"Ehh, kalian tau nggak?" -Lani

"Ya nggak lah." -Thalita

"Mulai ghibah nih?" -Siska

"Udah cepetan gas." -Renata

"Lapak dosa kalian." -Niel

"Jadi gini aku dapet akun IGnya pak Putra." -Lani

"Gercep banget kamu Lan." -Thalita

"Dapet dari gc osis aku." -Lani

"Akun masdep aku diumbar-umbar." -Renata

"Udah lah makan dulu ghibahnya ntar lagi." -Niel

"Hilih Niel ntar juga kamu stalk." -Siska

***

Bel pulang pun berbunyi, Kak Saiton tadi ngasih tau buat nunggu di depan ruang basket aja, soalnya dia ada rapat sebentar sama teamnya. Iya sih katanya sebentar tapi nyatanya ini lama bener.

"Kok belum pulang?" -Pak Putra

Aku nyari dari mana suara bariton itu berasal, akhirnya ketemu, itu adalah suara Pak Putra. Ini manusia tumben banget jam segini belum pulang biasanya aja habis selesai ngajar langsung pulang.

"Ini pak lagi nunggu Kakak, Bapak sendiri kok belum pulang?" -Niel

"Saya jadi pembina team basket untuk sementara waktu, itu alasan saya belum pulang." ucap Pak Putra

"Oalah, pantesan." -Niel

"Saya masuk dulu." -Pak Putra

"Iya Pak." -Niel

***

"Maaf ya, nunggu lama." -Kak Saiton

"Nggak apa-apa, asal ntar beliin cilok di depan komplek." -Niel

"Ashiyapp." -Kak Saiton

"Kak, emang bener Pak Putra jadi pembina team basket?" -Niel

"Yoi emang kenapa?, penasaran ya?" -Kak Saiton

"Kan cuma tanya Kak, mau gebuk?." -Niel

"Udah yuk pulang ngantuk, aku ngambil motor dulu." -Kak Saiton

Kak Saiton nyuruh aku langsung ke depan gerbang sekolah, sementara dia ngambil motornya. Baru aja dia ngilang, Pak Putra nyamperin aku.

"Kok masih belum pulang?" -Pak Putra

Anjir ini manusia kok ganteng banget bikin nyebut sumpah, apa lagi ini manteb banget keliatannya. Astaghfirullah nikmat Tuhan mana yang aku dustakan.

"Kok malah diem aja?" -Pak Putra

"Ehh anu Pak, Kakak baru ngambil motornya di parkiran." -Niel

"Kirain kenapa?, saya pulang dulu, hati-hati di jalan." -Pak Putra

"Iya Pak." -Niel

Tak lama kemudian Bang Saiton pun dateng dengan motor kesayangannya.

"Pak Putra tadi ngapain?" -Kak Saiton

"Nggak ngapa-ngapain, cuma nanya kok aku belum pulang." -Niel

"Ohh, naik cepet atau aku tinggal nih." -Kak Saiton

***

Setelah hari itu aku ngerasa makin deket sama Pak Putra. Iyalah, orang kalo nungguin Kak Saiton kita ketemu terus. Makin bertambahnya hari juga aku ngerasa kalo ada yang lain gitu trus aneh.

Contohnya hari ini aja dia ngajak aku, bukan cuma aku sih tapi sama team basketnya Kak Saiton makan di warungnya Mang Oky waktu istirahat.

Alesannya sih buat nambah semangat ngelawan team basket SMA Budi Iman. Bentar-bentar kalo alesannya gitu kenapa aku pake di bawa-bawa juga coba aku?, tapi lumayan si ngirit uang jajan.

"Niel ikut kita ke kantin nggak?" -Renata

"Nggak dulu, aku tadi dapet undangan buat makan bareng sama team basketnya Kak Saiton." -Niel

"Bareng team basketnyaa?, apa bareng Pak Putranya nih?" ucap Lani sambil menaikan kedua alisnya

"Niel diem-diem kecantol juga." -Siska

"Cepet jadian deh, aku tunggu traktirannya." -Renata

"Bener, jangan kelamaan nanti keburu ilang." -Thalita

"Apaan sih kalian?, orang nggak ada apa-apa." -Niel

"Kan semua juga awalnya dari bukan siapa-siapa, trus jadi orang spesial Niel." jelas Siska

"Aku udah ikhlas, kalo Pak Putra bakal sama Niel." -Lani

"Tuh Lani aja udah ngeikhlasin." -Renata

"Bye, aku ke kantin duluan." -Niel

"Bye, yang mau date sama Pak Putra." -Siska

Ini kenapa pada kenapa coba? tapi kalo di pikir lagi aku juga udah biasa sama Pak Putra gitu. Ini gimana?, masa iya aku beneran suka guru sendiri?, kan nggak lucu tapi akunya lucu kok yakin.

Ampe sini dulu ceritanya moga kalian suka >_<

ME & MY TEACHERWhere stories live. Discover now