Sementara Jungkook sendiri semakin bingung dengan perkataan Taehyung, dan mulut Taehyung yang tiba-tiba terdiam. “Dibandingkan dengan apa hyung? Maksud mu apa?”
Tiba-tiba Taehyung menepuk punggung Jungkook sekali, dan menatap Jungkook dengan sorot mata yang terlampau serius. “Jung. Sekali lagi aku ingin kau jujur. Kau mencintai Hyora noona?”
Seketika Jungkook tertegun dan membeku tatkala mendapati pertanyaan dari Taehyung, dibawah terik nya matahari disana membuat kerongkongannya mendadak kering. Jungkook beralih membuang muka dengan rasa malu dan perasaan-perasaan lainnya. Ia bingung harus merespon perkataan Taehyung dengan apa. Selama ini, Jungkook hanya akan menyembunyikan perasaannya seorang diri‒ia terlalu malu jika semua orang tau termasuk hyung-hyung nya. Jungkook sudah kehilangan rasa malu telah mencintai seseorang yang pernah ia perlakukan semena-mena. Jungkook malu mengatakan ini dengan Hyora, Jungkook malu mengatakan ini dengan siapa pun.
“Hyung. Aku tidak tau‒ ah maksudku, kau benar. Yang kau pikirkan memang benar. Aku kehilangan harga diri ku dan tak bisa mengungkapkan apapun. Entahlah, aku rasa sepertinya dia membenciku juga. Mungkin kebaikannya untuk ku hanya sebatas rekan kerja, mungkin.”
Taehyung sedikit lega dengan penuturan Jungkook, Taehyung mengerti bagaimana memposisikan dirinya sebagai rekan sekaligus kakak untuk Jungkook. Ia mengerti sekali sifat Jungkook yang lebih suka memendam perasaan ataupun uneg-unegnya sendiri. Taehyung hanya tidak ingin Jungkook begitu terbebani dengan pikiran-pikirannya soal cinta.
“Hei Jung, kau sudah menyerah sebelum berjuang? Bahkan kau belum mencoba mengatakkan padanya, tapi kau sudah menyerah. Aku tidak akan mengataimu payah, aku tau bagaimana rasa bersalah mu. Jung, coba kau perbaiki kesalahan mu sendiri‒luruskan semuanya dengan noona. Kita tidak tau bagaimana perasaan wanita itu pada mu. Lakukan saja, dan ikuti kata hatimu‒atau kau akan menyesal nantinya.”
Jungkook mengehembuskan nafasnya susah payah, matanya mengerjap berkali-kali‒wajahnya mendadak lesu. “Hanya saja aku memikirkan hal lain, aku tidak mungkin menjalankan hubungan ini. Kau tau kita ini apa? Noona itu manajer ku. Banyak yang akan menentang hal ini, aku hanya tidak ingin karir kita terguncang‒hanya karena rumor ku berkencan. Aku juga memikirkan kalian, tidak hanya perasaan ku saja hyung.”
“Kau bisa menjalani nya diam-diam Jung.” ucap Taehyung meyakinkan.
“Kita lihat saja nanti, aku akan mencobanya hyung. Terimakasih telah peduli dengan ku.” dengan gerakan cepat Jungkook melingkarkan lengannya pada tubuh Taehyung. Mencoba menyalurkan rasa terimakasih pada Taehyung karena telah mengerti akan perasaannya yang selama ini goyah.
Setidaknya Jungkook merasa lega‒karena setidaknya ada orang yang mendukungnya. Sekejap kemudian Jungkook melepas pelukan itu, dan berkata “Kau ingin aku pijat kepalanya hyung? Sepertinya kau lelah sekali.” Tawarnya karena Taehyung menampakkan wajahnya yang kelelahan.
“Boleh juga.” Dengan senang hati Taehyung menerima tawaran Jungkook, menurutnya Jungkook ini perhatian sekali dengan semua hyung nya. Jungkook hanya anak baik yang butuh perhatian‒perhatian yang sudah berbeda tentunya, karena Jungkook belum bisa berpikir dewasa.
Perlahan namun pasti ia mengerahkan tenaganya untuk memijat bagian leher, pundak dan kepala Taehyung‒berniat untuk menghilangkan semua beban yang ada disana. “Sudah baikan?”
“Belum.”
“Apa kepala hyung sakit?”
Taehyung mengangguk pasti dengan mata terpejam. Memang seperti ini kondisinya, Taehyung sering sekali mendapati kepalanya yang tak bisa dikompromi sewaktu-waktu. Acap kali ia berpikir kapan syuting drama nya akan berakhir‒Taehyung sudah terlalu lelah dan ingin cepat-cepat mengakhirinya. Sesekali ia pernah menyerah dan menangis tak berdaya di dorm karena sangking lelahnya. “Rasanya aku ingin mundur Jung.”
KAMU SEDANG MEMBACA
3. THE PERFECT MANAGER | JJK ✔
FanfictionTerinspirasi dari game BTS WORLD Mengatur semua hal dari seorang Idol bukanlah perkara mudah. Bagi Kim Hyora, Jungkook adalah kesialan nya. Dipindahkan ke agensi lain atas perintah sang direktur untuk menjalankan misi konyol, sekaligus balas dendamn...
TPM 25
Mulai dari awal