Jisung mengangguk, kemudian berlalu. Chenle menyusul kemudian setelah ia tersadar dari keterkejutannya.
* * *
"Ngomong-ngomong terimakasih, Jisung-ssi." Chenle tersenyum setelah Jisung meletakkan barang bawaannya di meja depan hall gedung seni suara.
Jisung mengangguk, "Aku pergi." ujarnya.
Chenle menahan tangannya, Jisung berjengit. "Oh, maaf." ia menarik tangannya.
"Dengar, kau," Jisung berusaha terdengar agak ramah, "Aku membantumu karena kau butuh bantuan. Jangan salah paham."
Yang diajak bicara malah tersenyum. Manis sekali, Jisung hampir meleleh.
"Ya, baiklah. Aku tidak akan salah paham." Chenle mengeluarkan sebungkus roti dan susu dari tasnya. "Untukmu, sebagai ucapan terimakasih. Maaf merepotkanmu."
Dahi Jisung berkerut, ia belum menerimanya. "Tidak perlu." ia berniat untuk berbalik lagi saat Chenle menyusulnya.
"Tolong terima ini Jisung-ssi." Chenle memohon.
Bagaimana Jisung bisa menolak....
Ia mengambil pemberian Chenle, menyimpannya di ransel. "Trims, aku pergi." ia berlalu dari Chenle yang masih tersenyum.
Lamat-lamat ia masih mendengar suara Chenle mengucapkan terimakasih entah berapa kali. Sampai ia berbelok dan keluar dari gedung jurusan seni.
Tidak tahu pikiran apa yang membuatnya tiba-tiba ingin membantu Chenle. Hanya tidak tega melihatnya.
Tapi dipikir-pikir, Chenle manis juga.
* * *
"Ku dengar kau mulai mengencani primadona jurusan seni suara. "
Jisung tersedak.
Jeno tertawa terpingkal-pingkal melihat respon Jisung. "Santai, man... Hanya memastikan."
Jisung mengambil tisu, meneguk segelas air putih. "Omong kosong dari mana itu?" ujarnya.
"Penggosip cepat bergerak. Mata mereka berkeliaran." Jeno mulai berlebihan. "Apa sekotak susu cokelat itu dari sang Music Star?" godanya. Ia menunjuk sekotak susu yang sudah ditenggak habis oleh Jisung.
Jisung mengikuti arah pandang Jeno. Ia gelapan, "Memangnya apa yang dibicarakan?"
Jeno tersenyum menggoda, "Wah, betul rupanya."
Jisung melanjutkan makannya, tidak berniat menjawab pertanyaan Jeno.
"Kau mengantar sang Music Star ke kampus, berjalan beriringan berdua. Bergandengan,"
"Tidak ada yang bergandengan." koreksi Jisung
"Jadi kau benar-benar mengantar si Music Star itu?" Jeno terkejut, sebenarnya pura-pura terkejut.
Jisung mendengus, "Aku hanya membantu Chenle."
"Ah, kau tau namanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
This and That (Everyday for Sungle)
FanfictionChenle si periang dan Jisung yang awkward. Atau Chenle yang awalnya terlalu menempel pada Jisung, dan Jisung yang akhirnya tidak bisa jauh-jauh dari Chenle. Cerita-cerita ini terinspirasi dari tingkah laku keseharian Park Jisung dan Zhong Chenle...
Jisung : Music Star
Mulai dari awal