Chapter 6 : Lipbalm💄

Mulai dari awal
                                    

"tapi apakah kau tidak apa-apa sekarang?" tanya Yanan.

"iya aku baik-baik saja" jawab Hyesoo dengan senyumnya.

"baiklah kami akan mengganti pakaian dulu. Dahhh" Yanan dan Wooseok melangkahkan kaki nya menjauh dari tempat Hyesoo.

Maksud mereka apa?  Batin Hyesoo.

......

Semuanya sibuk dengan make up Archangel, sedangkan Hyesoo hanya duduk di kursi yang ada di ruangan tersebut. Dia bingung entah harus apa lagi yang ia kerjakan, karena dia rasa pekerjaannya telah selesai. Yang dia inginkan sekarang adalah menonton Archangel, tapi sekarang saja dia sedang asik memandang Jinho yang sedang di make up pi oleh penatarias.

Cukup lama dia memandang Jinho.

"ini adalah keberuntunganku bisa melihat idolaku di depan mataku sendiri secara langsung" ucap Hyesoo dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
Tiba-tiba sang penatarias yang mendandani Jinho memanggil Hyesoo.

"Hyesoo? Kau, baru kan disini?" panggil  penatarias tersebut.

"ahh iya nona, ada apa?" tanya Hyesoo beranjak dari tempatnya.

Sang penatarias menghampiri Hyesoo.

"ku rasa kau pandai ber make up" ucap penatarias yang melihat wajah Hyesoo.

"kau bisa merias orang lain?" tanya penatarias tersebut.

"iya aku bisa"

"kalau begitu tolong dandani Jinho karena aku ada panggilan mendesak dari rumah sakit yang merawat anakku" jelas penatarias.

"ahh baiklah, segeralah nona ke rumah sakit. Biar aku yang menangani ini"

"terimaksih Hyesoo, kalau begitu aku meminta izin terlebih dahulu pada Pak Yuto"

"baiklah, semoga tidak ada apa-apa dengan anakmu"

Penatarias tersebut meninggalkan ruangan tersebut.
Dan sekarang yang di hadapi Hyesoo adalah sang idola tercintanya Cho Jinho sang leader dari idol terkenal Archangel.

Aku harus bagaimana! Batin Hyesoo.

Hyesoo Pov.

Baiklah. Aku harus tenang dan jangan gugup.
Tapi aku gugup. Aku menghembuskan nafasku lembut dan mulai melangkahkan kakiku menuju meja rias Jinho Oppa.

"Jinho oppa, maaf aku yang menggantikan nona yang mendandanimu" ucapku menahan gugup.

Jinho oppa menoleh ke arahku dan wajahnya yang tampan itu benar-benar membuatku salah tingkah.

"baiklah, tinggal kau tambahkan eyeshadow dan lipbalm" ucapnya dengan wajah datarnya.

"Ba.. Baiklahh"

Aku akan menyentuh wajahnya, matanya dan bibirnya. Jadi aku mimpi apa semalam? Aku menenangkan diriku agar hasilnya baik, aku tidak mau membuat Jinho oppa kecewa dengan tata rias ku.

Akupun mulai profesional.

Pertama aku mengambil brush kecil untuk eyeshadow nya. Matanya yang indah, tapi yang aku lihat sekarang bukan matanya melainkan kelopak matanya.

Aku mulai profesional sekarang, aku tidak menganggap Jinho oppa adalah idolaku. Tapi tetap saja rasanya jantungku ingin meloncat dari tempatnya saat melihat mata indahnya.
wajahku dan wajahnya kini sangat dekat. Siapa yang tidak ingin berteriak saat wajahmu dengan wajah idola mu sedekat ini.

My Idol is My Last Love. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang