perjumpaan dan perpisahan

39 0 0
                                    


Kisah

Ingatlah aku sebagai seseorang yang pernah berjuang untukmu

Ini tentang rasa yang belum lama ini menghiasi hari-hariku, tentang seseorang yang sama sekali tak pernah ada dalam rencana hidupku sebelumnya. Tetapi berkat campur tangan Tuhan aku dipertemukan dengan seseorang yang mampu membalut luka hatiku mereda, dia yang muncul tanpa sengaja hanya berawal dari ketidaksengajaan.

Untuk pertama kali aku menyapanya dalam kolom chat, menanyakan tentang projek yang akan dikerjakan bersama, tetapi entah mengapa tak hanya sampai disitu, kami lebih sering bertanya tentang banyak hal, masalalu contohnya. Dan entah mengapa aku bisa menceritakan semua hal kepadanya, tentang lara dalam sebuah hubunganku dulu. Ia menjadi pendengar sekaligus pemaham yang baik, memberi masukan hingga tanpa sengaja hatiku tersentuh olehnya. Ada rasa suka yang menghampiri hati, padahal untuk waktu yang belum ditentukan aku tak ingin lagi merasaknan jatuh cinta. Mungkin karena ceritaku yang berujung duka.

Bukan hanya aku yang menceritakan kisahku, ternyata ia memiliki kisah yang sama denganku tentang patah, tentang jatuh, tentang lelah dan apapun itu. Ia selalu berkata "aku nyaman cerita sama kamu Nara" katanya.

Kadang aku sembari tersenyum ketika membaca pesannya, kadang ia menyemangatiku dalam proses penulisan dan semangat dihari-hariku. Kini pagi kembali ceria semenjak kau hadir untuk membuang seluruh patahku, hari demi hari kami semakin dekat tetapi aku tetap menahan untuk kembali jatuh cinta sekalipun padanya. Aku tak ingin lagi kalah oleh rasa nyaman yang mungkin hanya singgah sementara. Walau kita sama-sama merasakan tumbuhnya kasih dalam hati kami.

Hingga pada akhirnya kau sempat hilang, lalu kau kembali memberiku kabar walau hanya sesekali. Beberapa bulan kita mengenal dekat tetapi semesta belum memberikan restu untuk kita bersama, karena kau pernah hilang dan mungkin rasa nyaman itu mulai memudar.

Kita memang tersekat jarak, tetapi doa tidak mengenal semua itu. Aku selalu yakin dengan takdir, tetapi bedanya kau selalu enggan membicarakan takdir. Bagimu ketika rasa yakin itu tumbuh di situ kau akan tetap ada.

Cerita di akhir Desember

Setelah lama kau menghilang ditelan waktu, kini kau kembali hadir entah dari mana, kembali memulai dengan pertanyaan-pertanyaan seputar diriku. Kembali membentuk kenyamanan yang pernah ada dan memudar. Kebiasaanmu meminta aku untuk foto dan memberikannya padamu, entah untuk apa, tetapi biarlah mungkin itu membuatmu menebus rasa rindumu.

Hingga setelah rasa nyaman itu mulai muncul akhirnya kau menyatakan perasaanmu setelah beberapa bulan ini kita mengenal.

"Nara, sudah lama kita mengenal, dan merasakan patah yang sama. Atas dasar itu, mau kah kau berkomitmen denganku untuk membangun suatu kepercayaan hingga kita dipersatukan dalam sebuah ikatan?" tanyanya dalam kolom chat, yang membuat aku bingung dan takut dibuatnya.

Kau tidak memintaku untuk menjadi pacarmu, kau hanya ingin membangun komitmen untuk untuk dijalani bersama. Bagiku itu sudah cukup, tetapi aku masih takut akan masalalu yang pernah hinggap dalam asmaraku.

"Hmm.. biar aku pikir-pikir dulu ya. Aku rasa kau cukup paham tentang rasa takut yang masih hinggap dalam diriku, Bara." Jawabku kepadanya, yang mungkin akan membuatnya sedikit kecewa.

"Iya, aku paham. Pelan-pelan ya." Balasan Bara yang diakhiri dengan emoji senyum.

Setelah semalaman aku berfikir tentang apa yang dikatakan Bara, akhirnya aku memutuskan untuk menjalani komitmen bersama dengannya.

"Bara, aku akan coba untuk menjalani komitmen sama kamu, tapi pelan-pelan ya" aku memberikan balasan dalam pesan chat untuknya.

"iya, kita mulai dari awal. Pelan-pelan. Aku akan berusaha menjadi yang terbaik untuk kamu, tanpa banyak janji." Balasannya membuatku sedikit tenang.

Du har nått slutet av publicerade delar.

⏰ Senast uppdaterad: Nov 08, 2019 ⏰

Lägg till den här berättelsen i ditt bibliotek för att få aviseringar om nya delar!

Bara & NaraDär berättelser lever. Upptäck nu