Chanyeol-13

Mulai dari awal
                                    

"Jodohku." Jawab Chanyeol sambil memijat kepalanya.

"Sejak kapan kau berantam dengan Irene?" Tanya Suho bingung.

"Tidak ada. Kami baik-baik saja." Jawaban Chanyeol sangat membuat Suho heran. Bahkan pria itu baru saja melihat Chanyeol kesal dengan orang dibalik telpon itu.

"Aku lelah melihatmu." Ucap Suho kemudian berjalan menuju kursi.

"Aku bosan melihatmu." Lihatlah, bahkan disaat Chanyeol tengah kesal ia masih bisa menjawab lawan bicaranya yang terkedang dibuat kesal olehnya.

"Mengapa aku marah-marah?" Chanyeol menggeleng sendiri melihat tingkahnya kali ini.

***

"Aku tunggu disini." Ucap Junhoe dan duduk disalah satu meja yang kosong di perpuatakaan kota.

"Baiklah, aku akan mengambil beberapa buku." Lalu Rose melenggang pergi.

"Apa kau yakin bisa membaca 4 buku itu dalam satu hari ini?" Tanya Junhoe saat Rose kembali dengan membawa 4 buku ditangannya.

"Tidak tahu, kita lihat saja." Rose memilih duduk didepan Junhoe.

"Masih ingin jadi dokter?" Tanya Junhoe menatap Rose.

"Itu mimpiku." Jawab Rose yang mmembaca bukunya.

"Yasudah lanjutkan. Aku ingin tidur saja." Lalu Junhoe menelungkupkan kepalanya diatas meja.

***

"Baiklah, latihan hari ini selesai. Jangan lupa besok kita latihan langsung di tempat fanmeeting nya." Ucap pelatih mereka.

"Ne, anyeonghaseo." Ucap mereka semua menunduk kearah staff dan pelatih lainnya.

Kini mereka sudah berada di salah satu mobil van EXO. Chanyeol yang duduk paling belakang memeriksa ponsel miliknya. Tidak ada pesan dari Rose. Hanya pesan dari Irene. Chanyeol menghela napas sebelum membalas pesan Irene.

Irene
Sudah selesai?

Park Chanyeol
Sudah.

Chanyeol mematikan ponsel miliknya lalu menutup matanya.

***

"Roje-ya.. Mari makan." Rengek Junhoe yang menumpukan dagu nya di meja.

"Kau sudah lapar?" Tanya Rose masih membaca buku.

"Sangaatt.. Rojee." Ucap Junhoe seperti anak-anak.

"Baiklah, mari kita makan." Rose tertawa kecil lalu menutup buku bacaannya.

"Kau ingin makan apa?" Tanya Jonhoe saat mereka sedang berjalan di halaman perpustakaan kota.

"Hm, aku ingin makan.. Terserah saja." Jawab Rose.

"Jawaban seorang wanita membuatku bingung." Junhoe kemudian berpikir makanan apa yang akan mereka makan.

"Bagaimana kalau Bulgogi?" Tanya Junhoe melirik kearah Rose.

"Boleh." Jawab Rose tersenyum.

***

"Roje-ya." Panggil Junhoe saat mereka baru saja keluar dari tempat makan Bulgogi.

"Apa?" Tanya Rose.

"Sepertinya aku menyukai seorang wanita." Ucap Junhoe.

"Benarkah? Selamat June-ya! Akhirnya kau seperti pria normal pada umumnya." Ucap Rose menepuk bahu Junhoe.

"Ya! Apa maksudmu?" Protes Junhoe saat Rose mengatakan seakan ia bukanlah pria normal.

"Aku bercanda." Tawa Rose. "Jadi, apakah wanita itu tahu kau menyukainya?" Tanya Rose kemudian.

"Tidak. Aku ragu wanita itu menyukaiku juga." Jawab Junhoe.

"Wae? Bahkan kau belum mencobanya. Apakah wanita menyukai orang lain?" Tanya Rose melihat kearah Junhoe.

"Aku rasa tidak. Dia tidak pernah menceritakan pria yang disukainya kepadaku." Junhoe mengajak Rose duduk dikursi yang terletak dipinggir jalan.

"Hm, mungkin dia orang yang tertutup." Junhoe mengangguk menyetujui perkataan Rose.

"Bagaimana jika kau mengajaknya jalan saja lalu perlahan-lahan kau akan mengetahui nya June-ya." Ucap Rose.

"Sudah, tapi aku tidak menemukan jawabannya." Balas Junhoe.

"Sudah? Hm, mungkin kau masih harus mencoba Junhoe." Rose mengacak rambut sahabat tersayangnya itu.

"Mungkin." Lalu Rose dan Junhoe beranjak untuk pergi.

***

"Kau dimana?" Pertanyaan yang langsung timbul dibibir Chanyeol setelah Rose menjawab telpon nya.

"Dirumah. Wae?" Tanya Rose disana.

"Apa kau benar-benar dirumah?" Tanya Chanyeol lagi.

"Ck! Ne aku dirumah." Jawab Rose malas. Biasanya jika Rose menjawabnya dengan begitu Chanyeol akan kesal. Tapi untuk kali ini ia tidak ingin membahas itu. Ada yang lebih penting dari itu saat ini.

"Dimana Joel?" Tanya Chanyeol.

"Dia sedang membeliku beberapa cemilan." Jawab Rose.

"Kemana saja kau hari ini?" Tanya Chanyeol yang rebahan di kasurnya.

"Pergi ke perpustakaan kota." Jawab Rose.

"Dengan siapa?" Chanyeol mengintrogasi Rose.

"June, Mengapa kau sangat banyak bertanya?" Kesal Rose diseberang sana.

"Wajar aku kesal. Kau sudah ku katakan jangan pergi kemana pun dengan orang selain Joel." Chanyeol tak kalah kesal dengan Rose.

"Aku baik-baik saja. Lagian June adalah sahabat kecilku." Jawab Rose.

"Kau tetap harus bersama Joel. Jika aku tidak mengizinkan mu, jangan sekali-kali kau pergi." Putus Chanyeol.

"Bahkan aku lebih aman bersama June dari pada kau." Jawaban Rose mampu membuat hati Chanyeol sedikit terkikis.

"Kututup." Setelah nya Chanyeol melempar asal ponsel miliknya.

"Aku akan mencari tahu siapa yang bernama June Juni Jono itu." Batin Chanyeol.


***

Luv,Lovenyyx


Pencet bintang nya yaas💓

HEALERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang