#34. Allah Maha Adil

Mulai dari awal
                                    

"Tidak Yang Mulia, tidak ada perjanjian cctv dipengadilan kali ini," tukas pengacara David dan terlihat mulai khawatir.

David sendiri sudah mulai takut karena bukti apa lagi yang akan diberikan kepadanya. Sedangkan hakim utama nampak mempertimbangkan permintaan Alif.

"Baiklah, silakan diputar," ucap hakim utama itu.

Setelah mendapat persetujuan, video cctv itu pun diputar. Video berdurasi lima menit itu menampilkan Raihan dan David yang kala malam itu bertengkar akibat rumah baca yang hendak digusur. Dan kemudian kepala Raihan dipukul oleh orang suruhan David.

"Wow!" semua orang yang berada di pengadilan bersorak kepada David karena merasa benci dengan kelakuannya. David sendiri bingung kenapa bisa masih ada video cctv itu padahal dia sudah menyuruh ank buahnya untuk menghapusnya.

"Semuanya harap tenang!" Hakim utama menyuruh semua orang untuk diam. "Karena pembuktian sudah jelas, pelaku dikenakan dua sanksi sekaligus. Pertama, kasus pemalsuan data dalam pasal 263 KUHP, ancaman pidana penjara maksimal 6 tahun. Kedua, atas kasus pembunuhan berencana pasal 340 KUHP dengan pidana mati atau penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun. Dengan ini menyatakan, saudara David Prastira bersalah dan dikenakan pidana penjara seumur hidup."

Alif merasa tenang karena akhirnya keadilan datang mnghampiri orang-orang baik. Pengadilan pun selesai, David langsung dibawa oleh polisi untuk masuk ke dalam penjara. Namun, David tetap tidak terima dan berjalan uring-uringan sambil terus ditarik oleh polisi.

"Tidak, ini tidak adil!" ucap David.

Semua orang pun berhamburan keluar lewat pintu utama. Syifa mengajak Agatha untuk keluar dan melihat kondisi David yang masih uring-uringan. Sesampainya di luar, Syifa dan Agatha bertemu David.

"Agatha, aku telah mengurusmu dari kecil. Kenapa kamu melakukan ini!" tukas David dan masih diborgol oleh polisi.

"Seandainya paman tidak jahat, aku pasti akan melindungi paman," tegas Agatha.

"Kamu pikir kakakmu sendiri peduli denganmu? Dia meninggalkanmu saat kecil dan aku yang merawatmu!"

"Siapa yang tidak peduli padanya?"

Semua orang menoleh ke arah sumber suara yang terdengar tegas. Lantas Syifa dan Agatha menoleh kesana dan ternyata Raihan lah yang mengucapkan kata-kata itu.

Syifa sangat terkejut karena melihat Raihan yang saat ini dalam kondisi baik-baik saja. Dengan jas navy yang membaluti tubuhnya, sosok gagah dan berani itu berhasil membuat hati Syifa berdecak tidak karuan.

"Aku tahu bagaimana perlakuanmu kepada Agatha sejak dulu. Namun, aku masih baik karena tidak melaporkanmu sejak saat itu. Ku kira setelah bertahun lamanya kamu akan berubah, ternyata tidak sama sekali," ucap Raihan yang kini sudah berada di hadapannya.

"Nikmatilah kehidupan barumu. Jangan membuat onar di dalam penjara nanti," tukas Raihan kembali dan memberikan jalan kepada polisi untuk membawa David ke dalam penjara.

"Aku membencimu Raihan! Aku benci kalian!" tukas David tidak henti-hentinya.

Sepeninggal David, Agatha langsung memeluk Raihan, "Kakak, aku taku kakak kenapa-napa. Bagaimana aku bisa hidup sendiri?" ujar Agatha sambil menangis dipelukan Raihan.

"Kakak nggak bakal ninggalin kamu," balas Raihan.

Syifa hanya bisa tersenyum melihat situasi bahagia di hadapannya. Namun, mata Raihan pula tidak berhenti untuk menatap Syifa meski sedang memeluk Agatha. Raihan merasa sangat bersyukur karena masih diberi waktu untuk hidup di dunia ini bersama dengan orang-orang sholeh.

Antara Timur Dan Barat [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang