“Hahaha. Lagian elu sih , tahun dua-ribu-lima-belas masih belum punya hp sendiri. Kan gue susah ngabarin elunya !” Sahut tobi mengejek seraya menyodorkan helm kepada bara.

“Aah alesan aja lu ! hayu ah buruan berangkat !” Timpal bara sewot seraya menepuk pundak tobi.

Tobi pun mulai melajukan motor-nya pelan.

***

“Bar bar ! Si ara tuh !” Tobi menepuk paha bara seraya menunjuk ke arah motor ara yang tengah berhenti menunggu lampu hijau. Bara menyipitkan mata nya.

“Samperin bi samperin !” Bara menepuk pundak tobi. Tobi membalikan kepalanya menatap heran penuh tanda tanya kepada bara.

“Hah ? Gak salah lu ?” Tanya tobi memandang heran bara.

“Serius gue. Udah cepetan keburu lampu ijo !” Tegas bara kembali menepuk pundak tobi. Tobi merasa bingung. Ada yang aneh dengan bara hari ini di mata tobi. Tobipun langsung saja menggas motornya mendekati motor ara.

Kini motor tobi dan motor ara tengah sejajar. Ara yang menyadari kedatangan tobi dan bara dari belakangnya pun menoleh menatap mereka.

“Ra...” Sapa bara tesenyum menatap ara.

“Eh bar, bi “ Jawab ara tersenyum menatap tobi da bara. Tobi semakin di buat bingung oleh bara setelah mendengar bara menyapa ara.

“Motornya udah bagus lagi ?” Tanya bara memperhatikan body motor ara.

“Iya nih bar, udah selesai di servis nya.” Jawab ara. Bara mengangguk seraya tersenyum. Sementara tobi terlihat membelai belai dagunya sendiri, masih memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dengan bara dan ara.

Suara klakson dari motor yang berada di belakang bara dan tobi tiba tiba berbunyi keras. Tobi melirik ke arah lampu lalu lintas yang ternyata kini sudah berganti warna menjadi hijau. Ara pun menyadarinya lalu mulai melajukan motornya.

“Bar , bi. Aku duluan ya !!” Ucap ara menatap bara dan tobi. Kedua sahabat itupun mengangguk menatap ara, lalu mereka pun perlahan melaju.

***

Tobi terus memandang heran sahabatnya bara sedari tadi di awal tempat parkiran motor sekolah-nya. Kini mereka terlihat berjalan pelan menyusuri koridor bawah untuk menuju kelas XII IPA 2. Tobi masih terus memandang bara yang berjalan di sampingnya. Ada banyak kata tanya di dalam benak tobi mengenai tingkah laku bara hari ini. Tobi ingin sekali menanyakannya langsung tetapi ia lebih memilih untuk menyimpan segudang pertanyaannya itu supaya tak mengubah mood bara yang terlihat bahagia.

Bara dan tobi telah memasuki ruang kelas XII IPA 2. Selang beberapa menit kemudian, Bu Astri guru IPA terlihat memasuki ruang kelas itu juga. Pelajaran pun telah di mulai. Bu astri mengawalinya dengan pertanyaan seputar PR yang ia berikan di pelajaran sebelumnya. Bu astri lalu menyuruh para murid untuk segera mengumpulkan PR tersebut. Bara yang mendengarnya langsung sigap mengeluarkan sebuah buku dari dalam tas-nya. Sementara itu tobi terlihat celengak celinguk kebingungan. Ia tak tau PR apa yang bu astri berikan karena hari kemarin tobi tidak masuk sekolah. Akhirnya tobi hanya duduk diam di bangku saja.

Keadaan di dalam kelas lumayan rame karena murid murid lain yang bergerombolan menghampiri meja bu astri. Bara terlihat tengah melangkah membawa buku menghampiri bu astri juga. Ia sempat melewati meja ara dan ketiga temannya yang berada di garis depan.

“Bar, selesai PR-nya ?” Tanya ara yang menyadari langkah kaki bara mendekati meja-nya.
“Udah ra hehe” Jawab bara seraya menghentikan langkah kakinya menatap ara. Ara tersenyum seraya merogoh tas hitam milik-nya untuk mengambil sebuah buku.
“Ara udah ?” Tanya balik bara. Ara menoleh menatap bara lalu ia mengangguk tersenyum kepada bara.

Untuk Ara Dari BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang