Twenty six2

Mulai dari awal
                                    

tirtan memang biasa seperti itu memanggil nama nya dengan sebutan kapten dan memanggil nama maxen dengan sebutan Jendral

"Loh ini siapa?"tanya tirtan saat punggung tangan nya di salimi oleh miska

"Calon istri Jendral"ujar maxen ngawur membuat miska melotot dan memukul tangan maxen.

"Ini mulut apaansi"ucap maxen sambil  memukul mukul mulutnya. Ia juga bingung mengapa mulut nya asal berbicara seperti
Itu

"Beneran juga nggak papa ko,kapten mah setuju setuju aja"ujar tirtan

"kapten udah makan blom?"tanya maxen mengalihkan pembicaraan

"Kebiasaan deh Jendral ngalihin pembicaraan mulu"ucap Tirtan mencolek dagu maxen

"Udah udah,ngobrol nya sambil duduk dong"ujar Tina dan yang lainnya jadi duduk

Maxen Tina tirtan dan miska terus menerus bercakap riang menggali semua kisah cinta tirtan dan Tina lalu mengungkit masa kecil maxen yang memalukan

Sangat menyenangkan bagi miska berada di keluarga yang harmonis
Bahagia miska bisa ada di tengah tengah mereka tertawa bersama dan sesekali maxen dan tirtan yang terus saling mengejek

Berbeda 180% dengan keluarga miska yang semuanya di penuhi dengan kesibukan.
Miska yang terlalu sibuk menyendiri dan mama papa nya yang selalu sibuk mencari uang.
Bukan uang yang di inginkan miska, ini yang di inginkan miska keluarga yang utuh keluarga yang selalu menyempatkan kesibukkannya dengan orang orang tercinta nya untuk bercakap riang.

Ingin sekali miska mempunyai keluarga seperti maxen yang menyayangi nya seperti macam nya anak sendiri bukan miska yang hanya di beri uang,fasilitas dan tempat tinggal bukan kasih sayang.

Miska terus tersenyum mendengar perdebatan maxen dan papa nya
"Jangan senyum,nanti gula kalah manis nya"bisik maxen membuat miska memudarkan senyum nya dan beralih mala melototkan matanya ke arah maxen

"Ngapain melotot melotot, di kira serem kali kaya gitu"ujar maxen yang juga melotot kan matanya

"Apaansi,iseng banget jadi orang"ucap miska memukul lengan maxen

"Lo mukul, apa ngelitikkin si geli tau"ujar maxen seperti orang tak ada sakit sakit nya

Padahal miska sudah mengencang kan pukulkannya tetapi bagi maxen itu tidak sakit sama sekali

Miska kesal dengan maxen yang terus meledek Ny akhirnya dia mengumpulkan semua tenaga nya lalu kembali memukul maxen

"Aww"ucap maxen kesakittan dan terlentang

"Maaaf maaf maaf maaf xen kesakitan yaa.. duh padahal nggak sengaja maaf xen- - -"ucap miska panik melihat maxen yang memejamkan matanya

"Blee.."ucap maxen membuka matanya dan menjulurkan lidah nya membuat miska yang tadi nya panik menjadi lebih kesal

"Yailah Jendral, masih jaman apa godain Cewe kaya gitu.. basi jend basi"ledek tirtan yang geli dengan gaya putranya itu

"Emang yang kaya gimana yang nggak basi?"tanya maxen bangun dari tercelentang nya dan melirik ke arah miska yang seperti kesal dengan maxen

"Gini nih.. emhh di rambut kamu ada apatuh.. aku ambillin ya- -" belum Tirtan menyelesaikan gombalan nya maxen sudah memotong saja

"Ya ilah itu mah lebih basi, terus nanti kapten pura pura ngambil sesuatu gitu di rambut mama abis itu pas kasih tau ke mama eh tangan Kapten kaya orang sarangheo gitu kan"ujar maxen meremehkan

Tirtan  bertepuk tangan
"Jendral hebat, bisa tau gitu ya"

"Bukan tau. Emang udah banyak gombalan kaya gitu, basi."ucap maxen

"Udah udah, ini anak sama bapak nggak ada cape nya debat mulu"ujar Tina

"Maaf ya miska.. mereka emang kaya gini kalo ketemu udah kaya kucing sama tikus"lanjut Tina dan miska menjawab dengan senyum merekah saja

"Dih kapten kali tuh kucing sama tikus nya, maxen mah ogah jadi hewan"protes maxen

"Dih kapten juga ogah jadi hewan Jendral aja tuh"protes tirtan tak mau kalah

"Kapten aja"

"Jendral aja"

"KAPTEN"

"JENDRAL"

"KAPTEN!!"

"JENDRAL!!!"

"Udah udah baru di bilangin udah berantem aja"lerai Tina

Maxen mendengus kesal dengan Papa nya itu yang tidak ada mau kalah nya. Maxen melirik miska saat miska terlihat menguap dan sudah mengantuk

"Emh,udah malem pulang yo ca"ujar maxen

"Boleh"jawab miska yang seperti nya lelah

"Ywdah ma, maxen sekalian ke apart ya besok ada acara ulang tahun kampus"pamit maxen menyalimi punggu tangan Tina bergantian dengan miska yang juga menyalimi punggung tangan tina

"Jendral pulang dulu, kapten jagain mama jangan kangen sama Jendral"ujar maxen saat menyalimi punggu tangan papa nya bergantian dengan miska yang juga menyalimi punggun tangan tirtan

"PD gila bakalan di kangen nin"ucap tirtan

"Ywdah si iya in aja"ujar Tina agar tirtan dan maxen tidak bertengkar lagi

"Ywdah yu mama antar"lanjut nya

"Nggak usah tante, tante di sini aja ke depan doang Ko"ucap miska

"Iya ma, mama sini aja noh sama dia noh"ujar maxen menunjuk malas ke arah papa nya

"Ywdah hati hati di jalan ya"ucap Tina lalu mencium pipi miska

Miska dan maxen pun pergi dari rumah maxen dan mengantar  ke rumah miska.

***

Sampai di rumah. miska langsung masuk setelah tadi bercakap sebentar dengan maxen

Miska masuk ke dalam rumah dan berlangsung ingin naik ke kamar nya karena ia sudah sangat lelah,tetapi niat nya ter urung karena papa mama nya yg sudah ada di ruang keluarga memanggil miska

"Kamu dari mana aja?"tanya Vita (mama miska)

"Rumah temen"jawab miska malas

"Jangan di biasakan ka,pulang malam"ujar Tio (papa miska)

"Tumben"ucap miska cuek lalu ingin pergi ke kamar nya

"Tumben apa maksud kamu"ucap Tio yang memberhentikan langkah miska dan membuat miska kembali memutarkan badannya

"Miska cape pa, lagian kalian mau miska pergi ke manapun juga biasa nya nggak bakalan perduli terus sekarang kenapa papa sama mama bersikap seolah olah kalian perhatian banget sama miska. Aneh"ucap miska lelah

"Jaga ucappan kamu!!"ujar Tio

"Ucappan aku nggak ada security nya jadi nggak bisa di jaga"bantah miska

"KA,kamu jangan Kaya gini..mama sedih"ucap Vita yang ingin menyentuh tangan miska tetapi miska langsung menepis nya

"Emang di kira kalian miska nggak sedih? Miska juga sedih!! Miska iri sama keluarga temen miska yang selalu bahagia, ketawa bareng sama mama papa nya nggak kaya kalian! Yang cuma nyari harta harta dan harta"ucap miska lalu langsung berlari ke kamar Ny meninggalkan papa nya yang memarahi Ny dan meninggalkan mama nya yang terus menangis.

Sampai di kamar miska langsung mengkunci pintu kamar nya dan menangis di balik pintu menekuk lutut nya, menenggelamkan kepala nya di dalam ceruk lutut nya
"Maaffin aku yang jadi ngebantah lagi"ucap nya di sela tangis nya

TBC

Maaffin sifat miska yaa:)

Unexpected LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang