"Iyaiya, ngeselin banget sih." Calumpun tersenyum dan mengusap rambut Arletta dengan lembut.
"Gitu dong, kali-kali nurut sama Calon suami hehe"
Tatapan sinis Arletta pun akhirnya Calum dapatnya kembali.
Saat pulang sekolah, Calum baru membayar traktirannya tersebut ditemani dengan 'Sang Pacar' disebelahnya yang lagi asik makanin cimol.
"Padhe, udah digabung kan semuanya?"
"Oh sudah toh mas, emangnya mas Calum lagi ultah ya, kok neraktir satu angkatan gitu" Ujar Padhe bakso, perwakilan dari rakyat kantin.
Calum pun nyengir "saya itung2 ngasi PJ padhe ke dia-dia pada." Jawab Calum sambil ngelirik Arletta.
Padhe baksopun tersenyum sambil memberi kertas itungan-itungan serakyatnya tadi.
"Oh, sebentar padhe" Calum mengeluarkan dompetnya dari tasnya, tapi gerakan tangannya terhenti saat duit yang ada didalam dompetnya kurang dari total yang harus ia bayar.
Mampus, holkay boongan ya gini.
"Padhe gak salah ngitungkan? Salah kali nih." Cerocos Calum.
Padhe bakso menatap Calum dengan bingung. "Yo nggak toh mas, aku ngitung ne make iki loh, kalkulator."
Arletta dengan cimol yang ada dimulutnya pun menarik kertas yang ada didepan Calum.
"Gak cukupkan duit lu" bisik Arletta.
Calum melirik Arletta dengan muka sok coolnya. "Eng-enggak lah, padhe sini deh Calum bisikin."
Padhe baksopun maju mendekati Calum. "Opo toh den?"
Calumpun berbisik, sebelum itu ia menjauhkan dirinya terlebih dahulu dari Arletta.
"Calum bayarnya nyicil ya padhe. Duitnya kurang. Dp dulu dah"
Sultan mah beda.
"Cal!" Arletta menepuk bahu Calum dengan muka imutnya.
"Hadeuh, padhe kenapa disaat seperti ini muka pacar saya jadi imut banget kayak gini gitu." Ujar Calum dengan prustasinya sambil mencubit kedua pipi Arletta.
"Apa sih Cal, sakit tau! Lepasin gak!" Calumpun terkekeh geli dan melepaskan cubitannya dari pipi Arletta.
"Ayo pulang." ajak Arletta pada Calum.
"Lah, ini ntaran dulu. Nego dulu ama padhenya."
"Udah gua bayarin."
Calum dan padhenya pun syok. "Kamu bawa duit segitu banyaknya ke sekolah?"
Mau tau gak berapa?
3.250.000
"Ta, seriusan lu?!"
"Serius, tanya aja sama budhenya. Budhe udah Arletta bayarkan?"
"Iya den, tadi udah dibayar sama neng Arletta separo2 sama aden Luke."
"Luke? Luke yang suka sama Calum itu?"
"Iya, yang tinggi itu. Yang kayak gala, yang cogan itu loh den."
Calumpun diam sambil menerawang lurus kedepan "Oh yaudah, makasih budhe. Padhe Calum balik dulu, makasih ya." kemudian Calumpun pergi mendahului Arletta yang sedang menatap bingung punggung tegap Calum dari belakang.
"Lah gua ditinggal kali? Padhe, duluan ya."
"Eh-iya neng."
A6 berantem lagi yey!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MCE • Cth | UNPUBLISH
FanfictionMereka emang musuhan, saling merugikan, idupnya bachood-tan mulu tiap hari, gak pernah ada kata bener. Abisnya kalo gak gitu idup mereka gk komplit. Kayak seblak gada kerupuknya. Tapi, siapa yang tahu didalemnya kayak apa. Namanya juga human. Gadan...
the truth is....
Mulai dari awal