Part 2

4.4K 275 4
                                    

Pagi hari berlalu, siang pun tiba,merisa merenungkan diri sejenak dengan teman teman nya sambil berbincang bincang mengenai masalah yang ada pada mereka.

"Jadi sekarang gimana? Kita kan niatnya untuk berlibur disini, tetapi malah mendapat musibah" vinsen

"Yaa, sudah yang berlalu biarlah berlalu, gw juga engga tau  apa yang terjadi semenjak kita menginap disini" alex

"Udah udah , lebih baik kita ke rumah sakit untuk melihat maria" Bella

Mereka bergegas untuk pergi ke rumah sakit. Diperjalanan, merisa melihat banyak nya pepohonan tinggi yang sudah sangat tua, jika dilihat dari warna kayunya. Tetapi, saat sedang melihat lihat ke arah jendela mobil, merisa melihat sebuah kursi roda yang berjalan dengan sendirinya.

Entah dari mana asalnya kursi roda itu, tapi kursi roda itu seperti ada yang mendudukinya sambil berjalan.

  Tetapi merisa  tidak melihat seorang pun yang sedang menduduki atau pun mendorong kursi roda itu.

~rumah sakit~

"Dokter, bagaimana keadaan teman saya?" bella

"Seperti yang saya bilang kemarin, dia harus segera dioperasi" dokter

"Tapi dok, apakah harus dioperasi? Sedangkan lukanya tidak terlalu parah jika dilihat dari perbannya" merisa

"Ini keputusan saya, jika kalian ingin teman kalian selamat, maka itu jalan satu satunya" ucap pergi lalu meninggalkan kami

"Dokter yang sangat aneh" vinsen

"Sudah kita turutin aja  apa kata dokter" bella

Firasat merisa sangat tidak enak, ketika mendengar omongan dokter tadi, dengan ekspresi yang sedikit menakutkan, dan ucapan yang seolah olah bahwa perkataan dia selalu benar, tak pernah salah.

Terlebih lagi saat ibu ibu yang ia temui tadi pagi, mengingatkanku dan teman temanku untuk hati hati dengan rumah sakit ini. Memang ini sangat mencurigakan, lagi lagi pertanyaan yang muncul di otak ku, ADA APA DENGAN RUMAH SAKIT INI?

                       ~~~

"Sekarang kita akan mulai operasinya" dokter

"Apa dok? Sekarang? Kami saja belum membayar administrasinya, gimana  bisa dok? Dan lagi pula, orang tua dari teman kami, belum sempat kami hubungi" vinsen

"Urusan administrasi, bisa nanti yang terpenting dia harus segara dioperasi" dokter

"Tapi dok, dokter tidak bisa mengambil keputusan secepat itu" merisa

"apa kalian tidak mau teman kalian sembuh?" dokter

"Mau, tetapi kenapa harus sampai dioperasi dok?" alex

"Karna lukanya terlalu parah" dokter

"Sudah, dengarkan saja kata dokter itu, yang penting maria bisa cepat pulih" merisa

  Setelah mereka berdebat panjang, akhirnya kami memutuskan agar maria segera Dioperasi.

  Tapi, pikiran yang selalu saja menghantui merisa, yaitu *apakah ucapan dokter itu benar? Sedangkan dari ekspresi wajahnya saja tidak mengenakkan* tanyanya dalam hati.
~beberapa jam berlalu~

"Operasinya tidak berjalan dengan lancar" ucap dokter

"Apa dok?! Bagaimana bisa?" alex

"Yaa begitu, tetapi kami terpaksa untuk mengambil bagian tubuh dari teman kalian, yaitu bagian tubuh kaki" dokter

"Apa dok? Kenapa bisa begitu? Apa penyebabnya sehingga kaki nya harus diamputasi?" alex

"Karna ada penyakit yang saya takutkan akan menyebar ke sluruh tubuh, makanya saya putuskan untuk mengamputasi teman kalian" dokter (pergi meninggalkan kami)

Dangerous Hospital✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang