Sambil menunggu pesanan datang Kila memandang langit yang begitu indah, apalagi bertaburan bintang dan cahaya terang bulan menambah keindahan langit malam ini,
"Sayang, besok aku gak bisa jemput karena aku sama papa ada urusan jadinya aku berangkat langsung ke sekolah diantar papa, pulangnya juga dijemput", ujar Rando di tengah keheningan.
"Oh gitu, ga papa biar nanti aku diantar jemput kak vando gapapa kok", jawab Kila sambil tersenyum ke arah Rando.
Setelah itu makanan pesanan mereka datang dan mereka langsung melahapnya hingga habis, rasanya perut Kila sangat kenyang. Kila tidak menghabiskan spaghetti itu karena sudah tak kuat lagi, Kila mengedarkan pandangan di sekitar restaurant ini, suasana dan udara mulai dingin karena sudah mulai larut malam.
Karena sudah jam 9 malam, Kila dan Rando segera bergegas pulang. Rando membayar di kasir lantai bawah, setelah itu mereka berdua segera naik motor klxnya Rando.
Sesampainya di depan gerbang rumah, Rando langsung pamit tanpa mampir karena sudah larut malam, sekitar jam setengah 10. Kila melambaikan tangannya dan menatap punggung Rando hingga ia hilang dari pandangan Kila. Gadis itu segera memasuki rumah dan di ruang tengah terlihat Kak Vando menonton tv, Kila menghampirinya dan duduk di sampingnya.
"Eh kak, kok belum tidur sih", Tanyak Kila sambil mencium punggung tangan kakaknya.
"Ya nunggu in kamu pulang lah dek", jawab kak Vando sambil mengacak rambut Kila.
Kila hanya mengangguk dan segera pergi ke kamar karena ingin segera tidur lagi, karena rasa penatnya belum hilang. Kila merebahkan tubuhnya dan segera memejamkan mata.
***Sinar matahari mulai memasuki celah jendela kamar Kila, gadis berambut di cepol asal itu terbangun dan mengerjapkan matanya. Kila segera bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Kila sudah rapi memakai seragam SMA nya, tinggal menyisir rambut, mengerai rambutnya karena masih basah tadi pagi keramas. Kila menuruni tangga dan menuju ruang makan, di sana sudah ada papanya, dan kak Vando. Sedangkan mama Kila membantu Bi Nia menyiapkan sarapan. Kila menyapa papanya dan kak Vando kemudian duduk di samping kak vando,
"Kak, anterin Kila ya. Rando ada urusan gak bisa antar jemput Kila jadinya", ucap Kila dengan menunjukan puppy eyes dan mengedip-edipkan mata.
"Iya-iya, tapi kakak nanti jemput kamu agak telat soalnya kakak ada kegiatan tambahan" , ucap kak Vando sambil memakan sarapannya.
"Iya kak gapapa", lanjut Kila kemudian memakan sarapan.
Setelah mereka selesai makan Kila dan kak Vando segera pamit dan mencium punggung tangan papa dan mamanya.
***
"Bun, yah Arga berangkat", ucap Arga kemudian mencium punggung tangan kedua orang tuanya.
"Bang, tungguin napa? Gak mau Anter adek cantikmu ini?", Ucap Raisa, adik perempuan Arga yang sekarang kelas 7.
"Nggak dek, kamu diantar papa ajha, Abang sibuk", ucap Arga segera keluar dari rumah.
Raisa hanya mengerucutkan bibirnya kesal karena abangnya tidak mau mengantarnya sekolah.
Setelah Arga keluar rumah, ia segera menaiki motor klxnya dan melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalan kota Bandung yang tidak terlalu ramai karena masih pagi.
Sesampainya di parkiran sekolah, ia menuruni motor dan segera menuju kelas barunya, X IPA 3, saat melewati koridor banyak siswi berteriak histeris karena ketampanan Arga.
"Wah, itu anak kelas berapa ganteng banget sih"
"Ih dia keren banget woii"
"Wow, gue mau pingsan nih kalau liat dia terus"
KAMU SEDANG MEMBACA
Argala
Teen Fiction"Aku mencintaimu hanya butuh waktu 1 menit, apakah 1 tahun belum cukup untuk mencintaiku?" ~arga dwiki raflesta "Awalnya aku terpaksa, karenamu aku belajar menerima luka" ~sakila hana adnan "Aku tak ingin memeluk kaktus, logikaku memberontak tapi h...
Part 2 "Oh dia"
Mulai dari awal