Pilih sahabat atau cinta...

Mulai dari awal
                                    

"Jangan khawatir , ya sudah bye"-fanella

"Hmm"

Tut...

Key membaringkan tubuh nya di kasur dengan lesu, dan terus mengerutu

"Apa yang dilakukan diven itu? "Gumam nya.

Mengucapkan nama nya membuat key terperangkap  pada masa lalu nya.

flash back on

Di italian, taman kota

2 pasangan serasi  bergandengan tangan dengan mesra, mereka berumur 14 tahun.

"Div, kenapa kamu kemarin gak telephon aku? "Tanya key

Laki laki yang bernama diven terus fokus pada handphone Dan ekspresi nya nampak frustasi. Sampai ia  mengabaikan kata kata key

Key mengerutkan keningnya melihat ekspresi  diven
"Div, kamu kenapa?, kamu sakit? "Tanya nya

Diven hanya tersenyum dan menggelengkan kepala nya lalu tiba tiba nada dering handphone  nya berbunyi.

Diven segera menyambungkan telepon  nya,dan pergi menjauhi key.

Key agak tidak senang melihat nya berkomunikasi  dengan nada senang dan lembut, ia penasaran selama seminggu kemarin banyak perubahan terjadi pada pacarnya.

Lalu diven menghampiri nya setelah menelpon
"Ara, sorry ya hari ini kyknya kita gak bisa lanjut, soalnya hari ini ada yang mau aku urusi dulu, besok janji bakal nemenin  kamu seharian "ucap diven

Key menatap muram diven namun segera ia tersenyum palsu
"Iya div, memangnya ada urusan apa, sapa tahu aku bisa bantu"

"temenku suruh mengambil skripsi  mom yang penting" ucap diven

"Ya udah div, hati hati ya besok jangan lupa kita janjian nonton film terbaru "ucap key

"Iya janji deh"ucap diven sambil mengusap lembut pucuk kepala key

Diven melambaikan tangan nya dan pergi, key dengan enggan menatap seluit diven, ia menundukan kepalanya.

Sebenarnya key ingin bertanya apakah teman nya cewek atau cowok, namun ia urung kan karena ia percaya diven tidak akan menghianati  nya.

*'diven semoga kamu gak ngecewain aku... '*batin key.

Keesokan harinya

Suara komunikasi di handphone, sudah membuat separuh kepercayaan  key menghilang

"Kenapa? "Tanya key kecewa

"Maaf ara, teman ku sakit karena orang tua nya gak ada dirumah jadi aku nemenin  dia"ucap diven

"Tapi... Kamu udah janji diven... "Ucap key

"Ya.... Maaf ara, aku ngecewain kamu"-diven

"Hmm... Ya sudah cepat sembuh buat teman mu div "ucap key dengan lesu namun berkata lembut.

"Iya key,besok ke campus aku jemput "ucap diven

Mendengar ini, key langsung bahagia

"Okey"

Setelah ber telvonan, ada rasa sakit di sudut hati key
Kenapa diven sepertinya sangat peduli dengan teman nya?
kenapa diven menemani teman nya sakit?
Apa... teman nya itu perempuan?..

Memikirkan itu key langsung membuang rasa gelisah nya
*'Hanya teman, diven tidak akan pernah menghinatiku'*batinnya

Di pagi hari key menunggu jemputan  diven, setiap menit ia menoleh ke arah arloji di pergelangan  tanganya.

truth girlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang