"Tapi aku ingin sekali kau melihatku. Sama seperti saat kau melihat pemandangan itu." ucapan Yoongi membuat Hyoora terkejut tapi sebisa mungkin tak hyoora tunjukkan

Jadi Hyoora berusaha berjalan menuju ranjang putih berantakkan itu dengan tertatih-tatih. Yoongi berdecak keras lalu langsung mengangkat Hyoora ala bridal style.

"Akhh! Lepaskan aku!!!" teriak Hyoora meski sudah terlambat karena badannya sudah mendarat mulus di atas ranjang

"Pakai ini" Yoongi memberikan sweater putih serta celana training pendek untuk Hyoora. Hyoora menerimanya bingung, lalu menatap Yoongi.

"Tunggu apa lagi? Cepat pakai!"

"Bagaimana mungkin!? Kau masih berdiri di situ!"

"Pakai saja lagipula aku sudah pernah melihat semuanya!"

"Tidak mau keluar sanaaaa!!!" teriak Hyoora kesal lalu melempar bantal ke arah Uoongi dan mengenai tepat di wajah tampannya

"Akh!!" teriak Yoongi yang membuat Hyoora terkejut

"K-kau baik-baik saja?" tanya Hyoora merasa sedikit bersalah. Yoongi berbalik dan menatap Hyoora kesal.

"Astaga bibirmu berdarah! Apa terkena bantal bisa membuat seseorang berdarah seperti itu?" Hyoora mengesot pelan mendekati Yoongi

"Itu terkena gigiku dungu!" Yoongi menyentuh sudut bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah segar

"Yak! Bukankah seharusnya aku lebih marah daripada dirimu? Sudah diam, sana keluar biarkan aku mengganti bajuku lalu aku akan mengobati lukamu"

Yoongi berjalan kesal keluar ke arah balkon bukan keluar dari kamar. Yoongi duduk di kursi santai yang ada di balkon lalu menatap sendu pemandangan di hadapannya.

"Tidak salah aku memilih tempat ini. Kau ternyata sangat menyukainya" Yoongi tersenyum memikirkan beberapa hal dari masa lalunya

"Kau ingin punya rumah yang seperti apa?" tanya yunki sambil mengenggam erat tangan gadis kecil di sebelahnya

"Yang pasti rumah yang lebih besar dari rumahku sekarang. Memiliki pemandangan indah. Taman yang bagus dan tentu saja ada ruang untuk bermain gamenya" ucap gadis itu semangat

"Kau suka main game?" tanya yunki heran tal biasanya gadis kecil suka main game

"Aku suka menggambar karakternya"

"Kau ingin punya suami seperti apa?" tanya yunki heran sendiri karena bisa mendapat kata-kata seperti itu

"Maksudmu seperti aku seorang ibu dan ingin mempunya pasangan yang seperti apa?" tanya gadis kecil itu menerjemahkam pertanyaan Yunki

"Iya. Kau ingin yang seperti apa?"

"Aku ingin dia suka main game"

"Aku suka main game" potong Yunki cepat

"Aku suka kalau dia menjadi bos di perusahaan game dan aku akan membantunya. Aku suka dia yang setia dan selalu ada untukmu."

"Aku akan lakukan semua itu untukmu" teriak Yunki semangat sambil tersenyum senang

"Sungguh? Tapi kita baru kenal satu minggu. Sedangkan aku dan oppaku sudah kenal kurang lebih setahun"

"Jangan bicarakan dia Yura!" Yunki menatap kesal gadis itu dan gadis itu hanya terkekeh mengejek

Yoongi tiba-tiba tertawa sendiri. Mengingat bagaimana sifat cemburunya itu sama dan merasa senang saat berhasil mewujudkan keinginan gadisnya.

"Aku sudah selesai, kau mau masuk?" tanya Hyoora dengan nada masih sedikit bersalah atas lemparan mengenaskannya tadi

"Ambil saja kotak obatnya di laci nakas sebelah ranjang, lalu duduk di sini" perintah Yoongi

Min Yoongi POV

Aku masih ingin berlama-lama di luar sini menikmati angin yang menerpa wajahku lembut. Dan tentu saja dengan Hyoora yang akan segera mengobati bibirku. Sial sekali kenapa tadi bantal itu bisa mengenai tepat di wajahku sih.

"Kau bisa mengobatinya sendirikan?" ucap Hyoora yang membuatku menatapnya kesal. Apa dia bilang? Aku mengobatinya sendiri? Dia sudah janji akan mengobatinya untukku tadi.

"Kau yang membuat bibirku berdarah, jadi cepat tanggung jawab!" ucapku marah dan menarik tangan Hyoora agar duduk di pangkuanku

"Tapi tidak duduk di sini juga kan?" ucapnya lalu mengambil tempat duduk tepat di sebelahku

"Ya sudah cepat obati"

Dia mulai mengobati bibirku, aku selalu memperhatikan gerak-geriknya. Merasa lucu saat dia menampakkan raut seriusnya. Merasa senang saat dia tersenyum karena berhasil mengobati lukaku. Dan merasa gugup saat dia menatap tepat dimataku dengan tatapan seolah bertanya mengapa aku tersenyum sendiri.

"Sudah selesai, sekarang antarkan aku pulang"

Aku hanya tersenyum mengejek, sebenarnya itu untuk menyembunyikan kegugupanku. Aku tidak mau Hyoora pergi secepat itu. Aku masih harus berlama-lama dengannya. Sudah lama kita tidak menghabiskan waktu seperti ini.

"Kau masih harus bertanggung jawab atas luka ini?" amukku pada bibirku

"Tanggung jawab? Kalau begitu bagaimana jika ada seseorang yang tumbuh di sini? Kau juga akan bertanggung jawab"

Itu pertanyaan mudah yang sudah kupikirkan matang-matang dari jauh hari.


















































































































"Tentu saja. Jelas aku akan bertanggung jawab" jawabku mantap, hyoora menatapku terkejut. Apa mungkin dia berharap agar aku tidak mau bertanggung jawab dan membiarkannya pergi begitu saja. Itu jelas tidak mungkin.

"Aku membutuhkan asisten pribadi baru di kantorku dan sepertinya kau cocok dengan kriteria yang sudah ditentukan. Kau bisa mulai bekerja besok." ucapku cepat. Hal ini juga sudah kupikirkan dari jauh-jauh hari

"Apa!? Aku pikir kau tidak bisa seenaknya---" kupotong saja ucapannya yang sudah jelas akan menolak tawaran kerjaku

"Kau jurusan IT programmer, kau menyukai game, urusan bekerja di cafe taehyung itu urusanku nanti. Yang penting kau harus bisa bekerja di kantorku titik."

"Apa!!!"

"Oh ya dan satu lagi. Selama kau bekerja denganku kau juga harus tinggal seatap denganku serta menyiapkan segalanya untukku. Dengan singkat kau harus melayaniku dengan penuh kasih sayang" aku pergi keluar dari kamar masa bodoh dengan teriakkannya yang tak terima atas perkataanku. Aku lapar dan aku ingin makan, hanya itu yang sekarang kupikirkan.

Oh tidak, hyoora juga seseorang yang akan terus berada di pikiranku.

Saat aku bersamamu, semuanya terasa nyaman. Seolah-olah seluruh masalah di dunia ini telah lenyap. Terimakasih hyoora geurigo saranghae.









































TBC

Sorry kl agak aneh gaes. Tapi enjoy la ya 😜

The Obsessed Pedia ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang