Dan yang ada diruangan itu hanyalah Bara,Aziz, Regan dan Zidan tentunya ada Aldi juga.

"Jadi gimana? besok lo udah sekolah apa belum?" Tanya Regan.

"Gue maunya sih sekolah tapi bokap tadi nelfon ga bolehin gue sekolah." Ujar Aldi sambil tersenyum tipis.

"Bener kata bokap lo, keadaan lo masih belum bisa dibilang pulih buat sekolah jadi mending lo dirumah aja dulu." Ujar Zidan yang sedari tadi diam.

"Nah bener ni ape kata si Jidat." Ujar Aziz sambil memakan cemilan yang baru saja datang.

"Nama gue Z I D A N bukan Jidat Ajes." Geram Zidan membuat Bara terkekeh.

"Udah-udah orang sakit kalian malah ribut mau gue bogem satu-satu?" Tanya Bara saat menatap geli Aziz yang terus terusan mengejek Zidan.

Aziz langsung menghentikan kegiatanya dan menatap Bara, "Ampun boss kagak nakal lagi."

Bara tersenyum melihatnya, ia lalu menatap Aldi dan beralih menatap Piring yang tergeletak di atas nakas Aldi.

"Kok piringnya ga dibawa ke bawah ama pembantu lo?" Tanya Bara saat melirik sekilas piring tersebut.

"Bukan pembantu gue yang nyuapin tadi." Ucap Aldi sambil menarik sedikit selimutnya sampai dada karna ia kembali merasa kedinginan.

Jawaban Aldi membuat berbagai pertanyaan yang timbul dari kepala teman-temanya.

"Hayoo, siapa yang nyuapin lo?" Tanya Regan penasaran.

"Kepo lo ya kaya kantong dora." Ujar Aldi.

Zidan mendekati Aldi "Bisikin gue aja, gue orangnya ga suka nyebarin rahasia."

Aldi menjitak kepala Zidan, "Bisa jaga rahasia bapak lo, senin kemaren ngapain lo bilang gue bolos ama guru piket hm?" Tanya Aldi.

Zidan hanya tersenyum, "Gue ga berani boong ama ibuk cantik."

"Terserah lo."

"Emang siapa yang nyuapin lo?" Tanya Bara yang ikut penasaran.

"Cewek kelas 10 kalo gasalah." Jawab Aldi.

"Cewek??? Siapa tu?" Munculah sifat Regan yang paling suka jika membahas tentang cewek.

"Kalo gasalah kata si Raksa namanya Keysha gitu, gue juga belum kenalan sama dia."

"Kok bisa?" Tanya Bara.

"Karena dia buat gue jatuh terus dia ngerasa bersalah gitu dan dia disuruh Bari buat nyuapin gue dan dia mau." Ujar Aldi menjelaskan.

Bara mengangguk mengerti.

"Kalo gitu kita pamit dulu, get well soon bro." Ujar Bara lalu memeluk pelan tubuh rapuh Aldi.

Bara sudah menganggap Aldi seperti adiknya sendiri begitupula Aldi.

Mereka akhirnya berpamitan dengan Aldi dan pulang ke basecamp.

***

"Vana salim dulu sama oom nya." Ujar Fera menatap Anak bungsunya yang baru saja turun.

BARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang