" jadi om rasy harus apa," rasy

" kalau menurut om sih... cowok itu beruntung dapetin kamu sy" om diki

" iya... kurang apa coba, kamu itu udah kasi perhatian tiap hari" om yuka

" nihh ya... kalok om digituin ama cewek pasti luluh" om dirga

" ehhh bisa jadi tu cowok tipe orang yg gak peka" om pras

" lya jugah ya...sia2 dong kamu sy" om hendro

" bisa jadi dia punya pacar, makanya sikapnya begitu" om feri

Rasy langsung lemes mendengar pendapat om2nya yg kece itu, melihat raut wajah anak komandanya itu mereka langsung diem.

" ehhh belum tentu juga gitu, ya... kan" om sigit

" sy kamu cuma kasi kode doang ama cowok itu, makanya dia gak paham" om nuar

" rasy coba kamu utarakan perasaan yg selama ini kamu rasain, tentang apapun hasilnya setidaknya kamu tau apa yg cowok itu rasakan" om broo

" ahhh iya... om, makasi saranya besok coba deh rasy ngomong ama dia" rasy

" apapun hasilnya yg penting kamu udah coba, dan harus siap dengan hal yg terburuk" om yas

" memang aneh cewek ngomong duluan tapi dari pada kamunya yg galau, lebih baik diomongin" om nugi

Rasy terus melanjurkan sesi curhat2nya pada om2nya yg kece, yg selalu jagain dia dari cowok2 aneh selama ini. Mereka tidak segan2 memarahi bahkan menjewer gadis itu jika berbuat salah. Apakah Rasya dan Kanaya akan marah pada bawahan  mereka itu, jika mereka memarahi anak2nya jawabnya TIDAK. Bahkan. Mereka tidak melarang anak buahnya jika menasehati, marah bahkan menghukum anak2 jika salah. Seluruh warga bataliyon MABES baik atasan maupun bawahan Rasya, sangat dekat dengan keluarga itu dan menganggap anak2nya seperti adik, keponakan dan anak sendiri. Hal itu membuat terkadang mereka lebih over dengan rasy dan syaka. Mama dan papanya saja tidak seperti itu, mereka berdua lebih menjaga sikap kalau macem2. Kalau ketauan dijalan nakal atau apa, bakalan disidang bisa satu bataliyon panas kuping mereka.

Rasy bertekat untuk mengutarakan perasaanya pada dhuha, dia tidak perdulu dengan gengsi jika laki2lah yg sewajarnya begitu. Ia akan mengutarakan semuanya tanpa melanggar marwahnya sebagai seorang wanita.

Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, ya... setelah sholat zuhur dhuha lanjut lagi molornya. Tapi ada yg aneh dia merasa ada yg memeluk dan tempat tidurnya kenapa jadi sempit. Dhuha mengerjabkan matanya dan menoleh pandanganya pada sekelilingnya. Betapa terkejutnya dia melihat 3 sahabatnya yg udah molor, dengan pakai kaos loreng dan boxer.

" ya... allah nie tiga kampret kapan datengnya ya... kasian capek banget keliatanya" Dhuha

Dhuha bangun menuju kamar mandi untuk berwudhu, setelah dhuha menyelesaikan sholat ashar ia keruang kerjanya. Entah berapa lama dhuha berada disana berkutat dengan pekerjaannya, terdengar suara mengaji menandakan magrib akan datang. Dhuha menghubungi ajudannya melalui telpon.

Dhuha😎: malam alex

Alex: siapp malam ndan, ijin petunjuk

Dhuha😎: lex tolong kamu beli 4 bungkus nasi padang, tambah 1 lagi buat kamu. Bergedel, paruh goreng, rempeyek udang, masing2 10. Mmmm terus sayur bening aja 20 ribu itu aja, pake uangmu dulu sampek sini saya ganti ditunggu ya...

Alex: siapp ndan, ijin mendahului

Dhuha😎: ya...

Setelah Dhuha mematikan sambungan telponnya, ia kekamar untuk membangunkan 3 kampret yg numpang tidur dan makan hari ini.

" WOY BANGUN KALIAN KELILING LAPANGAN SEKARANG" teriak Dhuha (ala2 pelatih di akmil)

"SIAPPP SALAH, LAKSANAKAN NDAN" teriak ketiganya

Dhuha tertawa terbahak melihat ketiga temannya yg kocar kacir gak tentu arah. Sadar akan kebodohan mereka, maka Dhuhalah yg menjadi keganasan ketiga DANKI itu.

" aduhhh maaf hehehe, mandi sono udah mau magrib" Dhuha

" kampret" bertiga

Setelah mereka berempat mandi lalu dilanjutkan sholat berjamaah, seperti biasa Dhuha yg menjadi imamnya. Alex yg sudah duduk manis dengan hidangan yg ia jaga dari kucing ganas. Mereka makan dengan tenang, jangan tanya kenapa pesen nasi karena Dhuha gak pinter masak. Urusan makan ya... gitu makan diluar dan untuk dapur jangankan alat masak memasak, kompor aja gak ada yg ada cuma dispenser, 3 mangkuk, 3 piring, sendok  1 lusin, gelas 1 lusin udah itu aja bener2. Ini yg dikatakan orang manusia itu tidak ada yg sempurna, kalau Dhuha masak maka sudah dipastikan akan ada perang dunia ke 3.

" lo kenapa si broo" yoga

" susah banget keliatannya, urusan cewek" zain

Dhuha hanya menganguk atas pertanyaan sahabatnya itu, prabu menyentuh bahu Dhuha.

" broo gue minta ama elo, nyakinkan dulu perasaan dan hati lo sama cewek itu" Prabu

" bener... inget gak semua cewek macam ayu diyah si ja**ng itu, kalok lo udah suka dan cinta jangan pernah lepasin dia" yoga

" firasat gue mengatakan cewek ini bakal jadi nyonya Dhuha deh hehehe( Dhuha tersenyum) dan dia cocok buat lo, karena dia baik bro" Zain

Jangan tanya kenapa zain begitu karena dia punya kelebihan yg tidak dimiliki orang pada umumnya. Dhuha berharap dirinya bisa mencari tau apa yg salah pada dirinya.

Seperti biasa Dhuha mengajar kembali dikelas rasy, gadis itu senyum sepanjang kelas beelangsung membuat dhuha jadi GALFOK dibuatnya. Semua temannya sudah keluar namun gadis itu tetap ditemparnya. Dhuha masih sibuk memasukkan barang2 didalam tas. Rasy menghampiri dhuha dan menatap pria itu dengan senyum manisnya, mau tidak mau Dhuha juga menatap gadis itu.

Ohoooo apa yg akan terjadi next part, diusahain double up deh, gak janji ya... hehe

Tkn. 1 mai 2019
Jangan lupa Vottt dan komen makasi😘😘😘😘😘😘😘😘😘

Dosen Cintaku TNI AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang