Suasana canggung sangat terasa menguar didalam ruangan itu, Meari hanya tersenyum kikuk ditengah tengah tatapan tajam kedua namja yang sejak tadi tak ada yang mengeluarkan kata kata sedikitpun.
"Bagaimana kau tau aku berulang tahun hari ini?" Tanya Meari memecah keheningan.
"Aku melihat dari kartu identitasmu ketika mengantarmu malam itu."
Meari hanya ber-oh ria.
"Apa malam ini kau ada acara?" Tanya David.
"Ada!" Jawab Rapmon.
"Hei bung! Bukan kau. Tapi Meari."
"Mianhae David. Tapi malam ini aku ada acara." Jawab Meari berbohong. Meskipun tidak sepenuhnya karena memang dia berencana menghabiskan hari ini bersama suaminya.
"Bagaimana jika akhir pekan ini?" Tanya David lagi.
"Ah, aku sudah memiliki janji lain hari itu." Tolak Meari lagi.
"Ah sayang sekali, aku harus kembali ke Amerika hari itu." Sedih David membuat Meari merasa bersalah.
Setelah menimbang nimbang cukup lama, Meari akhirnya tersenyum kearah David.
"Jam berapa penerbanganmu?"
"Jam dua siang."
"Baiklah, kita akan bertemu jam makan siang. Di cafe dekat bandara saja, agar kau tak tertinggal pesawatmu." Ucap Meari sambil tersenyum ramah.
Rapmon yang sejak tadi hanya diam seperti diabaikan sepasang manusia didepannya itu memilih pergi meninggalkan meja dan mendekati anjing berwarna cokelat gelap yang sedang duduk santai di sudut ruangan sambil menyumpahi David dalam hati dan pikirannya ratusan kali.
"Mengapa dia seperti itu?" Tanya David.
"Dia hanya tidak suka bertemu orang baru."
"Siapa dia untukmu?"
Meari terdiam cukup lama.
"Orang yang spesial bagiku. Satu satunya yang tersisa." Gumam Meari dengan suara kecil nyari tak terdengar.
"Aku tidak mendengarnya." Kata David.
"Tidak-tidak, dia hanya keluarga saja."
"Kau mau berkencan besok?" Tawar David.
"Aku harus pergi untuk bertemu temanku."
"Lusa? Apa kau ada acara juga?"Meari mengingat ingat dan ya, dia sudah berjanji dengan Sohyun dan Jinhee untuk berkumpul di dorm Bangtan. Sejak pertemuan pertama mereka di konser kemarin, entah karena seperjuangan seperti mereka bertiga menjadi dekat secara alami.
"Ah aku juga sudah ada janji dengan sahabat ku lusa." Meari menatap David dengan perasaan bersalah.
David menunjukan wajah sedih yang dibuat buatnya.
"Sepertinya untuk bisa bersamamu saja sangan sulit. Aku harus mengantri panjang untuk mendapat giliran."Meari terkekeh mendengar jawaban David.
"Bagaimana jika besoknya? Aku ada waktu luang dari siang hingga malam." Tawar Meari.
"Setuju!" David langsung menjawab tanpa pikir panjang.
"Jika kalian terus berbincang begitu aku akan pulang saja!" Teriak Rapmon dari kejauhan. Membuat Meari menoleh dan menemukan wajah Rapmon yang sudah menekuk sedemikian rupa.
"Baiklah David, sepertinya anak kecil disudut sana sudah merengek padaku."
"Oke oke, aku mengerti. Terimakasih sudah meminjamkan waktu padaku hari ini. Maaf sudah mengganggu dan jangan lupa, tiga hari lagi kita bertemu di depan pintu apartemenmu." Ucap David lalu melangkah pergi dari meja tempat Meari duduk.
"Oh iya bung! Nikmati waktu sisa sewa cafe ini, aku sudah melunasinya." Kata David setengah meledek Rapmon.
"Cih, dasar berandalan tak bermoral." Umpat Rapmon.
"Kau sudah puas berbincang dengannya? Jika belum akan aku panggilkan lagi dan aku akan pulang." Sinis Rapmon.
Meari merasa geli dengan tingkah Rapmon yang sangat terlihat sedang cemburu. Membuatnya gemas ingin memeluk, tapi untunglah akal sehatnya masih menempel ditubuhnya.
"Tidak tidak, aku ingin bersamamu hari ini."
"Hanya hari ini?"
"Ya, besok aku akan bermain bersama Yoeun dan menemaninya mengajar di sanggar sebentar lalu kami akan berbelanja."
"Lalu besoknya?"
"Aku akan berkumpul bersama Sohyun dan Jinhee di dorm Bangtan."
"Sejak kapan kau dekat dengan mereka? Dan hei! Kalian berkumpul ditempat orang saat tidak ada pemilik rumahnya?" Rapmon menatap menyelidik pada Meari.
"Apa yang kau pikirkan! Kami bertiga akan membersihkan dan membereskan dorm kalian. Sohyun melihat dorm kalian sudah seperti kandang babi katanya. Dan kau tidak perlu tau sejak kapan kami bersahabat."
Rapmon memutar bola matanya malas.
"Besoknya? Apa bisa makan malam bersama?" Tanya Rapmon lagi.
"Untuk hari itu baru saja aku sudah berjanji dengan David akan bertemu."
Rapmon memejamkan matanya menahan kesal lalu memilih bangkit dari kursinya.
"Aku ingin pulang.""Wae? Apa yang salah? Kenapa kau merajuk seperti anak kecil. Kita bisa bertemu setiap malam seperti biasanya."
"Aku ingin istirahat," ketus Rapmon.
"Tapi ini masih siang. Ayolah ini hari ulangtahunku. Setidaknya temani aku untuk bertemu Eomma dan Appa." Rengek Meari sambil menarik lengan Rapmon.
Rapmon luluh jika melihat Meari seperti itu.
Rapmon menarik pelan Meari dan membuatnya berdiri dari duduknya.
"Ayo kita temui ahjussi dan ahjumma." Ajak Rapmon. Tapi Meari masih berdiam."Ah maksudku Appa dan Eomma." Ralatnya membuat Meari tersenyum dan memberanikan diri untuk menggandeng lengan suaminya.
Entah sejak kapan mereka sudah merasa seperti sudah saling menyatakan cinta meskipun tak ada yang mengatakannya sedikitpun. Tapi baik Meari dan Rapmon sama-sama sudah menyadari, hubungan yang seperti ini pun sudah cukup untuk saat ini. Musim semi mereka mulai terbit, biarlah pelan-pelan bermekaran.
👌👌👌
Sorry for typo.
No bully!
No copas!
No plagiat!Anggritannisa
11-06-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Love Story
FanfictionBISA PILIH CERITA MEMBER YANG KALIAN INGINKAN. ◆◆◆ Siapa sih yang gak mau jadi salah satu perempuan beruntung yang bisa punya hubungan spesial sama salah satu dari 7 cowo keren + kaya + ganteng + terkenal diseluruh dunia? Tapi kalo hubungan kalian g...
🍀Rapmon :: Spring Day
Mulai dari awal