" Lo gak ngampus? " ujar Darka pelan kearah Derina, yang menatap sekeliling kamar Darka yang berantakan.

" Gakk! Eh lo kan kemarin udah gue suruh minum obat, lo lupa ya!? Terlalu asik main ama Naisa nih jadi lupa ama kesehatan." oceh Derina yang beruntun panjang.

" Gue gak papa Rin, selow aje si gue tuh sehat, kuat, cekat! Sersannnn terhebat!!! Sersan husin!!" seru Darka keterusan, sambil bernyanyi film 2 anak botak yang sering ia tonton bersama Tyo, Reno dan Revan.

" Lo suka upin dan ipin? " ujar Derina sambil membulatkan matanya kearah Darka.

Darka hanya menggaruk tengkuknya, yah ketuan deh kalo gue masih bocah juga.

" Iyaa lumayan sering gue nonton Rin, orang pagi, siang, sore, malem.... Eh malem gak ada deng! Adanya nya ULTRAMAN. Isinya mereka ya mau gak mau nonton juga kan." ujar Darka dengan wajah tidak bersalah.

Derina menepuk jidatnya, melihat sifat asli Darka yang konyol dan seperti bocah ini, padahal kalo diliat dari luarnya aja Darka nih bener- bener keren abis. Ganteng, tajir, kuat, cool banget, tapi kalo udah deket astagfirullah!! gak jauh jauh dari sifatnya Reno, Tyo, sama Revan yang sintingnya tingkat dewa.

" Yaudah... Yaudah bodo amat. Masalah channel yang lo tonton, gue mau ambil bubur yang dibeliin Revan, makan trus minum obat trus istirahat lagi jangan banyak gerak, gerak dikit abis lo." seru Derina sambil berjalan keluar kamar.

" Galak juga tuh cewe! Tapi gemes gitu imut imut lucu, eh ya ampun! Darka ada Naisa jangan berpaling! Gak mungkin lo bisa suka sama Derina, yang masih sepupuan sama Naisa gak! Jaga perasaan Naisa." gumam Darka pada dirinya sendiri.

" Lo gila ya! Ngomong sendiri ama tembok?!" seru derina sambil membawa nampan berisi bubur ayam, air putih dan botol kecil berisi obat Darka.

Darka hanya menaikan satu alisnya bingung, kenapa nih cewek dateng dateng ngatain Darka gila? Dia yang gila apa Darka yang gila?

" Nih makan! Abisin trus minum tuh obat lo, pala batu banget si! Minum obat sehari 3 kali aja susah." oceh Derina sambil mengambil pakaian- pakian Darka yang berserakan dilantai, dan memasukannya ke dalam keranjang besar.

Darka hanya tersenyum saat mendengar ocehan Derina.

" Makasih Rin, udah mau bantuin gue setelah temen-temen gue ya." ucap Darka sambil tersenyum manis diatas tempat tidurnya.

Derina hanya mengangguk anggukan kepalanya sekilas.

" Eh! Rin, kita kan baru kenal kok udah deket gini ya?!" ujar darka bingung sambil memasukan sendoknya yang berisi bubur kedalam mulutnya.

Derina menghela nafas pelan, lalu duduk di didepan Darka.

" Siapapun.Dimana pun.Kapan pun kita mau, kita bisa kenalan sama siapa aja dan bisa sedeket apapun yang kita mau, gue ngerasa nyaman aja deket ama lo, asik aja walau lo juga konyol gitu kayak 3 sahabat lo itu." ujar Derina panjang lebar dan diakhiri oleh tawa.

Darka mencabut sendok yang ia gigit, dan memutar bola matanya malas.

" Gue masih rada warasan dikit mereka mah gak!" seru Darka kesal.

" Rada kan? Gak waras banget." ucap Derina yang langsung membuat Darka cemberut.

Derina hanya tertawa melihat muka konyol Darka, sampai terguling guling diatas ranjang Darka yang besar.

Dia sendiri gak nyadar kalo dia juga sinting!

" Sorry ya, kemarin gue gak jadi nraktir lo!" seru Darka yang sudah bosan melihat Derina berguling guling.

Derina langsung bangkit dari tidurnya dan bersila didepan Darka.

" Gak papa! Selow aja Ka." ujar Derina santai.

" Yaudah, sekarang aja yuk gw traktirnya!" ujar Darka bersemangat.

" Mau nraktir apa?" ucap Derina dengan wajah malas.

" Kita nonton!" seru Darka bersemangat.

" Mager." ucap Derina kembali merebahkan badannya kebelakang.

" Yaudah temenin aja, Gue pengen nonton Avangers Andgame." ujar darka antusias lalu bangkit untuk mandi.

Derina segera bangkit dari tidurnya, lalu berteriak.
" Gak! Gue gak mau nonton itu!" seru Derina kearah Darka.

Darka berbalik badan lalu mengangkat satu alisnya " Lo kan cuma nemenin." ujar Darka.

Derina menyilangkan tangannya dikedua dadanya " Yaudah gue gak mau nemenin juga." ujarnya dengan muka yang dipalingkan kearah balkon kamar.

" Terus lo mau nonton apa? " ujar Darka datar sambil mengambil handuknya dilemari.

Derina menaruh jari telunjuknya di dagu, dan dahinya berkerut kerut seperti orang berfikir.

" Horor! Gue mau nonton SUNYI. Titik gak pake koma!" ujar Derina tegas.

Darka membulat kan matanya, dia kan anti horor horor club. Menurutnya film horor tidak terlalu menarik, cuma bikin serangan jantung doang, dan Darka tidak suka film bergenre seperti itu.

" Gak." tolak Darka tegas.

" Yahh...lo kan yang nraktir gue masa gitu sih! Ah gak asik nih!" ujar Derina kesal, bibirnya ia majukan kedepan.

Darka hanya menghela nafas pelan dan mengusap wajahnya kasar, memang cewek kalo udah mau ya harus!

" Oke oke! 15 menit gue siap-siap lo tunggu di depan tv." ujar Darka yang langsung masuk kedalam kamar mandi.

" Eh! Tapi Kaaa.... " ucap Derina keras, yang membuat Darka kembali berbalik badan.

" Apaan lagi si! Ribet banget lo!" seru Darka kesal.

" Lo gak papa seriusan?! Lo kan masih sakit... " ujar Derina dengan wajah khawatir.

" Kaga yaelah... Selow aja si!! Kan gue bilang gue kuat! Kayak power rangers!" ujar Darka tegas lalu masuk kedalam kamar mandi, tanpa kembali mendengar kan ucapan Derina selanjutnya.

" Super dede kali ah.. " gumam Derina pelan lalu berjalan keluar kamar Darka.

_________________________

Minal aidzin wal faidzin guysss!!!
Maafin ya kalo author banyak salah hehe...

Di part ini kayaknya khusus buat Duo D deh...

Oke next ke part selanjutnya jangan lupa vote and koment yaaa.

Salam cinta author

DARKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang