Setelah Mama Alena keluar dari kamar, Alena pun menatap tajam ke arah Alden, Alena curiga pasti ada maksud tertentu dibalik sikap Alden yang membela dirinya tadi.
"Gausah caper deh Lo di depan Mama gue. Sok-sok an ngebela gue lagi. Mau di pandang biar keliatan baik gitu di depan Mama?!" Ucap Alena.
"Gue ga ada maksud apa-apa." Jawab Alden cuek dan langsung keluar dari kamar.
Keesokkan harinya, Alena dan Alden sudah beraktivitas seperti biasanya. Mereka berdua pun sudah mulai berangkat sekolah. Sebelum berangkat sekolah, mereka berdua sarapan bersama sang Mama.
"Ma, Papa mana?" tanya Alena yang mencari-cari keberadaan sang Papa.
"Papa udah berangkat tadi, pagi-pagi banget. Katanya sih ada meeting sama klien di luar kota." Jawab Mama.
"Oohh gitu.." Ucap Alena.
"Alena kamu hari ini berangkat sama Alden ya." Ucap Mama.
"Apa Ma? Males ah, mending Alena berangkat sendiri aja." Ucap Alena dengan ekspresi terkejut.
"Kenapa ga sekalian aja si? Lagian kan kalian satu sekolah, jadi ya satu arah juga." Ucap Mama.
"Ma, nanti kalo orang-orang di sekolah liat Alena barengan sama Alden gimana? Bisa heboh nanti satu sekolah." Ucap Alena.
"Ya gapapa dong, ya ga Alden?" Jawab Mama sambil melirik ke arah Alden yang lagi memakan rotinya.
"Bodoamat. Yang penting Alena masih tetep mau berangkat sendiri." Jawab Alena menolak.
Setelah mereka berdua selesai sarapan. Mereka langsung berpamitan kepada Mama untuk pergi ke sekolah. Alena pun berangkat menggunakan mobilnya sendiri, sedangkan Alden menggunakan motor ninja kesayangannya.
Sesampai di sekolah Alena pun langsung bertemu dengan dua sahabatnya, yaitu Dinda dan Fara.
"Halooo Alena, lama banget sih Lo ga masuk, katanya cuma ada acara tunangannya sodara Lo." Ucap Dinda.
"Yaealah Din cuma 3 hari doang. Lagian gue lagi cape habis bantuin tuh acara masa langsung disuruh berangkat sekolah." Jawab Alena.
"Hmm gitu ya." Gumam Dinda.
"Yaudalah sih Din, yang penting Alena kan udah berangkat, gausalah di introgasi gitu." Ucap Fara.
"Hehe Iya-iya. Yaudah yuk kita ke kantin aja. Kangen nih." Ajak Dinda.
"Yuk." Jawab Alena dan Fara dengan kompak.
Merka bertiga pun langsung duduk dibangku yang kosong dan langsung memesan bakso langganan mereka.
Dan ga lama kemudian bakso pesenan mereka datang."Eh Far tolong ambilin sambal dong itu." Ucap Alena meminta tolong kepada Fara.
Setelah itu Alena langsung memasukkan tiga sendok sambal ke dalam mangkuk baksonya. Dan kedua sahabat Alena hanya bisa nenatap kelakuan Alena, karena Alena terlalu banyak memasukkan sambalnya.
"Gilaa Lo Len. Banyak banget sumpah, ntar maag kamu kambuh lagi. Satu sendok aja udah pedes banget." Ucap Dinda menasihati Alena.
"Bodoamat lah gue lagi kesel ni." Jawab Alena.
Dari kejauhan ada seorang cowo yang memperhatikan Alena dari kejauhan. Ya siapa lagi kalo bukan Alden. Kemudian Alden pun langsung menghampiri Alena dan mengambil mangkuk bakso yang ada di tangan Alena.
"Apaan sih Lo main rebut mangkuk bakso gue." Sewot Alena.
"Gausah di makan,ini pedes. Ga baik buat Lo." Ucap Alden.
"Suka suka gue dong Lo gausah ikut campur. Emang Lo siapa gue hah??" Ucap Alena.
Kedua sahabat Alena pun menatap Alena dan Alden dengan ekspresi bingung. Sebenernya ada hubungan apa di antara mereka berdua.
Hai haii guyss👋 Jangan lupa vote +komen yaa💕 semoga suka sama ceritanya. Maafin kalo gaje wkwk😅 Okee ditunggu Up selanjutnya ya. See u😍
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband
Teen FictionDijodohkan? Rasanya agak aneh gimana gitu ya gaesss apalagi impossible banget buat cowok yang bernama Alden Leon Wesley si most wanted SMAN Garuda Jaya, yang dijuluki "Cold Boy" karena saking dinginnya sikap si Alden ke semua orang. Dan selalu cuek...
My Cold Husband #6
Mulai dari awal