Kim Joon diam. Menatap adiknya, karena sedikit terkejut mendengar pengakuan So Eun. Selama ini yang Kim Joon tau So Eun tak memiliki kekasih.
Sementara So Eun sendiri tak henti-hentinya berdoa, semoga kebohongannya tak terbaca. Bukan tanpa alasan So Eun merangkai sebuah cerita. Ia tidak ingin mengatakan kalau anak yang di kandungnya hasil dari one night stand. Ia tidak ingin mengatakan kalau anaknya hadir tanpa di sengaja. Tak ingin mengatakan kalau keberadaannya tanpa di harapkan. So Eun tak mau. So Eun ingin mengatakan pada seluruh dunia kalau anaknya terlahir dengan penuh cinta yang sangat di harapkan kehadirannya.
"Lanjutkan."
"Maaf tak pernah memberi tahumu soal ini. Karena hubungan itu baru saja terjalin di saat aku sedang menyelesaikan tesis."
Mungkin Kim Joon kecewa. Selama ini So Eun selalu mengatakan kalau tidak ada yang di tutupi di antara mereka.
"Dia teman kuliahku. Aku berencana akan mengenalkannya padamu. Tapi hari naas itu tiba. Dia mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya." Sempurna. So Eun bisa menyelesaikan ceritanya dengan lancar.
Tentu saja Kim Joon miris mendengar cerita So Eun, dan membawa adiknya dalam pelukannya. Bermaksud menenangkan.
Maafkan aku oppa. Aku terpaksa membohongimu, So Eun berucap dalam hati.
"Apa dia sudah mengetahui tentang kehamilanmu?" Kim Joon bertanya saat ia melepaskan pelukannya dari So Eun.
So Eun menggeleng. "Belum. Aku baru tau tentang itu setelah aku kembali ke sini."
Kim Joon membenarkan pengakuan So Eun.
"Lalu, apa tak ada keluarganya yang bisa kau hubungi, mengatakan keadaanmu pada mereka?"
So Eun kembali menggeleng. "Dia sebatang kara oppa. Dia hanya anak yatim piatu yang di besarkan di panti asuhan. Itu salah satu alasanku belum mengenalkannya padamu."
Mendengar penjelasan So Eun, membuat Kim Joon terdiam.
"Dia orang Korea atau orang sana?"
"Dia asli London."
Fiuh... Sepertinya So Eun memang sudah mengonsep semua ceritanya dengan apik. Toh So Eun sendiri tidak tau kalau laki-laki itu entah orang mana. Kalaupun nanti anaknya terlahir seperti orang Korea, itu murni di warisi dari eommanya. Itu yang terpikir oleh So Eun.
"Lalu apa tindakan yang akan kau ambil sekarang?"
"Aku ingin melahirkannya oppa. Aku janji akan membesarkannya dengan sepenuh jiwaku."
Kembali Kim Joon terdiam dengan penjelasan So Eun. Memikirkan semuanya dengan tenang. Tak ingin terburu-buru.
"Bila itu keputusanmu, baiklah. Oppa mendukungmu. Walau sebenarnya oppa sangat kecewa padamu, tapi harus bagaimana lagi. Bayi itu tidak bersalah. Yang bersalah itu kalian orang tuanya, menghadirkannya di luar pernikahan. Untuk itu, tebuslah kesalahanmu dengan memberikannya cinta kasih."
Mendengar balasan Kim Joon yang panjang, So Eun hanya tersenyum. Ia tau, kakaknya pasti tidak akan tega untuk meyuruh melenyapkan anak yang masih berbentuk gumpalan darah itu.
"Menjadi orang tua tunggal, apalagi dengan kau yang belum menikah akan sangat menyulitkan. Oppa hanya minta, bersiaplah dengan resiko yang akan kau terima nantinya."
"Ya oppa. Aku tau." So Eun menjawab semangat, membuat Kim Joon tersenyum melihatnya.
"Sekarang kembali istirahat. Jaga kondisi kesehatanmu karena saat ini ada sebuah nyawa yang menumpang tinggal di tubuhmu. Penuhi nutrisinya agar ia tumbuh jadi anak yang sehat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is She? (Complete)
FanfictionDi saat lelah dengan kehidupan menoton yang seperti tak memiliki tujuan, akhirnya Kim Bum menerima permintaan orang tuanya untuk bertunangan dengan yeoja pilihan mereka. Namun Kim Bum mulai dilema di saat ia secara tak sengaja meniduri seorang gadis...
Part 5
Mulai dari awal