"Appa, tenanglah, semua akan baik-baik saja." Jeongyeon berusaha menenangkan appanya yang terlihat sangat gelisah.
"Appa, aku akan melakukan konferensi pers untuk membersihkan namamu." ucapan Seungyeon yang tiba-tiba membuat Jeongyeon dan appanya terkejut.
"Noona, apa kau serius?" Jeongyeon terkejut mendengar perkataan noonanya, mengingat Seungyeon adalah seorang aktris terkenal di Amerika. Konferensi pers yang akan dilakukan Seungyeon tentunya akan berpengaruh pada karirnya.
Seungyeon melepas pelukan eommanya dan berjalan menghampiri appanya. Ia berlutut di depan appanya sambil menggenggam tangan appanya.
"Appa, aku memang anak pembangkang yang tidak mau mengikuti perkataanmu saat dirimu memintaku meneruskan perusahaanmu. Sekarang, izinkan aku menebus kesalahanku dengan membersihkan nama baikmu kembali. Aku tidak akan membiarkan appaku kehilanganmu perusahaan yang ia bangun dari nol."
Appa Seungyeon menatap anaknya dengan tatapan haru. Ia menarik kepala Seungyeon dan mengecup pucuk kepalanya. "Maafkan appa yang pernah membuangmu dari keluarga, Seungyeon."
"Tidak apa, Appa. Yang penting, sekarang kita sudah bisa berkumpul bersama lagi." Seungyeon memeluk tubuh appanya, disusul oleh eomma yang memeluk tubuh keduanya. Jeongyeon yang melihat itu tersenyum haru dan ikut memeluk keluarganya.
Rumah keluarga Yoo saat ini terasa lebih hangat dibandingkan biasanya.
°°°
Seungyeon melirik ke dalam kamar Jeongyeon melalui celah pintu yang tidak tertutup sempurna. Dapat ia lihat, saat ini Jeongyeon sedang duduk di pinggir ranjangnya sambil menatap layar handphonenya. Lebih tepatnya, menatap foto yang terpampang di layar handphonenya. Foto dirinya dan seorang wanita yang Seungyeon tebak adalah Nayeon, isteri Jeongyeon.
Seungyeon mengetuk pelan pintu kamar Jeongyeon, membuat Jeongyeon tersadar akan kehadiran Seungyeon dan tangannya buru-buru menyembunyikan handphonenya ke sakunya.
"Siapa wanita yang ada di handphonemu itu, Jeong?" tanya Seungyeon dengan lembut setelah duduk di samping Jeongyeon.
"Ah, bukan apa-apa, Noona."
"Jeong.." Seungyeon menggenggam tangan adiknya dengan lembut. "Walaupun kita telah berpisah sekian tahun lamanya, aku harap kau tetap menjadi Jeongyeon yang sejak kecil aku kenal. Jeongyeon yang tidak malu untuk menceritakan semua masalahnya padaku dan berbagi kesedihannya padaku."
Jeongyeon menghela napas pelan kemudian menyunggingkan seulas senyuman di wajahnya. Ia akhirnya kembali mengeluarkan handphonenya dan menunjukkan foto yang tadi sedang ia pandangi.
(Anggap aja ini foto di photobox, backgroundnya ijo gitu 😆)
"Ini fotoku bersama Nayeon saat dulu hubungan kami masih harmonis. Dia memaksaku untuk foto di photobox dan berpose aneh seperti itu." Jeongyeon tertawa kecil mengingat momen bahagianya dulu bersama Nayeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thirty One Days [✓]
Fanfiction2Yeon Fanfiction 1 tahun setelah kecelakaan yang menimpa Nayeon, kini usaha Jeongyeon untuk menemukan Nayeon akhirnya berbuah manis. Namun, apakah Nayeon dapat menerima Jeongyeon kembali saat hatinya kini tidak utuh lagi? Sekuel dari "Married Life".
Day 12
Mulai dari awal