Bismillah 9

Mulai dari awal
                                    

"Jadi Icha harus makan banyak2 dan belajar yang rajin yah bi, supaya cepet gede" ujarnya polos

Bhahahahaha, biar lu makan se gentong, belajar ampe puyeng tu kepala kalau masih kecil yah tetep kecil, dasar Bwambwang, batinku

"Iya Icha harus makan banyak2 dan belajar yang rajin supaya cepat gede" kata abi memberi semangat

"Siap laksanakan bosssss" sahut Icha sambil mengangkat tangan menandakan hormat seperti upacara bendera

"Alhamdulillah, udah nyampe di sekolah Icha" kata Abi dengan memasukkan mobil ke pintu gerbang sekolah Icha

Setelah mobil kami berhenti di dalam lingkungan sekolah Icha, Icha turun

"Icha sekolah dulu ya bi" pamit dan berlari menuju gerombolan anak2 yang mungkin teman2nya

"Tunggu dulu bi, Ain mau pindah ke depan" kataku, lalu keluar dari mobil dan pindah ke kursi depan, banyak mata yang menatapku sinis, apa karna mereka melihat aku bercadar?

"Ayo kita pergi" kata abi

"Eh... Iya bi" jawabku

Sepanjang perjalanan aku hanya memikirkan bagaimana masa depanku nanti setelah menikah

"Ada apa Ain?" Tanya Abi

"Enggak Bi, cuman mikirin kenapa orang2 itu mengasingkan wanita bercadar" kataku bohong

"Loh kok nanya gitu, kan biasanya abi yang risih kamu diliatin orang dengan tatapan sinis, tapi kamu bilang gak usah hiraukan, mungkin mereka belum mengenal sunnah, dari sini kita ajarin sunnahnya kata kamu gitu" Tanya abi

"Gitu yah?" Jawabku linglung

"Abi gak yakin kamu melamunin itu" tebak abi, tapi tebakan beliau benar

"Masalah perjodohan?" Tanya abi lagi

"Nggak..." Jawab aku sekenanya

"Ain, abi ini ayah mu, walau kamu sudah beranjak dewasa menurut abi kamu masih Ain yang manja sewaktu kecil, jadi kalau ada masalah bilang aja sama abi" kata abi dengan tatapan pokus kejalan

Sepertinya aku harus menanyakan tentang kak Annam, batinku

"Mmmm, bi Kak Annam dulu sekolah dimana" tanyaku ragu

"Di mana yah abi lupa, katanya sih di daerah jawa timur gitu, dan kata umminya Annam, Annam dulu pas di pesantren kurruuuusss banget kaya gak makan, dikira umminya Annam sakit, ternyata Annam selalu memporsir tenaga buat ngehafal Qur'an, Alhasil yang jangka waktu menghafal 30 juz selama 1 tahun berhasil diraih Annam dalam waktu 4 bulan saja" jawab abi berbinar2

Aku membelalakkan mataku, terkejut mendengar menghafal 30 juz selama 4 bulan saja

"Terus kalau temen2nya tidur jam 10 malam, Annam tidur jam 1 bangunnya jam 3" sambung abi bangga

Ya Allah, tidur 2 jam doang, mati gue kalau jadi istrinya, mpus lu Nun, Habis nikah gue yakin lo jadi kurus, kantong mata yang besar dan mata yang merah karna ngantuk, batinku mengutuk diriku sendiri

"Abi yakin dia mampu membimbingmu" kata abi dengan tatapan penuh harap

"Aamiin aja" kataku

"Kok amin aja, memang gk mau sama Annam, Annam kan ganteng, mungkin saja Annam termasuk inceran para santriwati di pondok kamu" kata abi menggoda

"Emang inceran bi, cuman aku mau nutupin ini, Ain mau undangan pernikahan nanti di bagi sehari sebelum hari H" kataku menunduk

"Kok di tutup2in sih" tanya abi

"Ya gitu lah, abi gak bakal ngerti anak muda" kataku terkekeh

"Tuh panggung perpisahannya bi gede banget kan" kataku sambil menunjuk panggung yang sudah cantik dihiasi balon2 dan kembang hias

"Iya bagus" kata abi

Lalu kami turun dari mobil

"nanti abi sama ummi yang hadir" kata abi

"Beneran abi sama Ummi yang datang, gak abi sendirian kan, atau ummi sendirian kan?" Tanyaku bahagia

"Nanti abi sama ummi yang datang" kata abi memelukku

"Assalamu'alaikum" ku dengar suara laki2 yang tak asing bagi ku

"Wa'alaikumussalam" jawabku bersamaan abi seraya melepaskan pelukan

Ketemu terus ama lu tong, emang jodoh kali yah, wkwkwk batinku

"Abi Ainun masuk yah" kataku pamit lalu bersalaman dgn abi dan menangkup kedua tangan ku di depan dada ketika menghadap Kak Annam

"Kan Annam nya baru datang" kata abi

"Gak apa2 bi, Ain mau masuk Ain mau cari kesibukan, dadaaaahhh, eh salah assalamu'alaikum" kataku sambil ngicir

"Wa'alaikumussalam" jawab kedua laki2 itu

Cinta AinunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang