"MILKA!!!!" Teriak seseorang.

Milka mendongak dan mengernyit. "Maya." Gumamnya. Maya dan Andra dkk berlari mendekat ke Milka.

Sedangkan Milka mencoba tetap normal. Walaupun tubuhnya serasa pegel plus sakit.

"Ke-kenapa?" Tanya Milka ke Maya.

Maya memegang kedua bahu Milka dan menatapnya lekat. "Mil lo kemana aja sih? Terus kenapa penampilan lo jadi berantakan gini? Lo kenapa?" Tanya Maya berturut.

Milka mencoba tersenyum. "Gue gak papa. Yaudah yuk balik." Ajak Milka ke Maya.

Saat ingin melanjutkan berjalan, Andra berkata. "Biar gue anter lo. Lo kayaknya lagi gak baik-baik aja deh. Lagian abang lo gak jemputkan?"

Milka menatap Andra. "Bang Reon emang gak jemput. Tapi gue bisa pulang naik angkot. Gue gak butuh tumpangan lo. Lagian gue juga baik-baik aja, lo jangan sotoy deh jadi curut!" Ejeknya.

Andra menatap kesal Milka. "Serah lo deh kudanil! Pokoknya lo pulang bareng gue. Yuk!" Andra menarik paksa tangan Milka menuju parkiran.

Milka mencoba memberontak namun cekalan di tanganya menjadi semakin erat. Sebelum menuju parkiran ia meminta Andra ke kelasnya dulu untuk mengambil tasnya dan Andra menyetujuinya.

Di perjalan pulang hanya hening. Milka memandangi jalanan yang tidak lumayan rame. Sedangkan Andra fokus menyetir. Sampai akhirnya Andra membuka suara.

"Hm... Mil" panggil Andra.

"Hm"

"Lo laper gak?" Tanya Andra basa-basi. "Gak!" Jawab Milka acuh tak acuh.

"Tapi gue laper." Rengek Andra.

Milka menjawab tanpa menoleh ke Andra. "Dirumah bisa!" Ketus Milka.

Andra mendengus. "Gue lapernya sekarang Mil. Kita makan dulu ya?" Andra menoleh sekilas ke Milka yang masih setia memandang jalanan yang tak ada menariknya sama sekali.

"Gue gak mau. Lo bisa makan dirumah kan? Lagian gue capek pengen istirahat." Sewot Milka.

Andra mengalah dan menjawab 'iya'

Mobil Andra berhenti di depan gerbang rumah Milka. Milka mengucapkan terimakasih dan segera turun.

Saat ingin berbalik Andra memanggilnya. "Mil!" Panggil Andra.

Milka menoleh dengan sebelah alisnya terangkat.

Andra turun dari mobil dan menghampiri Milka. "Gue main kerumah lo ya. Sekalian numpang makan. Hehehe. Sumpah deh Mil perut gue udah teriak-teriak mulu dari tadi."

"Gak! Dirumah nyokap lagi keluar kota, abang gue juga belum balik. Jadi gak boleh!" Ujar Milka kemudian berjalan memasuki rumahnya.

Bukan Andra namanya kalo mudah menyerah. Ia mengikuti Milka dari belakang tanpa dosa. Milka berhenti ketika merasa ada yang mengikutinya.

Ia berbalik dan benar saja dibelakangnya ada demit. "Lo ngapain ngikutin gue sih!" Ketus Milka.

Andra tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapih. "Gue main ya... janji deh gak bakal ngapa-ngapain. Gue cuman mau numpang makan doang kok Mil. Please..." Andra menangkupkan kedua tanganya di depan dada.

Milka membuang nafasnya malas kemudian menatap Andra. "Yaudah. Masuk!" Suruhnya.

Andra tersenyum senang kemudian masuk.

"Lo duduk di sini aja. Gue mau mandi dulu." Ujar Milka kemudian meninggalkan Andra yang duduk di ruang tamu.

Sekitar 10 menit Milka selesai mandi dan sudah berganti pakaian. Ia segera turun dan menghampiri Andra.

Milka's Destiny {On Going} Belum Di REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang