Part 7 Dexter ❤️

Mulai dari awal
                                    

"Aku tidak sanggup kehilangan mu. Aku sangat mencintaimu." Ujar Dexter.

"Aku juga mencintaimu." Balas Shin

**
Shin tidak mampu menjelaskan secara akal sehat mengapa tiba-tiba dirinya berada di ruangan asing ini, ketika membuka mata tahu-tahu sudah berada di sini. Shin tidak ingat apa yang terjadi, dia hanya ingat terakhir mereka berada di dalam mobil di depan rumah Shin.

Shin mengusap kedua matanya, mengamati tubuhnya yang masih mengenakan pakaian yang masih utuh lalu dia bangkit dan menatap jam weker yang menunjukan jam setengah 3 dinihari.

Ruangan ini diterangi lampu tidur temaram, meskipun dalam keadaan temaram Shin dapat melihat ruangan ini sangat besar dan mewah seperti kamar hotel kelas suite.

Shin mengitari kamar meneliti sebuah lukisan clasik besar yang tergantung di dinding, sebuah meja rias. Shin mendorong pintu kamar mandi, dia terpana sejenak lalu menutup kembali pintu itu.

Shin mendorong pintu lain, rupanya ruang pakaian dan sepatu yang berjejer rapi.
Hening, tidak ada orang lain selain dirinya.

Shin membuka pintu kamar , mengintip keluar.

Dia melangkah perlahan menuju sofa, Shin melihat Dexter yang tidur di sofa dibalut selimut tebal berwarna abu-abu.

"Heii..." Tegur Dexter, lalu meminta Shin duduk. Gadis itu sangat patuh kemudian duduk di sebelah Dexter.
Shin belum sepenuhnya sadar dia masih merasa sedang di dalam mimpi, jika ini nyata bagaimana bisa dirinya berada di kediaman Dexter tanpa sepengetahuan dirinya.

"Aku membawamu kabur karena seseorang mengetuk pintu mobilku, lalu kau tertidur dan aku membawa mu kemari." Ujar Dexter menjelaskan. Shin tidak mempercayai apa yang dikatakan Dexter, namun dia juga tidak bisa membantah karena nyatanya dia sendiri tidak ingat apa-apa.

"Bagaimana caranya aku pulang?" Tanya Shin, Dexter menatapnya lalu tersenyum.

"Aku mengantar mu jam enam pagi besok sebelum ibumu bangun" Jawab Dexter lalu merengkuh Shin lalu mendudukkan ke pangkuannya, selanjutnya memagut bibir Shin menggebu-gebu namun tidak kasar sehingga Shin kesulitan bernafas. Ya, ketika di rumahnya Dexter lebih agresif. Itu yang ada dipikiran Shin. Buktinya kekasihnya ini menikmati bibirnya tanpa adanya permintaan izin seperti sebelumnya.

"Dexter, aku belum siap" Tolak Shin ketika tangan pria itu bergerak pada sesuatu yang lembut dan kenyal. Dexter menghentikan gerakan tangannya lalu tersenyum menatap Shin, entah senyum karena kecewa atau apalah namanya.

"Aku tahu kau akan mengatakan belum siap." Komentar Dexter. Dia mengusap wajahnya, menatap Shin nanar lagi-lagi dia tersenyum.

"Maaf" Ujar Shin
Dexter menggelengkan kepalanya, lagi-lagi tersenyum sambil menyentuh dagu Shin.

"Aku ingin melihat wajah ini setiap aku membuka mata. Seberapa hebatnya aku menahan diri ketika bersamanya." Dexter bermonolog dalam hati, menyusuri wajah Shin dengan jemarinya.

"Kemarilah sayang" pinta Dexter lalu merengkuh tubuh mungil Shin sangat erat. Semenit kemudian dia mengecup kening Shin sangat dalam kemudian membawa kembali ke dadanya membiarkan Shin mendengar detak jantungnya yang tidak beraturan.

"Katakan di dunia ini hanya satu pria yang ada di hatimu, katakan hanya ada nama Dexter di dalam hatimu, hanya Dexter yang kau cintai.' Pria itu berkata pelan sambil mengusap lembut rambut Shin, sesekali menyapirkan ke telinga Shin.

"Hanya Dexter pria yang telah membuatku keluar dari rumah tengah malam" sindir Shin membuat Dexter tertawa kecil lalu mencubit pipi kiri Shin karena gemas.

"Terimakasih" Ucap Dexter lalu mengecup lembut bibir Shin yang langsung mengatup rapat, namun hanya beberapa detik lalu akhirnya terbuka kembali ketika pria itu mengunci pandangan nya tepat di manik mata Shin. Tatapan Dexter memang Shin akui mengandung bius dosis tinggi, sehebat apapun bertahan, jika sudah ditatapnya maka gadis manapun akan menciut karena meleleh tidak berdaya. Ya, itulah pesona alami yang dimiliki Dexter, ah.. entah mimpi apa Shin mendapatkan pacar rupawan seperti Dexter. Ketika berdua bersamanya, digigit ular rabies pun tidak akan terasa 😱

HUGO TREZ (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang