Lisa kehilangan satu yeoja lagi. Tampaknya yeoja itu melarikan diri. Saat dia menoleh kearah Jimin. Sahabatnya sudah bersama dengan Luhan.

Amarah Lisa semakin membesar saat mata bulatnya menatap tangan Jimin yang mengeluarkan darah.

"Bangsat!!!!!" Lisa langsung menghajar jieun dengan membabi buta. Bahkan telinganya sengaja tak mendengar jerit tangis dari jieun dan juga teriakan dari pengunjung lainnya.

"Anjing kurap keparat, sialan...kau membuat Jimin ku terluka...sialan!!!!" Lisa tak akan pernah puas. Tapi dirinya terpaksa berhenti karena beberapa orang menghalau dirinya dan ia juga melihat jieun dilarikan kerumah sakit karena keadaan jieun yang lumayan hancur.

Lisa melepaskan tangan yang menahan dirinya,lalu berjalan menuju kearah Jimin dan Luhan.

"Gwenchana...????, Kita kerumah sakit ya..." Ujar Lisa,dan Jimin hanya bisa mengangguk saja. Ju Hoon yang baru datang saja hanya menatap bingung,kenapa dengan Lisa dan Jimin serta Luhan yang menghapus air mata.

"Aunty, ada apa???" Tanya Ju Hoon.

"Tadi ada banteng gila yang lepas, Hoon..dan dia menyerang Jimin aunty" ujar Lisa dengan wajah marahnya.

"Banteng????? Lebih baik langsung di bunuh banteng sialan yang sudah membuat Jimin aunty terluka" suara Ju Hoon terdengar datar tapi membuat merinding.

"Aku akan menghubungi mommy dan Daddy.." ujar Ju Hoon dan langsung mendial nomor yeoja yang melahirkannya.

"Kajja...aunty, mommy ada diluar kita langsung kerumah sakit nde.." ujar Ju Hoon.

Saat sampai di parkiran, Yoongi langsung menghampiri Jimin dengan wajah khawatir

"Siapa yang melakukan ini???" Tanya Yoongi pada Lisa dan Luhan

"Jieun dan satu lagi temannya, tapi kami gak kenal..,eon...untung kami datang, kalau tidak mungkin luka Jimin lebih parah dari ini..." Jelas Lisa.

Yoongi terlihat berang, tangannya terkepal erat.

"Keparat...yeoja sialan itu,aku akan pastikan hidupnya gak akan tenang" ujar yoongi.

Mereka bergerak menuju rumah sakit terdekat dari lokasi cafe, dan setelah selesai. Perasaan yeoja dan satu bocah namja bergerak menuju mansion Jeon.

Awal Jimin masuk langsung disambut histeris oleh Ny. Jeon karena melihat tangan Jimin yang dilapisi perban, bahkan Ny. Jeon menangis melihat Jimin yang sedikit pucat.

"Yoong, hubungi Taehyung dan Jungkook" ujar Ny. Jeon dan langsung diangguki oleh Yoongi.

Ditempat lain.

Jungkook berjalan tenang menuju sebuah ruangan.

Cklek...

Jungkook masuk kedalam dan disambut senyuman dari dua orang paruh baya.

"Jungkook..kau datang nak???" Tanya yeoja itu.

"Nde... eommonim, bagaimana keadaan Noona??" Jungkook menatap seseorang yang terbaring di ranjang.

"Sudah mendingan, lukanya tak terlalu parah. Eomma tak menyangka kalau menantu dari keluarga jeon sangat bar-bar. Kenapa kau bisa menikah dengannya...??" Jungkook menatap lekat yeoja yang bertanya padanya.

"Appa dengar,kau dijodohkan ya... Baru kali ini Ny. Jeon membuat kesalahan..dan itu sangat fatal.." ujar pria paruh baya.

"Noona..." Jungkook mendekat kearah ranjang yang terdapat seseorang yang menjadi lawan Jimin. Jieun

"Kook...hiks..hiks..dia sangat kejam, dia memanggil temannya dan mengeroyokku...hiks..hiks.." seru jieun sambil menangis.

"Aku tau istriku, Noona...dan aku sudah dengar semua cerita dari pengunjung. Aku langsung bertanya pada mereka dicafe itu, aku bahkan meminta rekaman cctv..tak usah sok lemah di depanku...aku tak ingin terjadi sesuatu di dirimu dan keluargamu, tapi...kau sudah menyentuh permata kesayangan keluarga besarnya...kau dan temanmu tak akan Ama setelah ini..." Ujar Jungkook santai

signTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang