendam membuatnya nekad akan menjual Sekar - ibunya sendiri tapi, Sekar mengancam akan melompat dari balkon membuat Rolland frustasi.

Rolland keluar dari apartement untuk mencari Subagyo karena ia panik Sekar akan melompat. Rolland tidak mau sampai Sekar melompat karena dendamnya belum usai, ia masih ingin Sekar menderita terlebih dahulu seperti dirinya.

Tanpa ia ketahui Sekar sempat merekam kata-kata terakhirnya sebelum melompat di saat itupula Subagyo dan dirinya masuk ke kamar itu dan menemukan Sekar tengah berbicara.

Subagyo langsung memerintahkan Rolland menembak Sekar karena takut Rolland mengetahui fakta yang sebenarnya.

Subagyo langsung mengamankan rekaman itu namun, rekaman itu hilang saat Toro bekerja sebagai orang kepercayaan Rolland.

Subagyo terus memburu Toro dan memerintahkan Rolland turun langsung menghadapi Toro dan meminta bukti rekaman itu.

Rolland juga menembak Toro karena rasa sakit hatinya sama seperti ia menembak Sekar.

Geng Blueblood ditambah Kaori dan Amira kaget tak percaya mendengar cerita Rolland.

Rolland akhirnya menyadari bahwa selama ini ia dimanfaatkan oleh Subagyo hanya tertunduk penuh penyesalan.

"Kak, kita cuma berdua sekarang. Kakak satu-satunya saudara yang Amira punya," lirih Amira.

"Jangan panggil gue kakak, gue gak pantes jadi kakak loe," Rolland langsung beranjak dari kursinya.

Amira menahannya. "Kak, Amira tetap anggap kakak itu kakaknya Amira karena memang kita saudara kandung, mungkin dengan kejadian ini Amira jadi tahu kalau sebenarnya Amira punya saudara yaitu kak Rolland,"

ShutterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang