"Iya Pak, makasih."
"Jangan manggil Pak terus formal banget, panggil Rizal aja kita keliatan masih seumuran ini."
"Iya Pak, ehh Rizal maaf." -Pak Putra
***
Pagi ini saya berangkat ke sekolah dan kemarin merupakan hari terakhir Pak Revan untuk mengajar. Jadi hari ini dia melakukan perpisahan dengan beberapa guru dan murid yang sedang dia bimbing.
"Pak Putra, habis ini mengajar di kelas 11 IPS 2 ya." -Pak Revan
"Baik Pak Revan." -Pak Putra
"Nanti bareng saja, sekalian mau pamitan ke anak-anak." -Pak Revan
"Siap Pak, permisi saya mau ganti seragam olahraga terlebih dahulu." -Pak Putra
Lonceng tanda pergantian pelajaran pun berbunyi, saya segera ke toilet guru berganti seragam dinas ini ke seragam olahraga. Baru saja keluar dari toilet, saya menabrak seseorang.
"Maaf nggak sengaja." ucap gadis itu, menunduk sambil mengusap leher bagian belakangnya
"Iya tidak masalah, lain kali lebih hati-hati ya" ucap saya singkat sambil berlalu dan tersenyum.
Saya segera bersiap, kemudian mengikuti Pak Revan berjalan ke kelas 11 IPS 2. Jujur saya sedikit nervous karena ini kelas pertama saya.
"Pak nanti ngajarnya santai saja tapi tegas, soalnya anak kelas 11 IPS agak susah diatur." ujar Pak Revan
"Baik Pak." -Pak Putra
***
Setelah dipersilahkan masuk oleh Pak Revan suasana kelas yang tadinya gaduh berubah menjadi sunyi. Pertama kali masuk ke dalam kelas pandangan saya langsung tertuju ke arahnya.
"Pak Putra saya titip anak-anak, semoga mereka tidak menyusahkan." ujar Pak Revan
"Siap Pak." -Pak Putra
Ketika Pak Revan selesai melakukan perpisahan dengan para muridnya dan keluar dari kelas. Saya segera memperkenalkan diri kepada mereka.
"Selamat siang anak-anak!" -Pak Putra
"Siang pak!" jawab mereka kompak
"Perkenalkan nama saya Gilbert Surya Anggara Putra, panggil saja Putra. Saya guru sementara pengganti Pak Revan."
"Astaghfirullah Pak itu senyumnya manis banget." ucap salah satu siswi
"Masa senyum saya manis? Jangan terlalu kaku ya, kalian santai saja, apa ada lagi yang ingin ditanyakan?"
"Pak manggil sayang boleh?"
"Pak umurnya berapa?"
"Udah punya pacar belum?"
"Nomer WAnya berapa?"
"IGnya apa?"
"Rumahnya dimana?"
"Dulu ibunya ngidam apa?"
"Umur saya 21 tahun, untuk sementara ini masih lajang. Pertanyaan yang lainnya saya tidak bisa jawab." saya menjawab dengan tetap mempertahankan senyuman
"Kesempatan bagus." ucap siswi tadi lagi
"Pepet lah pepet."
"Nggak boleh di sia-siain ini."
"Langka bener manusia paket komplit kek Bapak."
"Ini mah martabak spesial pake telor dua."
"Pak buka pendaftaran calon pacar kapan?"
"Perkenalan saya cukup sampai disini, sekarang giliran kalian yang memperkenalkan diri kalian. Mulai dari kamu cantik yang paling belakang." -Pak Putra
"Aku?" ucapnya menunjuk dirinya sendiri
"Iya kamu, siapa lagi?" -Pak Putra
"Ohh, perkenalkan aku incess Daniella Aurel Dwisa, ketua kelas 11 IPS 2, panggil aja Niel." ucapnya sambil berdiri dari tempat duduknya
Entah ekspresinya tadi sangat lucu saat itu, terlihat sedikit terkejut. Alasan menyuruhnya pertama kali karena dia terlihat tidak fokus mendengarkan di dalam kelas.
Jadi namanya Niel, dia ketua kelas disini. Pelajaran kali ini hanya diisi dengan perkenalan. Sedikit demi sedikit saya akan mulai mengenal kalian semuanya.
Ampe sini dulu ceritanya moga kalian suka >_<
KAMU SEDANG MEMBACA
ME & MY TEACHER
Teen FictionCuma cerita keuwuan antara guru sama murid . . . - Author "Budayakan tinggalin jejak, nanti kalo kalian ilang akunya nggak susah 😊" . . . Start : 02 Juni 2019 End : Until tomorrow Happy 100k readers -🐳