Menurutnya wajah Lata sudah cantik. Bukan cantik lagi mungkin tapi cantik banget. Wajahnya terlihat seperti berbie yang hidup. Lata benar benar sangat cantik!

"Tapi ummi. Kamar ini terlalu cantik menurut Lata. Apa ini tidak terlalu berlebihan?"tanya Lata dengan pelan.

"Berlebihan apanya lata. Menurut ummi ini tidak berlebihan. Malahan ummi berencana ingin menambah Lemari disana. Dan disana pengen ummi beli peralatan Mike up buat lata. Terus disan_"

"Ummi. Ini sudah bagus kok mi. Gk perlu ditambahin lagi. Lata tidak suka kamar yang banyak pernak perniknya. Terus Lata juga gk suka pakai alat Mike up"

"Oh begitu ya sayang. Yasudah kmu istrahat dulu. Ummi keluar dulu ya. Cup"ucap Zahra dan mencium pipi Lata setelah mengucap kata itu. Zahra keluar dari kamar dan meninggalkan Lata sendirian disana.

Sedangkan angkasa sudah berada dikamar miliknya sedari tadi.

Lata Menatap semua isi kamar dengan diam kemudian dia tersenyum miring.

~0o0~

L

ata Duduk terdiam ketika pintu kamar terbuka.

Cekrekkkkkk...
Pintu kamar terbuka hingga menampakan Angkasa yang sedang masuk kedalam kamar.

Lata menoleh kearah angkasa sambil tersenyum kecil.

"Bagaimana kamarnya? Cocok gk buat Lo?"tanya angkasa sambil menatap kamar yang bernuansa pink abu abu itu.

Lata tersenyum "cocok. Kamar nya cantik. Tapi apa gk terlalu berlebihan sa?"

"Berlebihan apanya. Ini bagus kok buat lo. Cocok gitu"Ucap angkasa.

Angkasa menatap wajah Lata. Lata tersenyum kecil. Angkasa berjlan mendekat kearah Lata

Mendekatkan kening mereka berdua kemudian angkasa menyimpan kedua tanganya di kedua pipi Lata sambil mengelus nya.

Mereka berdua sama sama terdiam. Angkasa menatap dalam mata indah Lata hingga angkasa mendekatkan bibir nya dan cup.

Angkasa mendiamkan bibir nya di bibir milik lata. Hanya mendiamkan tidak lebih! Kemudian dia melepaskan nya.

"Lata Lo mau kan jadi pendamping hidup gue? Gue serius sama Lo ta. Gue gk pernah bohongin perasaan gue sendiri. Gue tulus cinta sama Lo. Mulai dari kagum jadi suka terus sayang lama lama jadi cinta. Cinta itu tumbuh ketika gue sering gangguin Lo. Lo tau gk. Gue udah cerita tentang lo ke Semua keluarga gue. Dari ummi. Abi. Mas zahdan dan Rangga. Mereka semua tau tentang lo. Ya walaupun tidak pernah saling tatap sih hehehe"ucap nya serius.

"Ta Lo mau kan?"tanya angkasa lagi ketika melihat Lata terdiam. Dia takut Lata tidak menerimanya.

"Gue. Gue....hmm... Iya. Gue mau!"mendengar itu angkasa langsung tersenyum sangat lebar.

"Coba ulangi lagi mungkin saja Gue salah dengar"

"Iya angkasa. Gue mau jadi pendamping hidup Lo. Gue mau jadi ibu dari anak anak Lo kelak. Gue mau jadi istri lo seumur hidup gue. Gue mau Lo menjadi panutan gue kedepanya nanti"ucap Lata dengan senyuman lebar miliknya "Tapi sa. Lo belum tau betul gue itu siapa. Siapa sebenarnya gue. Mungkin Kalau Lo tau gue siapa. Mungkin saja Lo akan Membuang semua kata kata yang pernah Lo katakan didepan gue. Karena mungkin Lo akan menyesal"

"Lo ngomong apa sih? Mau Lo punya kekurangan atau kelebihan apapun gue akan tetap cinta sama Lo. Gue akan tetap membuat Lo menjadi pendamping hidup gue selama hidup gue. Gue janji gk akan pernah membuat air mata ini jatuh kecuali air mata Kebahagiaan. Gue janji ta. Gue janji sebagai cowok yang mencintai Lo dengan sepenuh hati"ucap angkasa sambil membawa Lata kedalam pelukanya.

Lata pun tersenyum mendengarnya.

"Gue pegang janji Lo sa. Gue pegang janji Lo yang tidak akan membuat gue nangis kecuali nangis karena bahagia. Gue pegang janji Lo"ucapnya sambil membalas pelukan nyaman dari calon suaminya. Ya calon suami. Dia tersenyum. Dia menutup matanya mencoba merasakan kenyamanan pelukan angkasa.

"Mulai sekarang jangan panggil Lo gue lagi. Mulai sekarang panggil aku kamu. Kalau sampai panggil Lo gue. Bakal ada yang dapat hukuman"

"Hukuman apa?"

"Hmmm. Belum tau masih dipikirin hehehe"

"He-he-he dasar. I love you sa"

"Love you so much ta"

Mereka berdua tersenyum sangat lebar sambil saling memeluk.

Mereka tak menyadari ada Zahra dan suaminya yang melihat mereka.

"Ummi benar benar senang Abi melihat putra kita Bahagia seperti itu. Ummi pengen semua anak anak ummi bisa bahagia dengan calon mereka nanti"Ucap Zahra sambil menatap suaminya yang sedang menatapnya. Fakih menatap istrinya dengan sayang dan membawanya kedalam pelukan.

"Aamiin. Menurut Abi tidak ada kebahagiaan selain melihat keluarga Abi bahagia. Melihat kalian bahagia seperti ini rasanya hidup Abi benar benar merasa Ringan. Kalian adalah kebahagiaan abi. Abi tidak ingin suatu saat nanti anak anak Abi merasa hidupnya tidak bahagia. Abi sayang ummi dan ketiga buah hati kita"

~0o0~

LATASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang