"Sudah jangan menangis, aku akan membantumu."
"Jaehyun?."
"Yaa, ini pakailah. Pakaian mu basah." ucap Jaehyun memberikan kaos olahraganya.
"Tapi, ini belum selesai, nanti saja." jawab Ara kembali membersihkan kekacauan tadi.
.
.
"Akhirnya, selesai juga. Terimakasih Jae, mungkin jika tidak ada dirimu, tidak akan selesai." ucap Ara dan tersenyum pada Jaehyun.
Jaehyun menatap mata Ara yang berbentuk bulan sabit karena tersenyum.
"Yaa.. manis pantas saja Winwin menyukaimu."
"Hah? Kau bicara apa? Siapa yang menyukaiku?."
"Emm, tidak ada. Sudah sana ganti bajumu, tapi maaf aku tidak bisa menunggu. Aku harus ke toko buku sekarang."
"Baiklah, tak apa." jawab Ara segera ke kamar mandi dan mengganti bajunya.
🐥🐥
.
.
Hana sedang menunggu bus datang, sambil membaca novel kesukaannya. Halte sudah sepi sekarang, mungkin karena hari sudah sore.
"Yahh, selesai." ucapnya ketika sudah sampai di halaman terakhir.
"Hana, kau masih disini?."
"Ohh Jaehyun. Iyaa aku pulang terlambat hari ini." Bus telah tiba mereka segera menaikinya.
"Itu buku apa yang kau baca?" tanya Jaehyun penasaran saat hana hendak memasukan buku itu dalam tasnya.
"Ohh, ini novel judulnya Elegi." ucapnya dan menunjukan pada Jaehyun.
"Apa itu bagus?."
"Tentu saja. Ceritanya errr menarik sekali, tapi sayang lanjutannya aku belum beli." ucapnya tertenduk lesu.
"Bagaimana kalau kita ke toko buku, aku juga ingin membeli beberapa buku juga."
"Bolehh."
.
.
.
Mereka segera turun saat sampai di halte dekat toko buku, mereka segera berlari memasuki toko karena mulai gerimis.
"Yahh basah."
Hana mengusap bajunya yang sedikit basah. Jaehyun segera melepas jaketnya dan memberikannya pada Hana.
"Pakai saja, nanti kau kedinginan."
"Terimakasih Jaehyun." Hana tersenyum dibalas senyuman oleh Jaehyun juga.
"Ohh ini dia lanjutanya." ucap Hana saat menemukan novel lanjutannya, ia juga membeli beberapa buku pelajaran untuk belajar nanti.
"Hana, kurasa buku itu terlalu sulit dipelajari. Nahh lihat ini, aku biasanya pakai yang ini.. soal-soalnya juga mirip dengan yang biasanya songsaenim keluarkan." ucap Jaehyun.
"Ohh yaa,, ya sudah aku beli yang ini saja." ucap Hana, Jaehyun melangkah lebih dulu menuju meja kasir, Hana menatap Jaehyun dan tersenyum dari kejauhan, Jaehyun yang tahu pun juga membalasnya.
🐥🐥
.
.
Ara melirik jam tanganya ternyata sudah sore, ia segera keluar dari kamar mandi dan lagi-lagi ia dihadang Yeri dan Yuri sekarang ditambah anak buah mereka.
Ara tak menghiraukan mereka sama sekali. Tapi saat ia ingin keluar, pintu kamar mandi itu sudah diblokir oleh mereka.
"Astagaaa, apalagi? Apa mau mu huh?" tanya Ara menantang mereka.
"Tentu saja membuatmu menderita." jawab Yeri sambil tersenyum. Hingga senyuman itu luntur saat menatap tag nama di baju Ara disana tertulis nama Jaehyun, ia menjadi semakin benci melihat Ara.
"Hah? Kau akan menderita sendiri. Jika terus mengangguku." ucap Ara.
"Berhentilah menceramahiku kunyuk! Apa maksudnya kau memakai baju Jaehyun huh?." tanya Yeri sambil terus mendorong Ara hingga punggung Ara menatap tembok.
"Yakkk! Minggirlah aku mau pulang." teriak Ara pada Yeri.
"Enak saja, pegang dia." ucap Yeri pada taman-temannya.
"Hai.. hai... hai.. Apa ingin kau lakukan hah?." teriak Ara terus meronta, tapi satu dibanding empat yang benar saja.
"Buka mulutmu." perintah Yeri.
"Tidak mau, yakkk Yeri... emmm." ucap Ara terhenti karena Yeri mencengkram rahangnya, memaksanya untuk meminum alkohol.
"Buka mulutmu bodoh!." teriak Yeri.
Yeri yang kesal karena Ara tak kunjung membuka mulutnya, ia menjabak rambut Ara.
"Aaaakkkk." teriak Ara, Yeri segera memasukkan minuman itu pada Ara.
Ara hendak menyemburkan minuman itu tapi Yeri membungkam mulutnya.
Yeri terus memberikan soju itu pada Ara, hingga Ara sudah tidak kuat lagi.
"Siaram diaa." ucap Yeri dan menyiram Ara dengan seember soju lagi.
Ara terkejut karena itu, tapi ia sudah tidak kuat lagi mungkin dia sudah mabuk sekarang.
"Hahaha.. Kita harus mengabadikan ini. Mabuk karena ketahuan membawa contekan." ucap Yeri dan memotret Ara yang sudah terkapar.
"Wahh kau cerdas Yeri, kita tak akan ketahuan nanti." ucap Yuri dan dibalas senyum oleh Yeri.
"Sudah ayo kita pergi." ajak Yeri dan meninggalkan Ara terkapar di dalam kamar mandi.
Ara terduduk lemas di kamar mandi, hari juga semakin gelap.
Ia tak kuat mengangakat tubuhnya sendiri, ia mendengar suara langkah kaki ke arahnya, ia mendongak ke arah orang itu tapi ia tak bisa melihatnya dengan jelas karena terlalu pusing.
Ara terus berusaha meraih tangan orang didepannya itu.
"To-, Tolong aku."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
You [NCT 2018]
Fanfiction*You are my reason* School life with NCT *NCT 2018 *EXO *BTS Cerita ini terinspirasi dari beberapa drama dan ide sendiri.