6. Why? 🔪

Mulai dari awal
                                    

"Heh lu! Tanggung jawab ya udah seenaknya sendiri bikin gue jatuh, masa luka gue dilupain! Lihat nih gara-gara lu luka gue jadi menjijikkan gini" omel cewel yang sangat ingin aku tendang sekarang.

Cewek itu menunjukkan goresan-goresan luka di kakinya yang aslinya tidak terlalu parah hanya saja itu pasti perih. "Oh" balas Raynor sambil memalingkan badan agar dapat melewati cewek itu.

Cewek itu adalah cewek bar-bar yang ia temukan di jalan karena tidak sengaja menyenggolnya. Emily Erva Pervenche. Raynor sekarang mulai ragu dengan memanggil Erva 'cewek' karena setelah dilihat-lihat kelakuannya sangat tidak menunjukkan bahwa dia adalah 'cewek'.

Namun karena itu Raynor pun menjadi tertarik dengan 'cewek' itu. Rasa ingin tahu tentang hal-hal mengenai cewek itu lama-lama semakin dalam tetapi ia juga ragu karena kenal saja baru hari ini.

Bahkan walaupun ternyata mereka berdua sama-sama terkenal di sekolah, mereka berdua juga sama-sama tidak mengenal satu sama lain. Raynor saja sampai terkejut karena biasanya siswi-siswi SMA Nusa Baskara selalu senang dengan gosip cowok ganteng.

Dari tatapan mata Erva, Raynor dapat melihat ketidaktertarikan saat mereka tidak sengaja membuat kontak mata. Itu termasuk hal langka di kehidupan Raynor karena semua orang senang dengan keberadaannya.

"Wait! Enak aja lu ngelewatin gue gitu aja. Biasanya lu yang ribut tiba-tiba jadi gini, habis diputusin?" ucap Erva sambil tersenyum mengejek ke arah Raynor yang sedang menatapnya malas.

"Pokoknya apa yang terjadi sama gue itu bukan urusan lo. Emang lo siapanya gue?" tanya Raynor tersenyum miring. Tanpa menunggu jawaban dari Erva, ia langsung melesat pergi ke arah mobilnya. Moodnya semakin memburuk.

Sedangkan Erva tidak peduli, ia mengedikkan bahunya lalu melangkah pergi dari tempatnya tadi. Padahal aslinya ia hanya ingin mengganggu cowok itu karena melihat wajah kusutnya. hehe. Melihat Erva yang menjadi cerewet saat berhadapan dengan Raynor adalah hal yang patut dipertanyakan.

Erva kembali ke kelasnya dan melihat Navya masih mencatat tulisan yang ada di papan. "Nav, gue ke UKS dulu bentar. Lu tunggu sini aja nggak apa-apa" ucap Erva.

Navya yang sedang menulis mengangkat wajahnya dan menunjukkan wajah bingung "Lah kamu kenapa? perasaan nggak ada yang bermasalah" tanya Navya masih menunjukkan muka bingungnya.

"Nggak apa-apa, tadi cuman luka kena trotoar waktu jalan ke sekolah" jawab Erva "gara-gara cowok sialan itu...." tambahnya tapi dengan suara yang lebih kecil hingga Navya tidak mendengarnya dengan jelas.

"Hah? gara-gara siapa?" tanya Navya lagi. "Udah lah, nggak penting. Lu lanjutin nyatet aja gue pergi dulu, bye!" balas Erva cepat dan segera pergi ke UKS sebelum Navya menanyakan hal-hal lainnya.

Kenapa gue ragu coba mau njelasin kalau Raynor yang bikin gue jatuh? Padahal dia salah tapi kenapa gue yang merasa bersalah batin Erva bertanya-tanya dengan dirinya sendiri

Ah mungkin karena tadi dia badmood sampai mukanya kusut kayak benang gitu jadi gue nggak enak batin Erva lagi sambil terkekeh sendiri dalam perjalanan ke UKS.

Murid-murid yang sedang melihat ke arah Erva terkejut melihat cewek tersebut terkekeh tanpa ada Navya.

Tersenyum maupun tertawa adalah hal yang jarang Erva tunjukkan kepada orang-orang terkecuali Navya. Erva sangat tertutup dan tidak suka orang lain mengetahui berbagai hal tentangnya.

Siswa-siswa yang melihat Erva terkekeh semakin terpesona dengannya. Nggak senyum aja udah cantik apalagi kalau senyum sampai ketawa. Mungkin esok harinya hal ini akan menjadi trending topik di SMA Nusa Baskara.

Sesampainya di UKS Erva langsung saja memberi plester pada lukanya tanpa mempedulikan bahwa lukanya itu masih kotor dan langsung kembali ke kelasnya.

"Erva, kamu hutang cerita itu lututmu kenapa luka" Navya menatap mata Erva tajam seakan mengintimidasi Erva. Namun Erva yang tahu bagaimana Navya sebenarnya melengos dan pergi dari depan Navya dan mengambil tasnya.

"Ayo pulang Nav!" ajak Erva tanpa mempedulikan pertanyaan Navya.

"Nggak mau pulang kalau kamu nggak mau cerita sama aku, Erva." ucap Navya tetap kekeh dengan keingintahuannya. Erva tahu kalau Navya sudah sangat kepo maka ia akan selalu kalah dan berakhir memberitahukan segalanya.

"Ya udah, gue kasih tau nih. Tadi pagi gue nggak sengaja diserempet sama cowok yang nggak gue kenal namanya Raynor, makanya gue jatuh dan itu juga kenapa dia dateng ke kelas waktu itu." ucap Erva menjelaskan. Navya mengangkat satu alisnya dan bertanya,

"Kamu suka sama Raynor Xaverius?"

-------------------------------------------

To Be Continued ❤

Wah apakah sudah tertanam benih-benih cinta di hati Erva?

Tapi kalau iya si Raynor masih gagal move on deh, kan sedih :'(

Tapi bisa aja terjadi sesuatu yang tidak terduga dari author tercinta ini, mungkin karena author bosen liat cerita yang flat gitu-gitu aja.

Mending nggak jadian tapi saling suka atau jadian tapi cinta bertepuk sebelah tangan hayoo?? 👻

Jangan lupa tinggalkan kritik dan saran buat sang author tercinta ini, hehe.

Jangan lupa votee jugaa 🌌
XOXO, Caroleyhn💘

LacunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang