Yaa, benar. Itulah yang sedang dirasakannya, patah hati. Tapi, dia ingin bahagia untuk wanita itu dan segera melupakannya, tidak... Yang benar adalah merelakannya.
"Sebenarnya ada apa antara kau dan Shin hye?
"Dia adalah cinta pertamaku saat sekolah dulu.
"Apa???
"Ck... Yaa, kami satu sekolah dan aku jatuh cinta padanya.
"Sulit dipercaya. Tapi, Shin hye sudah menikah. Aku ingat ada seorang wanita yang mengaku sebagai adik ipar dari Shin hye, mengancam dan memarahiku agar tidak menjodohkanmu dengan Shin hye.
"Hahaha... Yaa aku tahu. Dia pasti Soo jung.
"Soo jung? Adik ipar Shin hye?
"Ya.
"Oh jadi kau patah hati, makanya kau memutuskan untuk kembali ke Jepang. Baiklah, kalau begitu aku mengerti perasaanmu saat ini. Aku juga pernah merasakan yang seperti itu.
"Aku tidak bilang kalau aku patah hati. Saat kau mencintai seseorang tanpa pernah mengatakan kau mencintainya dan hanya memintanya untuk menunggu. Saat itulah kau harus menyiapkan hati, kalau tidak selamanya kau ada dihatinya. Tidak selamanya dia akan terus menunggumu. Terlebih saat tidak ada sama sekali komunikasi diantara kalian. Itu sudah jelas kalau kau sudah kehilangannya. Itulah yang terjadi padaku, dan jika dipikir-pikir lagi, aku menyesal meninggalkannya. Banyak tentangnya yang tidak aku ketahui, sehingga aku tidak berhak ada disisinya.
Suho, merasa tidak enak pada Soo hyun. Baru pertama ini, dia melihat Soo hyun pasrah.
"Hei... Sudahlah, cinta tidak datang sekali seumur hidup. Begitu pula dengan wanita. Akan ada satu diantara yang lainnya, yang akan membuatmu jatuh cinta lagi.
Soo hyun tidak menjawab, dia mendengarkan apa yang dikatakan oleh Soo hyun dan hatinya pun membenarkannya. Walaupun dia tidak tahu, apakah nanti hatinya akan terbuka untuk wanita lain? Karena selama beberapa tahun ini dia telah menetapkan hati hanya untuk Shin hye.
***
"Usia kehamilan sudah memasuki usia 10 minggu. Kondisinya juga sehat, ibunya pun juga. Tapi, kalau bisa kurangi kecemasan berlebih nyonya, itu bisa mengancam pertumbuhan bayi anda.
"Aku hanya tidak tahu bagaimana aku menyambut kelahirannya nanti. Akhir-akhir ini aku memikirkan, untuk menjadi ibu yang baik. Aku takut tidak bisa melakukannya dengan baik.
"Itu wajar terjadi pada wanita yang akan menjadi ibu untuk pertama kalinya. Tapi, aku sarankan berhentilah memikirkannya. Kau hanya perlu percaya kalau saat ini pun kau sudah menjadi ibu yang baik dengan mengandungnya dan menjaganya sampai dia lahir nanti. Jangan, khwatir.
Shin hye tersenyum."Yaa, saya mengerti dokter.
"Aku juga akan menjagamu dengan baik, bahkan membantumu mengurus bayinya. Aku kan bibinya, hehehe."Soo jung terkekeh senang.
"Tapi dimana ayahnya?"tanya dokter.
"Eummm.... Ayahnya...
"Ayahnya orang yang sibuk, aku mewakilinya kali ini."Jawab Soo jung mewakili Shin hye yang bingung akan berkata apa.
"Ohh... Tapi setidaknya saat pemeriksaan selanjutnya, lebih baik datang bersama dengan suami anda. Seorang ayah juga harus tahu perkembangan bayi yang sedang dikandung oleh istrinya. Itu juga akan berefek pada sang bayi.
"Kami akan baik-baik saja, jangan khawatir dokter. Kalau begitu, aku pergi dulu. Terima kasih atas hari ini.
Shin hye dan Soo jung keluar dari ruang pemeriksaan. Setelah pemeriksaan, Shin hye berjalan tanpa mengatakan apapun. Rasanya memang aneh, disaat setiap wanita hamil di dampingi oleh suaminya untuk melakukan pemeriksaan, dia justru di dampingi oleh adik iparnya. Disaat suami mereka tahu tentang kehamilan mereka, dia justru adik iparnya yang tahu.
13. Patah Hati
Mulai dari awal