nothing gold can stay

17.4K 1.2K 389
                                    


Author: rikke on AO3
Pairing: Lan WangJi/Wei WuXian
Rating: Mature



--


"Bedebah kalian, anjing-anjing Wen, aku akan kembali sebagai hantu ganas. Kalian tidak akan bisa menyingkirkanku, jadi lakukan saja, bunuh aku kalau berani."

Dia tertawa, tapi deringan di telinganya lebih keras dari suaranya sendiri sehingga terdengar sangat jauh, seperti pedang logam yang ditarik dari selongsongan. Mulut Wen Chao membuka lalu mengatup, mengumpat padanya, tapi tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Seakan-akan Wei Ying sedang dibaringkan di dalam peti mati, diliputi suara degup jantungnya sendiri, dan dia tengah mengintip matahari merah lewat celah sempit di kayu tebal ini. Lautan darah di bawahnya menetes dari mulutnya, sepatu bot putih-merah terangkat lalu menendang rusuknya makin keras. Suara kesiap terpilin dan batuk lolos dari mulutnya. Jemari Wei WuXian sendiri sudah mengepal membentuk tinju, menekan sekeras mungkin untuk membiarkan energi dari jindan-nya mengalir—tapi tidak ada, tidak berhasil, rasanya seperti mencoba menekan udara kosong.

Seseorang menariknya, dan penjuru dunia tampak miring. Dia mencium aroma cendana, melihat mata keemasan terang itu sebelum berhasil mengenalinya. Lan WangJi menariknya naik dengan satu tangan, sedangkan tangan lain bergerak kasar dengan pedangnya, tetesan darah terciprat ke wajahnya yang tanpa ekspresi.

Lan WangJi mendorongnya, menempatkan sebuah pedang ke tangan Wei WuXian—pergilah, pergi—dan ketika melihat lelaki ini tidak pergi juga, Lan WangJi menariknya naik. Angin mengempaskan rambut ke wajah Wei WuXian saat Lan WangJi mengangkatnya untuk menaiki Bichen bersama. Pedangnya sendiri terjuntai tak berguna di genggaman. Wei WuXian merasa konyol karena dulu Lan WangJi pernah menolak menyentuh tangannya, dan sekarang tangan Wei WuXian dipegangi begitu erat sementara lelaki itu melempar kertas jimat ke belakangnya lagi dan lagi.



--



Wei WuXian terbangun dua kali. Kali pertama, dia panik, lengannya mengibas ke segala arah sampai mantra pengunci mengekang tubuhnya dan memaksanya melemas.

"Kau sudah aman." Wei WuXian merasakan gemuruh suara itu dan tersadar dia bisa mencium aroma cendana bahkan di tengah gempuran angin ini. Matanya terpejam.

Pada kali kedua, dia berada di sebuah kamar gelap dan dipaksa duduk. Secawan obat pahit diarahkan ke bibirnya.

Wei WuXian mencoba mendorongnya, tapi cawan itu semakin didesak ke mulutnya.

"Ini obat. Minumlah."

Sebuah tangan mengangkat paksa dagu Wei WuXian dan membukanya, dan sosok itu menuang obat itu ke tenggorokannya sampai cawan itu kosong.

Wei WuXian mendesis, tapi dia akhirnya diizinkan untuk berbaring dan kembali tidur.



--



Kali ketiga dia terbangun, matahari bersinar lewat celah jerami yang menaungi atap di atas kepala mereka.

Wei WuXian memincing dan duduk. Dia berbaring di tumpukan jerami, dua jubah menyelimutinya. Yang pertama adalah jubahnya sendiri, koyak dan penuh bau besi berkarat yang pekat. Yang kedua adalah jubah putih Sekte GusuLan. Saat duduk, jubah itu tersingkap jatuh ke pangkuannya. Ini kali pertamanya melihat jubah putih itu ternodai bercak kecokelatan dari darah yang mengering.

Nothing Gold Can Stay (terjemahan)Where stories live. Discover now