"Akhhh,bangsat."Desis Airin.

"Lo siapanya,kalo boleh tau."Sinis Airin.

"Pacarnya,ngerti."

"Ngimpi,jadi disini yang ngemis siapa hah,ngaku ngaku,urat malu lo putus hah!"Sahut Airin tersenyum miring.

"Anjirr,berani banget lo!"Valen hendak menjambak Airin tapi Airin dengan cepat menyentak Tangan Valen.

"Dan  asal lo,tau coklat yang ada di loker gue,atau apalah cowo yang ngasih gue,itu bukan gue yang ngemis,tapi mereka sendiri yang ngasih buat gue tanpa gue minta,Camkan itu."Tegas Airin menatap tajam valen.

"Emang gue banyak yang suka mau apa lo."Ucap Airin sekali kali sombong.

Valen melotot ke arah Airin,dan kemudian dia tersenyum devil.

"Bacot."Kesal Valen menarik Topi yang ada ditangan Airin dan berlari keluar kelas,Mereka melupakan upacara sudah mulai sejak 10 menit yang lalu.

Airin membelalak,"VALENNNNN!"

Airin berjalan kelapangan, dia mengambil dibarisan belakang entah barisan kelas apa.

Guru piket keliling, untuk menyeret anak yang tidak memakai seragam lengkap.

"Airin."panggil Bu Dian.

"Iya bu."Sahut Airin.

"Topi kamu kemana?"

"Emmm itu bu, tiba tiba hilang."

"Halah, alasan aja kamu."

"Beneran bu, sueer."

"Sudah ikut saya, kaalo gak mau dihukum jaga baik baik topinya."

"Yahhh, yahhh buu, masa dihukum."

"Berdiri didepan sampai, upacara selesai."Tegas Bu Dian menarik Airin.

Disisi Lain, Arga mengikuti upacara dengan bosan, dia dan Genta sengaja mengambil barisan belakang disamping pohon, jadi bisa menyandar.

"Ga, ga, ga."Heboh Genta menepuk nepuk lengan Arga.

"Apaan sih!"Ketus Arga.

"Itu, itu bukannya cewe yang dikantin, dan digosipin sama lo."Ucap Genta.

Reflek Arga melihat ke arah yang ditunjuk Genta.

Terlihat Airin yang terlihat ditegur Bu Dian, karna tak memakai topi, tapi yang dilihat Arga pandangan Airin yang tajam, tertuju pada seseorang.

"Valen."Gumam Arga yang melihat Valen tersenyum sinis pada Airin.

"Eh, eh, ga wahh dihukum tuh pasti."Ucap Genta yang juga memperhatikan.

"Wehhhh, kesenengan yang cowok nih, yang disuruh berdiri bening banget."Ucap Genta.

Arga mendengus, tanpa pikir panjang melepas topinya, dan memberikan pada Genta, kemudian menghampiri guru piket.

"Bu."Ucap Arga.

"Loh, kamu gak pakek topi hah?!"Tanya Bu Dian.

Arga meangguk, dan tanpa disuruh dia berdiri didepan disamping Airin.

Bu Dian kebingungan, biasanya Arga tak seperti itu, dia pasti kabur.

Genta yang melihat itu melotot tak percaya sahabatnya itu telah berubah perlahan lahan.

"Ga,perasaan gue liat lo pakek topi deh."Bisik Airin saat Kepala sekolah berceramah.

Semua yang dilapangan bukannya memperhatikan kepala sekolah yang berceramah malah Para siswi menatap Arga dengan teriakan tertahan,yang laki laki mentap Airin dan memujinya.

Cool Boy [END]Where stories live. Discover now