Jaehyun menatap Taeyong tajam, ia bisa membaca apa yang sedang Taeyong fikirkan tapi ia tidak memperdulikannya, bukan saatnya ia menjelaskan di mana mereka, karena ada hal yang lebih penting lagi dari itu. Jaehyun lalu membawa lelaki mungil itu kedalam sebuah cumbuan manis. Dengan lembut ia mengulum bibir bawah dan atas Taeyong secara bergantian, gigitan-gigitan kecil ia berikan pada bibir tipis lelaki di depannya.

"Nggghhhh....."

Lengguhan lirih terdengar jelas saat Jaehyun mulai menurunkan ciumannya pada leher Jenjang Taeyong, hisapan kencang jaehyun berikan di perpotongan leher Taeyong sebelum mengecupnya lembut.

"Maafkan Aku Taeyongie." Bisik Jaehyun.

Taeyong membuka mata bulatnya, ia menatap lembut mata merah Jaehyun, ia tersenyum kecil. "Aku bahkan rela mati untukmu King." Balasnya lembut, tangan mungilnya mengusap lembut wajah tampan matenya.

SRETTT

Dengan sekali sentak Jaehyun mengangkat tubuh Taeyong, ia merasakan kedua kaki jenjang nan mungil Taeyong melingkari pinggang kokohnya.  Ia berjalan pelan kearah bebatuan dan merebahkan tubuh Taeyong lembut diatasnya.

Jaehyun merangkak pelan ke atas, ia mengusap lembut wajah Taeyong dan satu tangannya yang lain ia gunakan untuk menyanggah tubuhnya agar tidak jatuh menimpa lelaki mungil di bawahnya. "Aku tidak akan membiarkanmu mati begitu saja Taeyongie." Bisiknya sebelum melumat kembali bibir mungil sang mate.

Bibir Jaehyun bermain dengan lihai di atas permukaan bibir sang submisseve, lidahnya menjilat lembut bibir atas dan bawahnya secara bergantian, ia menggeram kecil ketika Taeyong tanpa sengaja menyentuk kejantannanya dengan kaki rampingnya.

Jaehyun melepaskan tautan bibir keduanya, ia menyeringai kecil kearah Taeyong. "Aku akan melakuakan penyatuan itu sekarang, jadi persiapkan dirimu, karena ini akan sedikit menyakitkan." Bisiknya.

Tubuh Taeyong menegang ia menatap Jaehyun tidak percaya, tangannya yang semula memeluk tubuh itu perlahan terlepas. "Apa kau yakin?" Ujarnya pelan.

"Sangat yakin." Balasnya cepat sebelum mempertemukan kedua bibir mereka lagi.

Taeyong merasakan tubuhnya meremang ketika tangan besar Jaehyun menyentuh dadanya dan mengusap lembut nipple merah mudanya, ia meremas kencang kedua dada pria mungil itu secara bergantian.

"Akkhhh,,, ngghhhh,, King.."

Desahan Taeyong terdengar nyaring ketika Jaehyun dengan keras
menggigit nipplenya. Ia bisa merasakan perih yang teramat sangat pada dadanya, Taeyong membusungkan dadanya kedepan ketika Jaehyun semakin meremas dadanya keras.

"Sa..kiit.. akkhh..."

Jaehyun tidak menghiraukan pekikan kesakitan Taeyong, ia masih sibuk menyesap dan menggigit nipple mungil itu dengan keras hingga darah mengalir dari kedua nipple merah mudanya.

"King.. hikss.. pelan..." Taeyong memekik kesakitan ketika beberapa sulur menjerat kedua tangannya, dan kedua kakinya di paksa mengangkang lebar.

Mata kemerahan Jaehyun perlahan berubah menjadi perak keemasan, Jaehyun menunduk dalam dengan tangan mencengkram paha Taeyong kuat.

"Jaehyun? Akhh... sakitt... hikss.. sakit...." pekik Taeyong menyedihkan, ia memejamkan matanya kencang ketika Jaehyun mencengkram erat kedua pahanya hingga kuku-kuku tajamnya menusuk kedalam kulitnya. Darah segar kehitaman keluar begitu saja dari cengkraman tangan Jaehyun pada pahanya.

Ia kembali membolakan matanya terkejut ketika sulur itu mulai merambah dan bermain di tubuhnya, sulur-sulur hitam itu bahkan telah memasuki mulutnya hingga ia tidak mampu mengeluarkan suaranya.

The Dhampir King [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang