7. Awal dan Retak

Mulai dari awal
                                    

"GAK MAU!"

"GANTI ATA----"

"EH SI SAMPAH PAGI-PAGI UDAH BERANTEM AJA."

Pertengkaran Windy dan Selin terhenti saat mendengar suara Putri dan Fitri di depan pintu.

"Ngapain lo di situ? Mau nguping?" tanya Windy sambil bersedekap dada. Di sampingnya, Selin membersihkan bekas lipstik di wajahnya dengan tisu.

"Nguping? Iyuhhhh....kaya kita gak punya kerjaan aja ya, Put?"

"Ah! Yuk, Fit kita pergi dari sini. Badan gue gatal-gatal kalau dekat rumahnya si sampah!"

"Halahh....palingan badan lo gatal gara-gara gak dapat belaian dari om-om."

Windy tertawa mendengar suara sarkasme Selin. Bukan Windy saja, Erza dan Liam yang juga di sana juga ikut tertawa.

"Eh jaga tuh mulu lo ya!" marah Putri. Terbukti wajah perempuan itu sudah memerah seperti tomat. "Gak mulut, gak Kelakuan, sama-sama SAMPAH!"

Teettteetttttet

"Yuk, Fit kita pergi dari sini. Malas gue berurusan sama kotoran kaya mereka!"

Mata Windy melotot kesal. Saat ingin mengejar mereka, Erza langsung menghadang Windy.

"Apa?"

"Eh, santai dong itu mata!"

"Awas! Gue mau kasih pelajaran sama mereka!"

"Gak gak gak! Lo gak dengar apa bel udah bunyi!"

"Tapi-"

"MASUK!"

Windy mendengus. Dengan kesal cewek tinggi itu menginjak kaki Erza.

Tuk

"BANGKE!"

Suara umpatan Erza mengundang semua murid yang baru datang langsung menatapnya bertanya.

***

"Sialan! Gue gak terima ya kalau mereka ngatain kita itu kotoran!"

Suara kesal Windy membuat mereka yang duduk di kantin langsung menatap si empu.

"Tenang, Win tenang. Kita pikir saja cara balas dendam sama mereka. Gak usah ngomel-ngomel mulu." Sahut Chaca yang sudah pusing dengan ocehan Windy tentang musuh mereka.

"Huaa...Chaca emang bisa deh ngertiin aku." ujar Windy lebay.

"Gak usah lebay gitu, Win. Malu dilihat sama orang lain." Yola meringis saat Windy menatapnya tajam.

"Ye...suka-suka dong!"

"Astagaa...lo PMS ya? Dari tadi marah-marah mulu kerjaan lo. Sampai-sampai Buk Sukma juga lo semprot." Kaluna yang dari tadi diam, ikut mengomentari Windy.

"Terserah!"

"Ini nih, ciri-ciri orang yang gagal move on. Semua orang pasti kena marah sama dia."

Windy menatap Selin tajam. "Udah sana lo pesan makanan buat kita! Gue lapar!"

"Ya Tuhan...tabahkan hati dedek Selin. Dedek Selin gak kuat diginiin sama kakak Windy."

"SELIN!"

"EH KAMVRET SUARA LO KYA TOA!"

Windy meringis kesakitan saat Kaluna langsung mencubitnya.

"Tolong dikondisikan suaranya, neng." Mamang tukang siomai langsumg menegur mereka di tempat mereka.

"Iya, Mang. Maafkan teman saya, ya?"

"Iya, gak apa-apa neng."

Yola menatap Windy yang sedang membuang mukanya asal." Dasar malu-maluin!"

King Monsters (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang